SMAN 8 Peringati Hari Habitat
MENJADI khalifah di bumi akan lebih baik diterapkan sejak dini dengan langkah- langkah kecil yang kontinyu. Mulai di kehidupan kita sehari-hari dan menyisipkannya dalam rutinitas. Misalnya saja profesi dan rutinitas para pelajar. Menjaga kebersihan dan kenyamanan kelas sudah termasuk perilaku memperhatikan habitat di sela-sela rutinitas.
Oleh karena itu, salah satu sekolah yaitu SMAN 8 Pekanbaru turut serta memperingati Hari Habitat di tahun ini. Peringatan Hari Habitat yang dilakukan bisa dikatakan sederhana, namun memiliki aksi yang jelas dan dampak yang cukup besar dan nyata bagi warganya. SMAN 8 Pekanbaru mengadakan lomba cipta dan baca puisi bertemakan lingkungan dan lomba kebersihan kelas.
‘’Habitat Sedunia yang diperingati setiap tanggal 3 Oktober memiliki arti tersendiri bagi setiap orang, terutama bagi mereka yang peduli lingkungan. Hari Habitat memang jarang diperingati dibanding hari-hari besar lingkungan lainnya. Namun bukan berarti kita melupakan dan menganggap sepele. Hari Habitat mengajak kita untuk lebih memperhatikan habitat semua makhluk hidup, baik kita manusia sebagai pemimpin di bumi, maupun bagi hewan dan tumbuhan di jagad raya ini,” ungkap Nurfaisal, kepala Sekolah SMAN 8 Pekanbaru.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa sebagian besar kerusakan di bumi ini merupakan ulah tangan manusia. Mulai dari pembabatan hutan sampai penipisan lapisan ozon. Dampak langsung yang kita rasakan saat ini belum cukup besar. Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa kelak anak cucu yang akan mewarisi .
Diadakannya beberapa perlombaan bertujuan agar peringatan Hari Habitat ini tidak terkesan monoton. Apalagi sudah menjadi rahasia umum jika hampir setiap minggu para pelajar disuruh membersihkan pekarangan sekolahnya merasa malas. Untuk itu perlu diadakannya inovasi baru namun tetap berorientasi pada tujuan yang sama.
Lomba cipta dan baca puisi dilaksanakan pada Sabtu (08/11) mendatang. Sedangkan lomba kebersihan kelas dimulai sejak Kamis (3/11) hingga Selasa (15/11).
Pada lomba kebersihan kelas, hasil akhir bukanlah tujuan utamanya, melainkan prosesnya. Jadi tidak ada gunanya jika membersihkan kelas sehari sebelum hari terakhir penilaian.
“Lomba baca dan cipta puisi bertemakan lingkungan ini sangat bagus sekali. Ini merupakan salah satu cara lain untuk menyalurkan kontribusi kita terhadap lingkungan dan perhatian kita terhadap habitat. Ini juga sekaligus menyadarkan kita bahwa masih banyak hal yang harus kita lakukan untuk memperbaiki alam kita yang sudah rusak saat ini. Ini kan habitat kita, tentu harus kita juga yang merawatnya”, pendapat Habibi Aziz, siswa kelas X8 yang menjadi juara ketiga dalam lomba baca puisi.
Sedangkan lomba kebersihan kelas dimenangkan oleh kelas XI IPA2 sebagai juara pertama, XI IPA3 juara kedua, dan XI IPS juara ketiga untuk siswa-siswi kelas XI.
“Ini merupakan cara yang bagus untuk memotivasi kita semua untuk membersihkan kelasdan memelihara lingkungan . Lomba seperti ini juga tidak terlalu sering dilakukan. Banyak manfaat yang dirasakan, misalnya kelas yang semula hanya biasa saja menjadi luar biasa. Semua dari kita termotivasi untuk menjadi yang terbaik, walaupun ada kaum minoritas yang tidak peduli”, komentar Amran Zainuri, selaku ketua kelas XI IPA2, kelas yang menggandeng juara pertama.
“Sebenarnya tidak ada kegiatan khusus yang dilakukan, hanya saja sejak awal masuk kelas XI kami diwajibkan membuat satu hiasan kelas, baik kata-kata mutiara, perangkat keras, daftar piket, dll. Mungkin itulah yang menambah poin dalam kriteria keindahan kelas. Kami juga disiplin dalam melaksanakan piket agar kelas nyaman dan belajar lebih semangat. Kelas kan juga merupakan salah satu habitat kita”, tambahnya lagi.
