Minggu, 27 Maret 2011

Save The Earth: Selamatkan Dunia dengan Hemat Energi

Selamatkan Dunia dengan Hemat Energi 
 
PERBAIKAN: Petugas PT PLN Persero sedang melakukan perbaikan jaringan listrik.


Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi, bumi tempat manusia hidupsudah mulai mengalami  global warming. Sebagai contoh cuaca di Kota Pekanbaru yang terjadi sekarang, panas matahari sangat menyengat. Panasnya masuk kedalam pori-pori. Ini dikarenakan kawasan yang dahulunya hutan berubah menjadi perkantoran, perumahan, gedung dan mall.

Laporan, Mashuri Kurniawan, Pekanbaru, mashurikurniawan@riaupos.com

Kondisi ini diperburuk dengan meningkatnya sarana transportasi yang meningkat pesat hingga jumlahnya menyebabkan kemacetan dijalan raya . Polusi udara juga mengalami peningkatan. Mencegah kerusakan bumi akibat pemanasan global ini dapat dilakukan dengan kegiatan yang sangat sederhana.
Salah satunya dengan  mematikan lampu bila sedang tidak berada di ruangan dan gunakanlah lampu seperlunya. Dengan begitu hasil buangan emisi Co2 yang berasal dari penggunaan cahaya buatan tersebut akan berkurang.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau, Fadrizal Labay mengatakan, pemanasan global yang terjadi sekarang merupakan tanggungjawab bersama. Membantu PLN dalam menghemat energi merupakan salah satu cara tepat menyelamatkan dunia dari ancaman global warning.
Memanfaatkan momentum Earth Hour yang dilakukan hampir diseluruh negara di dunia bagi dia merupakan langkah tepat untuk mengingatkan masyarakat dampak pembangkit listrik berbahan bakar fosil terhadap perubahan iklim. ‘’Memadamkan lampu yang tidak diperlukan sama saja dengan kita menyelamatkan bumi ini dari kerusakan dan ancaman pemanasan global. Intinya ya, menyelamatkan dunia,’’ ungkapnya kepada Riau Pos, akhir pekan lalu.
Pemadaman listrik ini sudah seharusnya dilakukan juga sektor komersial. Dikarenakan, dengan partisipasi mematikan lampu ketika sudah melewati jam  kerja secara tidak langsung akan mengurangi berton emisi  karbondioksida  yang dihasilkan dari pencahayaan lampu. Perusahaan, tempat  usaha dan gedung besar, diingatkan Fadrizal untuk bisa memanfaatkan lampu sesuai jam kerja.
Pernyataan Fadrizal diperkuat dengan kesimpulan Intergovernmental Panel  on Climate Change (IPCC) bahwa “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata  global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca dan emisi akibat aktivitas manusia”. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.
‘’Perlu diketahui global warming  ini penyebab  terjadinya bencana alam yang tak terprediksi sekarang. Distribusi di negara yang padat populasi dan pemakai listrik tertinggi. Program penghematan ini merupakan langkah tepat dan memang harus dilakukan,’’ ungkapnya.
Menurut dia, panas matahari sekarang sudah sangat panas dan menusuk pori-pori. ‘’Itu dikarenakan kawasan hutan berubah menjadi gedung  perkantoran, perumahan, dan mall. Makanya, kita harus hemat energi. Paling tidak itu bisa membantu menyelamatkan dunia ini,’’ tegasnya.
Gaya hidup yang boros energi, diharapkan Fadrizal bisa dirubah seluruh individu masyarakat. Matikan lampu dan pergunakan air seperlunya langkah yang harus dilakukan secara bersama. Manusia yang menyebabkan bumi ini  rusak, ujarnya harus bisa mencegah kerusakan bumi ini agar tidak bertambah rusak.
‘’Global warming yang terjadi penyebabnya manusia. Manusia juga yang harus memperbaikinya. Bukan hanya dengan menanam pohon, menghematlah energi. Negitu juga dengan menanam pohon di pekarangan rumah. Bayangkan saja satu pohon bisa menyerap 1 ton karbon dioksida sepanjang hidupnya. Udara pasti sejuk bila ada pohon dipekarangan rumah,”  imbuhnya
Menggunakan listrik seperlunya sama dengan mengurangi jumlah energi  yang harus disediakan PLN setiap harinya. Secara tidak langsung penghematan yang dilakukan juga akan mengurangi operasional dan polusi yang dihasilkan pembangkit listrik.
Kepala PLN (Persero) Cabang Kota Pekanbaru, Ilham mengatakan, dengan menghemat energi listrik, selain membantu PLN juga bisa memberikan dampak  bagus bagi bumi. Dengan menghemat pemakaian listrik, terangnya, bisa mengurangi beban listrik yang di suplay selama ini sebesar 320 MWh.
 ‘’Kita memang belum mendapatkan petunjuk dari pusat berupa surat pemadaman listrik selama 1 jam. Namun saya berpendapat, penghematan listrik itu pastinya bisa mengurangi terjadinya global warming ya,’’ ujar Ilham.
 Menurut Ilham, hemat energi berarti pengeluaran tagihan listrik bisa kecil. Sebaliknya, bila melakukan pemborosan energi listrik, individu tersebut ungkapnya, sebagai pemicu krisis energi.  Maka itu, Ilham menghimbau kepada seluruh pengguna listrik PLN hendaknya bisa menyalakan lampu seperlunya saja. Kemudian, padamkan televisi, radio, maupun peralatan elektronik lainnya bila tidak digunakan. Hal lain yang bisa dilakukan yakni mempergunakan peralatan listrik hemat energi.
Barang elektronik yang paling besar menyedot listrik, paparnya adalah komputer,  namun pemakainnya bisa lebih hemat bila mematikan komputer dan monitor bila tidak digunakan. ‘’Bila perlu, saat meninggalkan dalam waktu 30 menit. Jangan biarkan peralatan elektronika rumah kita listrik hidup begitu saja. Pemborosan namanya,” imbuhnya.(ndi)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province