Minggu, 25 Desember 2011

Green Box: Musim Hujan

Ndit & Mbun Coming again..
Uuuuh, banjir dimana-mana, musim hujan telah tiba... Ndit dan Mbun juga mau bercerita nih tentang musim hujan...
Check it out.... !!!


For Us: Hamparan Pantai Selat Baru Nan Eksotik

Hamparan Pantai Selat Baru
Nan Eksotik

Pasirnya halus. Memiliki hamparan landai. Airnya jernih dan terlihat pemandangan luas laut biru. Pantai Selat Baru nama tempat itu. Bila memandang ke arah laut akan terlihat warna biru Gunung Ledang yang masuk dalam kawasan Negara Malaysia.

Laporan Mashuri Kurniawan, Bengkalis 
mashurikurniawan@riaupos.co.id

Save The Earth: Bank Sampah untuk Ibu Rumah Tangga

Bank Sampah untuk Ibu Rumah Tangga

Apakah Anda ingin mendapatkan uang dari sampah yang dihasilkan di rumah, tanpa perlu diolah terlebih dahulu plus menjaga lingkungan? Jika iya, menjadi nasabah Bank Sampah adalah jawabannya. Bersempena dengan peringatan hari ibu (22/12) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) memsosialisasikan bank sampah kepada ibu-ibu di Pekanbaru.

Sebanyak 150 kaum ibu hadir dalam kegiatan Peringatan Hari Ibu sekaligus sosialisasi bank sampah di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), Jalan Gajah, Pekanbaru. Mereka berasal dari beragam latar belakang keluarga dan pendidikan. Namun, punya satu masalah, yaitu bagaimana cara mengelola sampah rumah tangga sekaligus dapat menghasilkan tambahan uang jajan buat putra-putrinya.

Our Green Inspiration: (Francisco Pineda) Hentikan Eksplorasi Tambang Emas El Salvador

Francisco Pineda
Hentikan Eksplorasi Tambang Emas El Salvador


Eksplorasi tambang emas semakin meresahkan masyarakata di El Salvador. Tak lain karena ini berhubungan langsung dengan keselamatan air yang menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat pedesaan di sana. Oleh karena itulah dengan beraninya Fransisco Pineda memimpin gerakan warga untuk memberhentikan operasi tambang emas yang telah menghancurkan serta membuat terjadinya krisis air di El Salvador.

Green Techno: Software Pengawasan Hutan

Software Pengawasan Hutan

Salah  seorang mahasiswa Fakultas Teknik Informatika Universitas Gajah Putih (UGP), Takengon, Kabupaten Aceh Tengah berhasil membuat sebuah software pendeteksi untuk pengawasan hutan dan pendokumentasian adat budaya Gayo. Ada tiga Software yang telah diciptakan. Software pertama diberi nama “Pang Uten” yang merupakan alat deteksi kebakaran hutan dan penebangan liar tanpa satelit.

Info Green: Tujuh Hutan Bakau Jadi Contoh dan Botol Plastik, Tiket Masuk Monas

Tujuh Hutan Bakau Jadi Contoh

BAKAU: Hamparan hutan bakau (mangrove). Tujuh hutan bakau di Indonesia akan menjadi areal percontohan internasional.

Kerja sama tentang pengelolaan tujuh kawasan hutan bakau di Indonesia ditandatangani oleh Direktorat Jenderal Binda Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial (BPDAS dan PS) Kementerian Kehutanan dengan Japan Internastional Cooperation Agency (JICA) di Jakarta Selasa (20/12) lalu. Ketujuh hutan bakau ini nantinya akan menjadi percontohan dalam lingkup ASEAN. Selain itu juga menjadi lokasi pembelajaran bakau untuk komunitas ASEAN dan internasional.

GSJ News: Tadabur, Membaur dengan Alam

Tadabur, Membaur dengan Alam

Kawasan Taman Rindu Sempadan yang terletak di perbatasan Pekanbaru - Siak sontak dipenuhi sorak-sorai kedatangan rombongan siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah Berstandar Teknologi para guru dan mahasiswa Progam Pengalaman Lapangan (PPL) UIN Suska Riau, Kamis (22/12) lalu.

Tepat pukul 09.05 seluruh rombongan telah memasuki kawasan Rindu Sempadan dengan menggunakan tiga unit bus. Para siswa tersebut akan mengikuti serangkaian pembelajaran mengenal alam di kawasan tersebut. Awalnya acara ini kita tujukan hanya untuk siswa yang baru selesai melaksanakan ujian semester ganjil. Namun akhirnya muncul inisiatif untuk menggabungkan acara perpisahan enam mahasiswa UIN Suska yang sedang PPL  dalam rangakaian tadabbur ini.

GSJ News: Apotik Hidup di Depan Sekolah

Apotik Hidup di Depan Sekolah


Tidak seperti sekolah-sekolah menengah atas lainnya, SMAN 4 Pekanbaru memiliki lahan khusus yang diperuntukkan sebagai tanaman apotik hidup atau yang biasa disebut tanaman obat-obatan didepan sekolahnya yang berukuran kurang lebih 1 x 13 meter. 

Green Teacher (Siti Aminah S Pd )Menonton Film dan Seminar

Menonton Film dan Seminar
Kiriman:
Siti Aminah S Pd
Guru Bahasa Inggris
SMKN 1 XIII Koto Kampar
Bagi saya, lingkungan itu nomor satu.  Karena kita hidup di lingkungan. Lingkungan yang kita miliki sekarang ini hanya satu. Tuhan hanya menganugerahkan satu bumi kepada manusia. Meskipun banyak upaya oleh para ahli astronomi atau angkasa untuk mencari planet pengganti bumi. Namun hingga saat ini belum ditemukan yang benar-benar sama. Subhanallah  ciptaan Allah SWT.

