PERKEMBANGAN teknologi yang semakin berkembang pesat. Tanpa disadari, memiliki dampak negatif pada lingkungan. Misalnya polusi yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan pemborosan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Kemajuan teknologi yang hanya mengutamakan kecanggihan tanpa mempertimbangkan dampak negatifnya bagi kehidupan, tentu kehadirannya bukanlah kemajuan tapi justru melahirkan sebuah kemunduran.
Idris F Sulaiman |
“Green ICT For Sustainable Development” menjadi tema utama Seminar Internasional ini. Fokus pembahasan seminar ini adalah mengenai penerapan teknologi yang ramah lingkungan. Tampil sebagai pembicara Mr Tom Worthington salah satu Dosen Senior di Universitas Nasional Australia (Australian National University). Beliau juga merupakan konsultan IT di program universitas kejuruan dan pascasarjana serta anggota Institusi Perubahan Energi di Australian National University.
Mr Tom membahas mengenai pembangunan berkelanjutan Green ICT yang menerapkan teknologi ramah lingkungan dalam pendidikan dan sektor bisnis. Program Green ICT merupakan program untuk menyelidiki cara untuk mengukur dan mengurangi penggunaan energi yang berasal dari komputer dan alat telekomunikasi.
Tom Worthington |
Acara ini menggunakan dua alternatif bahasa, yakni bahasa inggris dan bahasa Indonesia. Namun, pembicara yang dihadirkan sebagian besar berasal dari luar negeri sehingga bahasa inggris cenderung lebih mendominasi. Tak jarang para peserta seminar menyampaikan pertanyaan menggunakan bahasa inggris sehingga memudahkan pembicara untuk mencerna pertanyaan yang disampaikan.
Disesi kedua, Dr Idris F Sulaiman Adjunct Fellow di Fakultas Tehnik dan Ilmu Komputer Universitas Nasional Australia berkolaborasi dengan Mr Tom Worthington sebagai konsultan IT dan energy Australia. Idris F Sulaiman menekankan aplikasi teknologi hijau kedalam kehidupan sehari-hari terutama teknologi digital seperti smartphone, gadget, komputer dan lain-lain.
Pada sesi ini beliau memperkenalkan beberapa contoh alternatif teknologi ramah lingkungan seperti mouse yang terbuat dari kertas, virtual desktop, PC TrickleSaver yang digunakan untuk menghemat energi listrik (bisa digunakan pada PC atau laptop).
“Sebenarnya teknologi ramah lingkungan sudah banyak beredar, harganya pun cukup terjangkau. Namun, salah satu penyebab kita kurang mengetahuinya adalah kurangnya sosialisasi seperti ini kepada masyarakat,” tambah Pak Idris.
Semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya Green IT. Karena teknologi yang ramah lingkungan adalah masa depan yang sesungguhnya. Let’s go green (melati-gsj/dac)
Tweet
0 komentar:
Posting Komentar