Foto: Iqbal Musyaffa
Akhir-akhir ini sering diramaikan oleh berita bencana yang terjadi di beberapa belahan dunia mulai dari tsunami Aceh sampai tsunami dan gempa di negeri sakura, Jepang. Di Indonesia sendiri banyak bencana datang silih berganti. Tsunami, gempa, letusan gunung berapi, banjir lahar dingin mulai akrab dengan masyarakat. Cuaca pun mulai sulit diprediksi. Cerah di pagi hari bisa diikuti dengan hujan lebat berangin di siang hari. Fenomena-fenomena alam tersebut merupakan dampak dari suhu bumi yang mulai memanas secara global dan perubahan iklim.
Pemanasan global tidak dapat dihentikan karena suhu bumi akan terus memanas. Akan tetapi, pemanasan suhu bumi dapat diminimalisir dan efek-efek negatif dari pemanasan global dapat dikurangi. Bumi yang kita diami hanya satu. Apapun identitas kita dan dari manapun kita berasal kita berada di dalam bumi yang sama. Peran aktif seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan untuk menanggulangi permasalahan pemanasan global ini. Termasuk peran dari generasi muda untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan mengurangi dampak global warming dengan upaya pelestarian lingkungan.
Tidak diperlukan usaha spesial dan hebat untuk melestarikan lingkungan. Hanya diperlukan usaha yang mudah dan sederhana untuk melestarikan lingkungan. Istilah 3R bukan istilah baru dan seringkali kita dengar. 3R (Reduce, Reuse, Recycle) bukan hanya slogan kosong pemanis yang biasa terdapat di tempat pembuangan sampah, di taman-taman kota, atau tempat-tempat lainnya. Prinsip 3R memiliki daya magis yang luar biasa.
Pertama, Reduce yang berarti mengurangi konsumsi kantong plastik, atau barang-barang yang berpotensi menjadi sampah yang tidak berguna. Untuk mensiasati pengurangan konsumsi kantong plastik dapat menggunakan tas daur ulang ataupun tas belanja yang banyak kita jumpai di pasaran. Tas tersebut dapat dipergunakan berkali-kali, sehingga dapat mengurangi pertambahan sampah akibat kantong plastik yang dibuang setelah dipakai.
Prinsip R yang kedua adalah Reuse atau mempergunakan kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai. Barang-barang yang kita anggap sudah tidak berguna pada dasarnya masih dapat kita pergunakan kembali dalam bentuk dan fungsi lain dan jauh lebih bermanfaat daripada hanya menjadi kumpulan sampah. Botol-botol bekas dapat kita pergunakan untuk menjadi tempat lampu, pot bunga, ataupun benda lain yang memiliki kegunaan.
Kemudian R selanjutnya adalah recycle atau daur ulang. Barang-barang yang sudah tidak berguna dapat didaur ulang menjadi benda baru dengan fungsi yang baru juga. Misal sampah-sampah sayuran dan dedaunan dapat kita olah kembali menjadi pupuk kompos.
Masih banyak contoh-contoh pemanfaatan sampah lainnya dengan langkah 3R dan hanya dibutuhkan keinginan yang kuat, kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, serta daya cipta untuk melestarikan lingkungan dengan tiga cara sederhana tersebut.
Selain langkah tiga R tersebut, langkah sederhana lainnya yang dapat kita lakukan adalah dengan upaya pemilahan sampah. Sampah dapat digolongkan ke dalam tiga kategori. Organik, non organik, dan bahan-bahan beracun. Penggolongan sampah tersebut dapat membantu serta memudahkan upaya pelestarian lingkungan dengan 3R.
Selama ini slogan-slogan dan tips-tips sederhana tersebut hanya berada dalam tataran teoritis yang sulit untuk diaplikasikan dalam pelaksanaannya. Sebagai agent of change, peran generasi muda memiliki implikasi positif dan akan sangat berkontribusi bagi bumi yang lebih baik. Karena kita sebagai generasi muda yang akan menghuni bumi ini untuk jangka waktu yang lebih lama.
0 komentar:
Posting Komentar