Cara Gaul Jaga Lingkungan (Stephanie Anggun Mering): Ubah Kebiasaan

Ubah Kebiasaan
Kiriman:
Stephanie Anggun Mering
SMA Cendana Pekanbaru
TAK pernah terlintas di pikiran saya akan masa depan bumi ini setelah 50 tahun ke depan. Bila kini banyak orang yang bersikap acuh tak acuh terhadap lingkungan dan sumber daya yang terkandung di dalamnya. Pernahkah kita berpikir akan kelangsungan hidup anak cucu kita dengan lingkungan dan sumber daya yang mungkin sudah sangat menipis karena telah habis terpakai oleh kita?

Selasa, 20 Desember 2011

Green Box: Cicit Terluka

Ndit n Mbun Come Back...


For Us: Budidaya Ikan Baung di Lahan Tidur

Budidaya Ikan Baung di Lahan Tidur 

internet
BUDIDAYA : Ikan Baung sudah mulai dilakukan pembudayaannya oleh petani ikan Desa Temiang. Bagi masyarakat sekitar ikan ini membawa berkah.
 
Memanfaatkan lahan tidur untuk membudidayakan ikan baung belum banyak dilakukan petani ikan di Riau. Namun di Desa Temiang, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis budidaya itu sudah dilaksanakan dan berhasil.

Laporan Mashuri Kurniawan Bengkalis 
mashurikurniawan@riaupos.co.id

Ikan baung adalah nama yang termasuk ke dalam marga Hemibagrus , suku Bagridae. Penyebarannya sampai di India, Asia Tenggara, dan Cina Selatan. Biasanya jenis ikan itu membuat sarang berupa lubang di dasar perairan yang lunak dengan aliran air yang tenang.

Ikan baung menyukai tempat yang tersembunyi, berlindung dibawah akar pohondi dalam air. Ikan itu keluar sarang sebelum hari petang. Setelah hari gelap, ikan baung akan keluar dengan cepat untuk mencari mangsa. Namun begitu tetap berada disekitar sarang dan segera, masuk ke sarang bila ada gangguan.

Save The Earth: Batang Sawit Pengganti Kayu

Batang Sawit Pengganti Kayu


Normalnya, sebanyak 180 haktare kelapa sawit yang telah berumur 30 tahun ditumbangkan setiap hari. Kerapatan batang perhektare mencapai 120 batang sawit. Dimata orang awam batangan tersebut hanya limbah tak berguna. Tapi bagi Fakhri, Dosen D3 Teknik Sipil Unversitas Riau, itu merupakan potensi besar sawit selain buahnya.

Ditemui di kantor Program Studi Diploma 3 (D3) Teknik Sipil, Universitas Riau (15/12), Fakhri, begitu ia kerap dipanggil menyambut tim Riau Pos-For Us dengan ramah. Tanpa banyak basa-basi tim langsung menanyakan tentang awal mulanya Ketua Prodi D3 Teknik Sipil ini mengolah sawit menjadikan furniture rumah tangga.

“Mungkin ini agak menjauh dari disiplin ilmu Teknik Sipil, hanya saja tetap ada kaitannya. Sebab, sebagai ilmu yang mempelajari tentang konstruksi bangunan, semula kita ingin mencari bahan konstruksi alternatif selain kayu, besi dan baja,” ungkapnya memulai obrolan menjelang siang itu.

Our Green Inspiration (Raoul Du Toit): Selamatkan Badak Hitam

Raoul Du Toit
Selamatkan Badak Hitam


Kondisi habitat badak di Zimbabwe semakin menyusut ketika itu. Ditambah lagi dengan perburuan yang semakin mengancam keberadaannya. Badak hitam Afrika itu pun diambang kepunahan. Raoul sebagai seseorang yang telah menghabiskan banyak waktu luangnya di alam terpanggil untuk ikut serta menyelamatkan sia-sisa dari peradaban badak hitam tersebut.

Raoul memulai karirnya di bidang lingkungan ketika mempelajari dampak lingkungan dari proyek tenaga air di selatan Afrika. Dan kemudian ia direkrut di sebuah organisasi internasional yang terkoordinasi dan bekerja untuk konservasi badak dan gajah di seluruh benua. Dari sini, Raoul pun mulai mempromosikan model inovatif untuk konservasi badak yang terkait dengan pembangunan pedesaan.

Green Techno: Protein Bakteri Mampu Atasi Polusi

Protein Bakteri Mampu Atasi Polusi


Sebuah temuan tentang bagaimana bakteri menguraikan asam fosfanat yang merupakan polutan berbahaya dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Stabilitas asam fosfanat sebenarnya membuat senyawa ini tidak mudah di urai. Tapi ternyata sejumlah bakteri tertentu mampu memecahkan ikatan di dalam molekul yang terkait itu dengan mudah.

