Lidah Buaya Minuman Raja dan Ratu
MANFAAT lidah buaya sudah dibuktikan sejak empat ribu tahun lampau. Konon, Ratu Cleopatra dan Raja Aleksander Agung pun sering mengonsumsi minuman lidah buaya. Menurut Dra Erlin Nurtiyani MSi, peneliti dan dosen dari FMIPA Universitas Indonesia,
minuman lidah buaya merupakan minuman eksklusif ratu dan raja.
Begitu hebatnya khasiat lidah buaya, sehingga tumbuhan yang tepian daunnya berduri serta berdaging lembut itu sering disebut ‘Tanaman Ajaib yang Serba Guna’. Lidah Buaya (Aloe vera L) merupakan tanaman asli Afrika, tepatnya dari Ethiopia.
Tanaman lidah buaya merupakan tanaman yang fungsional karena semua bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan, baik untuk perawatan tubuh, mengobati berbagai penyakit maupun untuk makanan dan minuman.
Berdasarkan hasil penelitian, lidah buaya dapat berfungsi sebagai anti-bakteri, anti-jamur, dan regenerasi sel. Di samping itu, lidah buaya bermanfaat untuk menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderia diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung bagi penderita HIV. Penggunaannya dapat berupa gel, dalam bentuk segar atau dalam bentuk bahan jadi (kapsul, jus, pasta, atau makanan dan minuman kesehatan). (int/tya-gsj/new)
Cara Membuat Ramuan :
Penyubur rambut
Cara Meramu: 2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.
Penurun kadar gula darah
Cara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.
Sarang Laba-laba Pengganti Plester
TERNYATA ada cara yang lebih efektif untuk menutup luka sebagai pengganti plester. Cara tersebut adalah cara tradisional dengan mengggunaan sarang telur laba-laba. Sarang telur laba-laba ini sangat baik untuk menutup luka. Sebab mengandung bahan anti mikroba. Sehingga bisa mencegah infeksi. Uniknya penemuan secara ilmiah bahwa sarang telur laba-laba ini bisa menjadi penutup luka yang efektif ditemukan oleh Rezza Putri Mahartika, Fauzizah Fatma Ningrum dan Erissa Hanifah, siswi-siswi MTs Negeri Kediri II Jawa Timur, salah satu finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja Ke-42 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Mereka menjadikan mencit (tikus putih) sebagai media percobaannya. Pada hari kelima luka pada mencit sudah mengering jika ditutupi dengan sarang telur laba-laba.
Sementara pada hari yang sama luka masih basah jika menggunakan plester. Luka yang telah mengering dan menutup bisa dilihat dari tumbuhnya jaringan di permukaan kulit yang disebut epidermis. Sarang telur laba-laba mengadung polimer berupa protein berbentuk kristal yang bisa berinteraksi dengan darah untuk mendukung proses pembekuan. Sementara itu, bahan protein yang terkandung dalam sarang laba-laba memiliki peran untuk membantu proses pembekuan darah. (int/tya-gsj/new)
Penyu Langka Menampakkan Diri
PENYU belimbing (Dermochelys coriacea) merupakan penyu yang sangat langka dan tergolong paling terancam punah. Penyu belimbing adalah spesies yang telah mengembara lautan selama 100 juta tahun. Namun, kini jumlah penyu belimbing hanya sekitar 30.000 ekor. Namun, tiba-tiba penyu tersebut menampakkan diri di salah satu pantai Sumatera. Penyu yang berukuran 3 meter itu muncul untuk bertelur.*** (int/tya-gsj/new)
0 komentar:
Posting Komentar