Jadi hal-hal kecil pun bisa menjadi besar dan banyak manfaatnya bila dilakukan sepenuh hati dan adanya kesadaran diri. Semuanya juga akan terasa ringan jika dilakukan bersama-sama. Memelihara bumi ini juga akan terasa sedikit ringan jika semua orang di dunia memiliki pendapat yang sama.(yayang-gsj/new)
‘’Habitat Sedunia yang diperingati setiap tanggal 3 Oktober memiliki arti tersendiri bagi setiap orang, terutama bagi mereka yang peduli lingkungan. Hari Habitat memang jarang diperingati dibanding hari-hari besar lingkungan lainnya. Namun bukan berarti kita melupakan dan menganggap sepele. Hari Habitat mengajak kita untuk lebih memperhatikan habitat semua makhluk hidup, baik kita manusia sebagai pemimpin di bumi, maupun bagi hewan dan tumbuhan di jagad raya ini,” ungkap Nurfaisal, kepala Sekolah SMAN 8 Pekanbaru.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa sebagian besar kerusakan di bumi ini merupakan ulah tangan manusia. Mulai dari pembabatan hutan sampai penipisan lapisan ozon. Dampak langsung yang kita rasakan saat ini belum cukup besar. Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa kelak anak cucu yang akan mewarisi .
Diadakannya beberapa perlombaan bertujuan agar peringatan Hari Habitat ini tidak terkesan monoton. Apalagi sudah menjadi rahasia umum jika hampir setiap minggu para pelajar disuruh membersihkan pekarangan sekolahnya merasa malas. Untuk itu perlu diadakannya inovasi baru namun tetap berorientasi pada tujuan yang sama.
Lomba cipta dan baca puisi dilaksanakan pada Sabtu (08/11) mendatang. Sedangkan lomba kebersihan kelas dimulai sejak Kamis (3/11) hingga Selasa (15/11).
Pada lomba kebersihan kelas, hasil akhir bukanlah tujuan utamanya, melainkan prosesnya. Jadi tidak ada gunanya jika membersihkan kelas sehari sebelum hari terakhir penilaian.
“Lomba baca dan cipta puisi bertemakan lingkungan ini sangat bagus sekali. Ini merupakan salah satu cara lain untuk menyalurkan kontribusi kita terhadap lingkungan dan perhatian kita terhadap habitat. Ini juga sekaligus menyadarkan kita bahwa masih banyak hal yang harus kita lakukan untuk memperbaiki alam kita yang sudah rusak saat ini. Ini kan habitat kita, tentu harus kita juga yang merawatnya”, pendapat Habibi Aziz, siswa kelas X8 yang menjadi juara ketiga dalam lomba baca puisi.
Sedangkan lomba kebersihan kelas dimenangkan oleh kelas XI IPA2 sebagai juara pertama, XI IPA3 juara kedua, dan XI IPS juara ketiga untuk siswa-siswi kelas XI.
“Ini merupakan cara yang bagus untuk memotivasi kita semua untuk membersihkan kelasdan memelihara lingkungan . Lomba seperti ini juga tidak terlalu sering dilakukan. Banyak manfaat yang dirasakan, misalnya kelas yang semula hanya biasa saja menjadi luar biasa. Semua dari kita termotivasi untuk menjadi yang terbaik, walaupun ada kaum minoritas yang tidak peduli”, komentar Amran Zainuri, selaku ketua kelas XI IPA2, kelas yang menggandeng juara pertama.
“Sebenarnya tidak ada kegiatan khusus yang dilakukan, hanya saja sejak awal masuk kelas XI kami diwajibkan membuat satu hiasan kelas, baik kata-kata mutiara, perangkat keras, daftar piket, dll. Mungkin itulah yang menambah poin dalam kriteria keindahan kelas. Kami juga disiplin dalam melaksanakan piket agar kelas nyaman dan belajar lebih semangat. Kelas kan juga merupakan salah satu habitat kita”, tambahnya lagi.
Jadi hal-hal kecil pun bisa menjadi besar dan banyak manfaatnya bila dilakukan sepenuh hati dan adanya kesadaran diri. Semuanya juga akan terasa ringan jika dilakukan bersama-sama. Memelihara bumi ini juga akan terasa sedikit ringan jika semua orang di dunia memiliki pendapat yang sama.(yayang-gsj/new)
0 komentar:
Posting Komentar