Menurut tim peneliti, David Zechel ada sebuah protein yang diyakini melakukan langkah pemutusan untuk ikatan tersebut. Saat ini diperkirakan lebih dari 20 ribu ton asam fosfanat dilepaskan per tahun ke alam bebeas di belahan barat Bumi. Banyak di antaranya yang berakhir sebagai kontaminan di air tanah yang meningkatkan kekhawatiran akan dampaknya bagi kesehatan manusia. Namun, dengan adanya penemuan atas bakteri ini sedikitnya bisa mengurangi dampak tersebut. (afra-gsj/int/new)

Info Green: Australia Kembangkan Pembangkit Listrik Gelombang Laut dan Jual Beli Cendrawasih Langka di Perbatasan

Australia Kembangkan Pembangkit Listrik Gelombang Laut


Sebuah pembangkit listrik dengan gelombang laut dikembangkan di Australia. Pembagkit Listrik ini dikenal dengan BioWave yang memanfaatkan energi gelombang laut sebagai sumber energinya.
Energi gelombang laut ini menyerap dengan menggunakan pelampung yang kemudian dialirkan menuju generator untuk menghasilkan listrik dengan bantuan pompa hidrolik yang dikenal dengan O-Drive. Saat ini prototipe berkapasitas 250 kilo Watt ini siap beroperasi pada kedalaman 30 meter. Sedangkan untuk skala komersialnya berkapasitas 1 megaWatt yang beroperasi pada laut yang lebih dalam berkisar 40-45 meter. Tak ada salahnya juga Indonesia mencontoh yang dilakukan Australia ini bukan? (afra-gsj/int/new)

Green Teacher (Yuli Wastuti): Ajarkan Kearifan Lokal

Ajarkan Kearifan Lokal

Masyarakat Indonesia merupakan bagian dari rumpun besar Melayu dunia. Kita memiliki beranekaragaman kebudayaan dan adat istiadat. Riau tidak kalah dengan daerah-daerah lain. Riau kaya akan kearifan lokal yang menjadi budaya dan tata prilaku masyarakatnya. Kearifan tersebut berlaku bukan hanya antara manusia. Namun juga menjadi sebuah khasanah hidup bagi hubungan dengan Tuhan dan alam.

Kearifan masyarakat Melayu Riau terhadap alam tak terperi dan terbilang bijaknya. Kita memiliki pendahulu/nenek moyang yang sangat santun menyikapi alam. Mereka berkebun, mereka bertani namun mereka tidak pernah mengeksploitasi. Mereka memelihara, mencintai, menyayangi dan mengasihi. Mereka menjadikan alam sahabat. Bagi mereka jika alam kesakitan maka manusia akan lebih sakit menanggung akibatnya.
Itu gambaran tentang penghargaan pendahulu kita kepada alam. Alam diibaratkan sebagai sumber daya namun juga sumber bencana. Oleh karena itu jika manusia mampu mengelola alam tersebut tanpa merusak keseimbangannya antara sumber daya dan bencana. Ia akan menjadi kehidupan bagi manusia. Begitu juga sebaliknya alam akan menjadi bencana jika sumber daya yang dikandungnya dikuras habis, sebab alam juga butuh diri mereka sendiri untuk mampu memenuhi kebutuhan manusia.

Cara Gaul Jaga Lingkungan (Teguh Budianto): Sentuhan Kreativitas

Sentuhan Kreativitas
 
Paradigma sekarang tentang anak muda yang identik dengan kebebasan berekspresi sepertinya patut diacungi jempol. Karena dengan adanya hal itu dapat memacu munculnya kreativitas anak muda yang terbiasa atau membiasakan dirinya berfikir di luar kotak (out of box), yaitu mencoba menembus batas-batas fikiran yang biasanya diakui oleh orang-orang kebanyakan.

Green Word, 18 Desember 2011

Para pelajar yang kuliah di kampus dengan lingkungan hijau dan rindang terbukti lebih kreatif.
Nature Geoscience

Info Cagar Biosfer: Disosialisasikan di GSJ Weekend School

Disosialisasikan di GSJ Weekend School

Sejak Juli 2011 Green Student Journalists (GSJ) telah melaksanakan kegiatan GSJ Weekend School yang dilaksanakan setiap Sabtu-Ahad. Kegiatan tersebut merupakan upaya mensosialisasikan persoalan-persoalan lingkungan kepada para pelajar dan mahasiswa di Riau. Dalam kegiatan ini turut mengenalkan tentang Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB) kepada generasi muda tersebut.

“Duta cagar biosfer mengkampanyekan tentang GSK-BB kepada para pelajar di kegiatan GSJ Weekend School ini,” tutur Andi Noviriyanti, Direktur Eksekutif Save The Earth Foundations (SEFo) Riau Pos, sekaligus penggagas kegiatan tersebut. Sepanjang Juni hingga Oktober 2011 di GSJ Weekend School telah empat kali kegiatan kampanye Cagar Biosfer GSK-BB dilakukan, tambahnya.

Oleh karena itu, untuk terus mengenalkan tentang keberadaan cagar biosfer ketujuh di Indonesia dan satu-satunya di Riau ini para duta GSK-BB akan terus mengkampanyekannya dalam kegiatan GSJ Weekend School untuk tahun 2012 nanti. “Kita akan mulai akhir januari 2012 nanti,” lanjutnya.

“Kegiatan GSJ Weekend School merupakan langkah strategis untuk mengenalkan cagar biosfer kapada generasi muda,” jelas Novi begitu panggilan akrabnya. Sebab di sini para generasi muda tersebut bisa melihat bahwa Riau memiliki kekayaan alam dunia yang bisa menjadi solusi bagi persoalan global yang sekarang ini menghantui dunia, yaitu global warming dan perubahan iklim.

