Minggu, 17 April 2011

Green Community: River Defender Komitmen Untuk Perairan Riau


AKSI: River Defender bekerjasama dengan Koalisi Rakyat Untuk Hak Atas Air (KRuHA) Wilayah Riau Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Pasukan Khas Angkatan Udara (PASKHAS AU), mahasiswa, pelajar dan masyarakat membersihkan Sungai Sail dalam rangka hari air sedunia, bertepatan pada tanggal 22 Maret dengan tema Water for Cities, Responding to The Urban Challenge (Air Perkotaan dan Permasalahannya).

Kiriman:
Dedi Adni Saputra
Anggota Unit SARS River
Defender


River defender merupakan sebuah komunitas yang memiliki misi penyelamatan lingkungan khususnya sungai dan perairan lainnya. Nama River Defender sendiri muncul begitu saja pada Juli 2010 lalu. Berawal dari kesamaan hobi dan kepedulian para pengurusnya terhadap kondisi sungai di Riau, maka River Defender pun terbentuk.
Meskipun belum genap setahun, River Defender telah mengadakan berbagai kegiatan penyelamatan lingkungan sumber daya air. Misalnya, ketika berdiri kami telah mengadakan kegiatan ekspedisi ke Kampar Kiri, dari Hulu hingga Hilir. Kegiatan tersebut merupakan riset tentang kondisi perairan Kampar Kiri yang kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi kepada masyarakat dan pengembangan budaya masyarakat setempat. Pengembangan budaya tersebut kami lakukan dengan mempublikasikan berbagai budaya masyarakat melalui di situs internet. Selama sepuluh hari kami menjelajahi Perairan Kampar dari Hulu ke Hilir untuk lebih mengetahui tingkat pencemaran perairan ini.
Selain kegiatan tersebut, River Defender juga telah berhasil mendatangkan tim peselanjar Rip Curl sebanyak 17 orang pada Project Bono (Surfing With Bono) Search Expedition pada 17 – 24 Maret 2011 lalu, untuk berselanjar di Perairan Bono. Yaitu perairan yang terletak di Muara Sungai Kampar, Teluk Meranti, Kecamatan Meranti, Kabupaten Pelalawan. Gelombang Bono telah terkenal ke manca negara selain itu, Bono juga terkenal dengan tujuh gelombang hantu.
Beberapa orang dari tim Rip Curl yang mengikuti kegiatan ini, sudah tidak asing lagi bagi para peselanjar seperti Tom Curren (Amerika Serikat), Bruno Santos (Brazil), Tyler Larronde (Prancise) dan Dean Brady (Australia).
Sebelumnya pada September dan Desember 2010, River Defender juga membantu dan memfasilitasi para peselancar yang datang dari Perancis, Brazil dan Jerman untuk berselancar dengan Gelombang Bono.
Kegiatan yang dilakukan oleh River Defender lainnya adalah melakukan kegiatan penyelamatan sungai melalui aksi bersih dan penanaman pohon di Sungai Sail. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari air sedunia yang bertepatan pada tanggal 22 Maret dengan tema Water for Cities, Responding to The Urban Challenge (Air Perkotaan dan Permasalahannya).
Maksud dari aksi ini adalah melakukan penyelamatan sungai yang merupakan salah satu sumber air untuk wilayah Pekanbaru dengan melibatkan peran masyarakat, karena permasalahan yang berada di aliran sungai adalah akibat pengelolaan sampah rumah tangga dan industri yang berada di sepanjang sungai yang tidak dikelola dengan baik. Kegiatan ini bekerjsama dengan Koalisi Rakyat Untuk Hak Atas Air (KRuHA) Wilayah Riau.
Aksi bersih-bersih Sungai Sail tersebut, River Defender melibatkan Pemda Kota Pekanbaru melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Pasukan Khas Angkatan Udara (PASKHAS AU), mahasiswa, pelajar dan masyarakat sekitar sungai. Himbauan di sampaikan melalui selembar surat yang di kirimkan ke masing-masing instansi tersebut. Keterlibatan dari berbagai pihak dalam melakukan penyelamatan Sungai Sail juga merupakan wujud kepedulian semua pihak terhadap sungai perkotaan tersebut. disebut sebagai sungai perkotaan karena mengalir tepat dari jantung Kota Pekanbaru.***

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province