Novi juga berharap dengan tetap disosialisasikannya cagar biosfer GSK-BB, para generasi muda akan merasa memiliki terhadap warisan Riau untuk dunia itu. Sebab meskipun ia telah ditetapkan sebagai cagar biosfer namun pengelolaannya tetap menjadi tanggung jawab bersama masyarakat Riau. Generasi muda harus memahami itu sebagai bagian dari masa depan mereka di masa yang akan datang.(tya-gsj)

CAra Unik Jaga Lingkungan (Cindy Muthi'ah)

Buang Sampah Pakai Sepeda

Hai teman-teman, perkenalkan nama saya Cindy Muthi’ah Sani. Saya biasa dipanggil Muthi. Saya adalah seorang siswi di Sekolah Dasar 007 Bukit Raya, saat ini saya kelas empat. Saya lahir pada 19 September 2002. menurut saya jaga lingkungan dengan cara yang sederhana. Saya suka sekali bermain sepeda, apalagi pada saat hari libur sekolah. Saya biasa bermain sepeda di pekarangan rumah. Namun, sambilan bermain saya juga turut serta membantu umi untuk menjaga kebersihan rumah. Umi sangat memperhatikan masalah kebersihan rumah. Terutama sampah. Saya mengangkat sampah dari rumah ke tempat pembuangan sampah umum dengan memakai sepeda. Saya tidak takut untuk kotor, karena berani kotor itu baik. Dengan demikian, kita akan mendapatkan dua manfaat sekaligus loh. Ikut serta menjaga lingkungan dan membantu orangtua. Nah, bagi teman-teman, sambilan bermain saat hari libur sekolah, tidak ada salahnya kan membantu orangtua di rumah.***

GSJ News: Bagi-Bagi Pohon Bentuk Kreasi Diri

Bagi-Bagi Pohon Bentuk Kreasi Diri

Memeriahkan Pekan Kreasi Mahasiswa 22 Desember mendatang, Mapala Suska ikut ambil bagian dalam ajang yang digelar kampus UIN Suska Riau dalam rangka semarak Unit Kegiatan Khusus(UKK) dan Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM). Selain mengekspresikan diri, ajang tersebut juga akan dilombakan.

Sebagai UKM yang bergerak di bidang lingkungan Mapala Suska akan mengadakan flying fox, bazar alat-alat adventure dan bagi-bagi pohon. Sekitar 50 bibit pohon trembesi dan durian telah disiapkan untuk acara tersebut dan akan di berikan secara gratis kepada mahasiswa UIN Suska.

“Jenis pohonnya sengaja dipilih trembesi dan durian, karena untuk kedua jenis pohon itu tidak bisa ditanam dikampus, kampus sedang masa pembangunan jadi sulit menanam pohon trembesi disini, sedangkan durian juga tidak cocok untuk ditanam dilingkungan kampus, jadi pohon-pohon tersebut harus dibawa pulang untuk ditanam di sekitar tempat tinggal mereka,” kata Adi perwira, Dewan Senior Mapala Suska.

Melalui kegiatan tersebut, Adi mewakili Mapala Suska berharap pohon yang diberikan dengan gratis itu dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Ditanam dengan benar dan dirawat sampai suatu saat akan memberikan manfaat kepada pemiliknya.

“Lagipula dengan menanam pohon, kita telah berkontribusi dalam mengurangi laju perubahan iklim. Bibit pohon yang kami sediakan hanya terbatas sehingga hanya untuk mahasiswa yang berminat dan peduli terhadap lingkungan saja,” ungkap Adi.

Lebih lanjut informasi dari Adi, bagi mahasiswa yang berminat untuk mendapatkan bibit pohon tersebut, silahkan datang langsung ke stan yang telah dipersiapkan Mapala Suska dan ungkapkan rasa minat dan peduli terhadap lingkungan, maka anda bisa pulang dengan membawa bibit trembesi atau durian dengan gratis. (asrul-gsj)

GSJ News: Universitas Riau Menuju Green Campus

Universitas Riau Menuju Green Campus
TATAP MUKA : BEM Universitas Riau dan mahasiswa dari berbagai fakultas mengadakan tatap muka dengan beberapa orang pembicara untuk mendiskusikan wacana Green Campus.
 
Dalam rangka menyukseskan Universitas Riau menuju Green Campus, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) lebih khususnya Kementrian Lingkungan Hidup BEM Universitas Riau mengadakan seminar dan dialog publik, dilantai dua gedung LPM Universitas Riau, Kamis (15/12/) lalu.

Acara yang dimulai pukul 09.00 wib ini dihadiri oleh Presma dan Kementerian Lingkungan Universitas Riau beserta tim teknisnya, selain itu juga dihadiri oleh tiga orang pembicara. Yakni Usman M Tang (Ketua Lembaga Penelitian Universitas Riau), Ilham Malik (Ketua Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Sumatera) serta Zulfikar Jayakusuma (Akademisi Lingkungan Universitas Riau).

“Sebenarnya saya ada acara lain diluar sana, tetapi demi acara ini saya membatalkan semuanya. Bagi saya acara ini sangatlah penting dan kami sangat mendukung sekali apabila benar adanya kalau Universitas Riau akan menjadikan kampusnya hijau, atau yang biasa kita sebut green campus,” terang Ilham Malik yang merupakan Ketua Kementrian Lingkungan Regional Sumatera.

Minggu, 11 Desember 2011

Green Box: Tak Bisa Sendiri

Teman-teman, ndit dan mbun come back dengan cerita baru nih... yuk mariiii


For Us: Habitat Udang Galah Terancam

Habitat Udang Galah Terancam 
 
 UDANG GALAH: Habitat udang galah hidup pada dua habitat,  hidup di air payau dan kembali ke air tawar. Kehidupannya kini terancam karena habitatnya terganggu.
Aliran air Sungai Kampar sangat deras, Rabu ((7/12) lalu. Cuaca siang itu hujan rintik-rintik. Riau Pos bersama dengan salah seorang masyarakat yang tinggal di tepian Sungai Kampar, Muhammd Syukri (53) menggunakan sampan terus mengayuh tongkat untuk menelusuri sungai yang memiliki potensi perikanan itu. Termasuk udang galah dan ikan patin kualo.
Laporan Mashuri Kurniawan,Pelalawan 
mashurikurniawan@riaupos.co.id

Perjalanan dimulai dari tepian sungai yang terletak di Simpang Kualo, Desa Kuala Terusan, Kecamaatan Pangkalankerinci. Dari Ibu Kota Kabupaten Pelalawan berjarak 10 KM. Disepanjang tepian sungai terlihat jelas pemandangan hijau. Pohon meranti, tembusu, durian hutan, rumput liar masih berdiri menjulang ke langit.

Save The Earth: Awas Limbah B3, Ia Dekat dengan Anda

Awas Limbah B3
Ia Dekat dengan Anda

internet
BOTOL BEKAS: Limbah B3 juga berasal dari botol-botol bekas yang menjadi wadah bahan-bahan yang mengandung zat  kimia.
 
Khalayak ramai sering gusar dengan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pabrik-pabrik dan rumah sakit. Namun, pernahkah kita memikirkan bahwa ada limbah yang sangat dekat dengan kita. Bahkan sewaktu-waktu bisa menjadi mainan anak-anak. Ia adalah limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3).
Rita Afrida, Ibu rumah tangga berusia 37 tahun mengaku belum tahu apa yang dimaksud dengan limbah B3. “Saya biasa memakai semprot nyamuk yang dijual di toko-toko untuk menghindari anak-anak dari gigitan nyamuk,” ceritanya ketika ditanya di rumah memakai obat nyamuk jenis apa, Jumat (9/12). Tapi, tambahnya, apa hubungannya dengan limbah B3, ya? Gusar Rita bertanya.
Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan Hidup, limbah B3 dinyatakan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun yang berasal dari sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.

Our Green Inspiration: (Olya Melen) Pembela Hukum Bagi Lingkungan

Olya Melen
Pembela Hukum Bagi Lingkungan


Sebagai seorang pengacara Olya Melen membuktikan bahwa ia juga bisa berpartisipasi dalam menjaga lingkungan. Hal ini dimulai ketika terjadi pembangunan kanal besar yang akan memotong jantung dari Delta Danube yaitu salah satu lahan basah dunia yang paling berharga yang terletak di pantai Laut Hitam, Rumania dan Ukraina.
Delta Danube ini adalah sebuah labirin dari danau dan sungai yang mencapai luas lebih dari 1 juta hektar. Tak hanya itu saja ini juga merupakan “tempat tidur” bagi buluh terbesar di dunia dan banyak satwa unik lainnya. Bahkan tempat ini telah ditetapkan sebagai lahan basah yang penting secara internasional dalam Konvensi Ramsar. UNESCO pun menetapkannya sebagai situs warisan dunia dan Biosphere Reserve.
Dan sebagai seorang pengacara Olya Melen pun ikut serta berjuang menggunakan jalur hukum untuk menghentikan sementara pembangunan dari kanal besar tersebut. Dimana kanal ini secara otomatis akan berpengaruh pada ekosistem yang ada di Delta Danube tersebut.

Green Techno: Fuel Cell Hidrogen Nissan Siap 2015

Fuel Cell Hidrogen Nissan Siap 2015

FUEL CELL: Nissan kembali akan menghadirkan sebuah teknologi fuel cell hydrogen untuk mobilnya yang akan siap 2015 nanti.
Satu lagi kabar baru dari industri otomotif yang ramah lingkungan. Nissan akan meluncurkan sebuah mobil fuel cell hidrogen di 2015 nanti. Fuel cell ini merupakan generasi ketiga dari Nissan.
Keunggulan dari fuel cell ini terletak pada membrane electrode assembly atau yang dikenal dengan MEA yang telah mengalami penyempurnaan dibanding generasi sebelumnya. Penyempurnaan ini membuat ukuran MEA menjadi lebih kecil sebesar 50 persen. Tak hanya itu penggunaan platina yang tergolong mahal juga berkurang sehingga biaya produksi juga turun.

Info Green : Bambu untuk Pabrik Coklat Bali dan Laut Mati Terancam “Mati”

Bambu untuk Pabrik Coklat Bali
BIG TREE FARMS: Sebuah pabrik di Bali memiliki bahan material yang unik yaitu bambu.

Bambu dijadikan sebagai bagian dari rumah sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jika digunakan untuk pabrik, maka bambu dianggap sebagai eco-material.
Sebuah bangunan di Bali yang ditengarai sebagai pabrik coklat milik Big Tree Farms akan dibuat dengan bahan baku bambu ini. Tentu itu mudah bagi Pak Cantor, sang pemilik pabrik ini. Karena ia telah berpengalaman puluhan tahun dalam membuat bangunan dari bambu. Bangunan ini dibangun dengan luas 2.460 meter persegi di Bali.

Green Teacher (Nurhasanah, S.Pd): Pendidikan Environmentalisme

Pendidikan Environmentalisme

Kiriman:
Nurhasanah, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia,
Madrasah Aliyah Muhammadiyah 2 Pekanbaru
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia telah jadi korban ketidakadilan global. Kekayaan alam Indonesia yang harusnya dapat manfaatkan secara arif demi kesejahteraan rakyatnya telah berubah menjadi kutukan. Praktek exploitasi alam terus menjadi pilihan walau beragam peringatan telah diberikan oleh berbagai organisasi dan pemerhati lingkungan dalam dan luar negeri, bahkan alam pun sudah bertindak maha dahsyat. Walhi, menyatakan bahwa akibat intensitas dan luapan bencana yang terus bertambah sembilan bulan dalam setahun Indonesia menghabiskan sumberdayanya hanya untuk mengurus bencana.

Cara Gaul Jaga Lingkungan (Muhammad Fadhilah): Jadikan Pohon Soulmate

Jadikan Pohon Soulmate

Kiriman:
Muhammad Fadilah
Mahasiswa Ilmu Kelautan
Universitas Riau
Di zaman yang semakin modern seperti sekarang ini. Banyak terjadi hal-hal yang sebelumnya dianggap biasa saja, sekarang menjadi luar biasa. Misalnya saja, dulu kalau mengambil kayu di hutan itu mah dianggap biasa. Banyak warga masyarakat yang melakukan. Namun, kalau sekarang dengan semakin berkembangnya teknologi. Banyak teknologi yang bisa memudahkan dalam mengambil kayu-kayu di hutan tersebut. Dan karena sering diambil dalam jumlah besar, kayu di hutan pun hampir mendekati “punah”.

Green Word, Ahad-11 DEsember 2011

Bahkan ketika perangpun pohon terlarang untuk ditebang. Alangkah pentingnya ia bagi manusia.

Iwan Fals

Info Cagar Biosfer: Mahang, Objek Pembalakan Liar

Mahang, Objek Pembalakan Liar

MAHANG: Jenis kayu mahang memiliki nilai ekonomi tinggi namun ia juga rentan sebagai objek pembalakan liar.
 
KEANEKARAGAMAN hayati di cagar biosfer giam siak kecil-bukit batu (gsk-bb) sangat beragam. satu di antaranya adalah pohon mahang. namun sayangnya, keberadaan mahang kini menjadi objek pembalakan liar.
Mahang adalah jenis kayu yang banyak digunakan oleh berbagai sektor produksi meuble. selain dari pada itu, Mahang juga memiliki manfaat yang besar. Diantaranya sebagai bahan bangunan, plywood, papan, rangka pintu, jendela, korek api, moulding dan pulp. Jenis kayunya yang keras serta awet, membuat mahang banyak dicari untuk diproduksi. Maka dari itu, jenis kayu Macaranga motleyana banyak diburu oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

Cara Unik Jaga Lingkungan (Qonita Rifda Zahirah): Berkreasi dengan Kotak Bekas

Berkreasi dengan Kotak Bekas


Sahabat, kenalkan nama saya, Qonitah Rifda Zahirah. Saya kelas IV Ibnu Haitham SD IT Al Fityah. Saya ingin berbagi pengalaman tentang cara kecil yang bisa menyelamatkan bumi ini, yaitu dengan mengumpulkan kotak-kotak bekas. Dari kotak bekas itu biasanya sering saya buat berbagai kreasi antara lain tempat pena dan pensil, rumah-rumahan dan tempat tidur boneka Barbie, tempat membungkus hadiah bila ada yang ulang tahun/pesta, dan berbagai kreasi lainnya.

GSJ News: BMC Unri Selamatkan Mangrove Riau

BMC Unri Selamatkan Mangrove Riau
 
Belukap Mangrove Club atau yang disingkat BMC didirikan pada tanggal 2 Desember 2009 dan diresmikan oleh jurusan pada tanggal 5 januari 2010. Nama BMC sendiri diambil dari nama spesies mangrove Belukap.
“Belukap sendiri merupakan salah satu situs legenda mangrove di kota Dumai Provinsi Riau,” terang Syahrial, Pencetus, pendiri serta Ketua Umum Belukap Mangrove Club.

GSJ News: Ekoenzim, Penambal Ozon dari Dapur

Ekoenzim, Penambal Ozon dari Dapur
 

MENIMBANG: Relawan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) menimbang gula aren dan sampah organik sebelum digunakan sebagai ekoenzim.
 
Sampah organik memang sangat berguna, selain dipergunakan untuk kompos, sampah-organik dapat dijadikan ekoenzim. Seperti yang dilakukan oleh para relawan Yayasan Buddha Tzu Chi yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan dan pelestarian lingkungan hidup beberapa minggu terakhir ini makin menggiatkan kampanye pembuatan ekoenzim.

Minggu, 04 Desember 2011

Green Box: Pupuk Kompos

Ndit and Mbun is coming back... :)


For Us: Pundi Uang Berubah Menjadi Bencana

Pundi Uang Berubah Menjadi Bencana

Aktifitas penambangan pasir di sepanjang sungai Kampar, tampak pompong pengangkut pasir melintas  diantara mesin penghisap pasir.
Sungai Kampar banyak memberikan manfaat kepada masyarakat tepian sungai dan disekitarnya. Bagaimana tidak sungai ini menghasilkan sumber daya alam berupa ikan, pasir, batu, dan air yang jernih. Bagi beberapa masyarakat yang ingin membangun rumah, maka cukup mengambil pasir sesuai dengan kebutuhan menggunakan cangkul dan sekop.

Laporan Mashuri Kurniawan, Kampar 
mashurikurniawan@riaupos.co.id

Pemandangan puluhan anak-anak bermain dihamparan pasir yang luas di sisi sungai itu akan selalu terlihat pada sore harinya. Bahkan beberapa anak menggembala hewan pemeliharaannya seperti sapi, kerbau dan kambing. Setelah bermain diatas pasir permainan dilanjutkan ke Sungai Kampar. Bermain dan mandi di sungai yang jernih, menyegarkan dan bersahabat.

(Pengelolaa Cagar Biosfer GSK-BB) Peran Berbeda dengan Satu Tujuan

Pengelolaa Cagar Biosfer GSK-BB
Peran Berbeda dengan Satu Tujuan


tya-gsh/riau pos
RAKOR: Rapat Koordinasi (Rakor) Renacana aksi pengelolaan Cagar Biosfer GSK-BB dilaksanakan, di Hotel Premier, Kamis (1/12) di Pekanbaru. 
 
CAGAR Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GS-BB) dipandang sebagai nilai strategis untuk meningkatkan citra Provinsi Riau di mata dunia. Ia telah menjadi aset daerah, nasional dan global. Namun, apakah pengelolaanya telah dilakukan dengan baik?

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan (Pusdalbanghut) Regional I, Banjar Yulianto Laban, dalam laporannya sebagai ketua penyelenggara Rapat Koordinasi (Rakor) Penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan Terpadu Cagar Biosfer GSK-BB di Pekanbaru (1/12) lalu. Banjar melihat bahwa pengelolaan aset dan kekayaan sumber daya alam konservasi tersebut belum dilakukan dengan baik.

“Berdasarkan hasil peninjauan di lapangan saya menyimpulkan bahwa Cagar Biosfer GSK-BB belum dikelola dengan baik. Oleh karena itu kami mengumpulkan para pihak untuk menyamakan persepsi terhadap pengelolaan cagar biosfer tersebut,” tuturnya. Rakor ini, tambahnya, kurang lebih diikuti oleh 40 peserta.

Our Green Inspiration: (Wayan Sutiari Mastoer) Menyulap Sampah jadi Bunga

Wayan Sutiari Mastoer
Menyulap Sampah jadi Bunga

internet
KARYA: Bunga kering hasil karya Wayan Sutiari Mastoer tampak indah.
Sampah identik dengan hal yang menjijikkan. Namun, di tangan wanita yang satu ini sampah bisa seketika berubah menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat. Dia adalah Wayan Sutiari Mastoer. Baginya sampah sebusuk apapun bisa diolah menjadi barang yang berguna.

Membuat bunga kering dengan bahan baku sampah baik organik maupun non-organik sudah digeluti Wayan sejak tahun 1997. Itu sekitar dua tahun sejak ia pensiun sebagai karyawan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Untuk mengisi waktu, di awal menjalani pensiunannya, ia sempat ikut kursus merangkai bunga kering.
Alhasil, dari sinilah ternyata semua berawal. Berbekalkan ilmu kursus tersebut Wayan pun mengembangkan usaha bunga kering berbasis sampah. Dan ternyata ini juga bermanfaat bagi orang sekitarnya. Karena usaha Wayan ini bisa menjadi sebuah lahan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar tempat tinggalnya.

Green Techno: Sagu Alternatif Bahan Baku Biofuel

Sagu Alternatif Bahan Baku Biofuel
 
SAGU: Batang kelapa sawit ternyata mengandung sagu yang bisa digunakan sebagai bahan baku alternatif baru untuk biofuel.

Polemik pemanfaatan berbagai macam tanaman, seperti kelapa sawit, jagung dan tebu maupun tanaman pangan lainnya masih terus berlanjut. Berangkat dari hal inilah Universiti Malaysia Sarawak mencoba mengambil pendekatan lain dalam produksi biofuel dari kelapa sawit.

Menuju Konferensi Iklim PBB 2012 dan Lima Perusahaan Raih Proper Emas

KONFERENSI: Konferensi iklim PBB 2012 atau yang lebih dikenal dengan Conference of The Parties atau COP 18 direncanakan akan dilaksanakan di Qatar. 
 
Menuju Konferensi Iklim PBB 2012
TAHUN 2012 bagi Qatar untuk menjadi tuan rumah Konferensi Iklim PBB selanjutnya yang dikenal dengan Conference of The Parties atau COP 18. Sedangkan untuk tuan rumah pda pertemuan tingkat menteri yang dilaksanakan sebelum konferensi tersebut akan diadakan di Korea Selatan.
Dan pekan ini telah dimulai pertemuan 2011 di kota Duban, Afrika Selatan. Dimana para juru runding berupaya untuk mencapai perjanjian mengenai pengurangan emisi gas rumah kaca guna menahan apa yang dikatakan oleh para ilmuwan sebagai cuaca yang lebih ekstrim karena perubahan iklim. (afra-gsj/int/new)
 

Green Teacher: (Bambang Kariyawan) Walau Sebatas Kata

 Bambang Kariyawan Ys, M.Pd
Guru SMA Cendana Pekanbaru

 
Walau Sebatas Kata
Siapa yang tidak tersentuh saat mendengar lagu Ebiet G. Ade berbicara tentang kerusakan dan bencana alam. Siapa yang tidak bersemangat ketika Ully Sigar Rusadi mengajak kita mencintai alam dengan bait-bait lagu alamnya. Siapa yang tidak tersentuh ketika penyair membacakan puisinya tentang kerontangnya alam.

Siapa yang tidak terhenyak ketika para cerpenis menuturkan cerita sastra dengan tema telah habisnya hutan kita. Dan siapa tidak terkaget-kaget ketika essay yang ditulis mengungkapkan fakta-fakta kerusakan alam karena kerakusan segelintir orang?

Ternyata memang banyak cara membangun karakter cinta bumi pada siswa di sekolah. Tentunya hal itu dilakukan sesuai dengan latar belakang seorang guru yang bertugas membimbing siswa untuk mencintai alam. Ada yang melakukan dengan gerakan menanam sejuta pohon, memanfaatkan dan mendaur ulang bahan bekas, produksi barang yang ramah lingkungan, dan beragam pembuatan kebijakan untuk membuat siswa memiliki karakter cinta bumi.

Cara Gaul Jaga Lingkungan: (Tengku Maulina Nindia Puri) Mulai Dari Gengmu

Tengku Maulina Nindia Puri
Mahasiswa Hubungan Internasional,UNRI
 
Mulai Dari Gengmu
Semua orang tahu bahwa pada hari ini peduli lingkungan merupakan dasar untuk kualitas hidup kita hari ini dan untuk anak-anak kita di masa depan. Berbagai aspek kehidupan dihubungkan dengan lingkungan. Semua bernada hijau dan mengacu pada natural. Mulai dari green activity (aktivitas hijau) hingga green economic atau ekonomi berkelanjutan. Semua itu demi satu hal, kualitas hidup yang mungkin akan lebih baik dikemudian hari.

Namun pendapat para ahli yang menyatakan bahwa kondisi lingkungan lima tahun kedepan tidak bisa lagi dikembali seperti semula, seolah mengecilkan usaha kita selama ini dalam menjaga lingkungan. Dan, saya lebih memilih untuk just do it, urusan bagaimana nanti biar Tuhan yang menentukan. Toh, masa depan adalah misteri dan masa lalu telah pergi. Saatnya sekarang kita menjaga lingkungan yang kita miliki sekarang. Jika rusak perbaiki, jika telah hilang jangan disesali namun jangan sampai apa yang masih tersisa juga ikutan hilang hanya karena kita tidak belajar.

Green Word, ahad-4 Desember 2011

Menyebarkan virus yang berguna bagi kehidupan adalah menularkan virus-virus  cinta lingkungan.

gsj crew

Cara Unik Jaga Lingkungan: (Novia Trisha Izzati Eldrin) Pohon dan Tempat Bermain

Pohon dan Tempat Bermain


Saya bernama Novia Trisha Izzati Eldrin, saat ini saya tercatat sebagai siswi di SMP Muhammadiyah, kelas dua. Saya berumur 14 tahun.

Teman-teman menurut saya cara unik menjaga lingkungan itu, ya dengan menanam pohon. Apalagi kalau yang ditanam pohon mangga dan durian, pasti deh seru pas udah panen buahnya. Hehe… walaupun kata orang cara ini sudah lumrah dan jadul. Tapi tunggu dulu. Selama ini kan kita selalu menanam pohon mahoni atau pohon pelindung lainnya. Kalau menanam pohon buah dibilang malah akan berkebun. Padahal pohon buah tetap saja punya dua manfaat, buah dan oksigen yang dihasilkannya.

Adalagi nih cara unik lainnya, yaitu dengan menjadikan sebuah lokasi yang hijau sebagai tempat wisata atau foto-foto. Misalnya di taman belakang dekat kampus Universitas Riau yang ada pohon tinggi menjulangnya. Pohon sejenis pinus tersebut sangat indah dijadikan tempat untuk berfoto santai. Nah, kalau sudah begitu kita pasti nggak tegakan menebang atau merusaknya, akhirnya kita jaga deh lingkungan di sekitarnya. Serukan?***

Info Cagar Biosfer: Masiswa Penelitian di GSK-BB

Masiswa Penelitian di GSK-BB

<RESAM: Satu di antara tumbuhan pandan berduri yang eksotis di Cagar Biosfer GSK-BB adalah Resam.

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK_BB) menjadi tujuan penelitian yang diminati banyak pihak. Sesuai dengan tujuan dan fungsi awalnya. Hal serupa juga dilakukan oleh mahasiswa jurusan Biologi Fakultas FMIPA Universitas Riau, Diah Sulistio Ningrum. Ia melakukan sebuah penelitian mengenai hewan endemik tanah di cagar biosfer. Penelitian tersebut guna untuk menyelesaikan tugas akhir kuliah atau untuk skripsinya.

Untuk memasuki kawasan GSK-BB, Diah biasa ia dipanggil, bercerita bahwa terlebih dahulu harus meminta izin ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau . Sebab, memasuki kawasan cagar biosfer tersebut harus mematuhi prosedur. Artinya tidak boleh sembarangan, harus dengan izin terlebih dahulu.

Selain melengkapi administrasi yang sudah ditentukan oleh BBKSDA Riau, mahasiswa biologi yang terdiri dari enam orang itu merancang atau mempersiapkan keperluan mereka ketika berada di kawawasan cagar biosfer tersebut. Seperti, mempersiapkan persediaan makanan, dan perlengkapan keamanan mereka.

GSJ News: Konsep Alami Dalam Pengendalian Hama

Konsep Alami Dalam Pengendalian Hama

Potensi pestisida, insektisida maupun herbisida sebagai zat kimia yang dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesehatan menyebabkan para ahli harus bekerja keras untuk mencari solusi untuk memecahkan persoalan tersebut. Salah satu penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pestisida adalah penyakit kanker, mutagenic agent (penyebab mutasi genetik), radang kulit, dan alergi.

Berbagai cara yang tepat untuk mengendalikan serangan hama pada pertanian adalah dengan meningkatkan musuh alami atau predator bagi hama tersebut. Sementara untuk mencegah beberapa penyebab penyakit yang disebabkan oleh serangga parasit dapat menggunakan senyawa-senyawa alami yang dapat diperoleh dari ekstrak tanaman-tanaman yang tidak menimbulkan efek negatif.

Seperti pada pengendalian larva nyamuk Aedes Aegypti yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah dangue (DBD) dapat menggunakan ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb). Ekstrak daun pandan wangi mempunyai pengaruh terhadap tingkat kematian larva Aedes aegypti.

GSJ News: Green Festival 2011

Green Festival 2011

<
 
Maraknya isu lingkungan seperti pemanasan global dan perubahan iklim telah menyita perhatian dunia. Saat ini kita telah merasakan sebagaian dari akibatnya seperti perubahan cuaca yang tidak menentu, kekeringan dan meningkatnya panas bumi.

Oleh sebab itu sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan pemerintah maupun pihak swasta telah banyak melakukan kegiatan lingkungan seperti kampanye maupun even - event green. Salah satunya yang baru - baru ini diadakan adalah Green Festival yang berlangsung selama tiga hari (24-26/11) di monumen pancasila Jalan Dipatiukur Bandung.

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province