Senin, 11 April 2011

Save The Earth: Sampah dan Adipura Kota Pekanbaru

Sampah dan Adipura Kota Pekanbaru
Mirshal/RIAU POS

HIJAU : Pejalan Kaki Menikmati Indahnya Kota yang hijau disepanjang Jalan Sudirman.
Sampah menjadi permasalahan penting bagi seluruh daerah. Termasuk Kota Pekanbaru. Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya belum dilakukan setiap individu. Pemandangan sampah berserakan masih terlihat di jalanan, pasar, selokan, dan drainase. Bahkan kurangnya kesadaran masyarakat ini sering sekali dilakukan, dengan membuang sampah ditanah kosong.

Laporan Mashuri Kurniawan  Pekanbaru   Mashuri_Kurniawan@riaupos.co.id

Pemandangan sampah berserakan  bisa dilihat di hampir diseluruh pasar tradisional di Pekanbaru. Sampah ini terkadang disengaja dibuang kedalam selokan oleh oknum masyarakat tidak bertanggungjawab. Sampah seperti buahan, sayuran busuk mengapung sebelum datang petugas kebersihan.

Tim For us Riau Pos pada akhir pekan lalu, mengunjungi beberapa pasar tradisional dan jalan protokol di kota bertuah ini. Di Pasar Pagi Arengka misalnya, sampah masih saja tetap berserakan. Kemudian, di Pasar Agussalim dan Teratai, penataan pedagang memang sudah rapi. Hanya saja, sampah buangan masih  dibuang kedalam selokan.
Sedangkan untuk Jalan Sudirman, sampah didalam saluran drainase memang sudah berkurang. Namun demikian, ada juga sampah yang dibuang begitu saja oleh masyarakat ke tanah kosong sepanjang jalan protokol tersebut. Pemandangan lain, di Jalan Arifin Ahmad, tanah kosong masih dimanfaatkan menjadi tempat pembuangan sampah.
Kurangnya kesadaran masyarakat ini diakui Wali Kota Pekanbaru, Drs H Herman Abdullah bukan hanya menjadi hambatan Kota Pekanbaru mendapatkan Adipura, tetapi kota ini bakal kotor.  Sampah ini juga dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia.
Adipura tidak sekedar  lambang tertinggi dalam bidang kebersihan, tapi prestasi  kabupaten/ kota  dalam memanfaatkan dan menjadikan sampah sebuah peluang ekonomi.
Bagi Herman, bukan hanya penghargaan Adipura menjadi target sebenarnya, lingkungan  sehat dan bersih itu menjadi hal utama yang ingin dicapai.
‘’Sampah juga memiliki dampak positif ketika dilakukan pendauran ulang terhadap sampah. Biasanya sampah yang didaur ulang adalah sampah an organik. Proses pendauran ulang sampah tidak membutuhkan keterampilan khusus. Hanya butuh kreativitas,’’ kata Herman Abdullah.
Herman menegaskan, dirinya sudah meminta kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah yang terkait dengan masalah sampah maupun untuk mendapatkan penghargaan Adipura, bisa bekerja maksimal. ‘’Jadikan Kota Pekanbaru kota berwawasan lingkungan. Itu yang harus dilakukan,’’ ungkapnya.
Meskipun dalam penilaian satu (P1) tim penilai dari pusat, banyak kelemahan, dari berbagai sektor kebersihan dan lingkungan.  Dengan segala kekurangan dan penilaian untuk mendapatkan Adipura, Pemko Pekanbaru akan berusaha maksimal membersihkan kota ini.
‘’Walaupun kita banyak kekurangan untuk mendapatkan Adipura. Kita akan berusaha bisa mendapatkannya kembali tahun ini. Sampah yang menjadi masalah utama tidak hanya di Kota Pekanbaru, semaksimal mungkin akan kita tertibkan,’’ ungkapnya.
Kondisi sampah yang terjadi sekarang bila tidak segera dilakukan pembersihannya, maka akan makin sulit Kota Pekanbaru mendapatkan Adipura. apabila indikator penilaian untuk 2012 nanti termasuk indikator baru yaitu kualitas air, dan udara selain indikator yang tentu saja kualitas di darat.
Sementara itu Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru, Syafrudin Bakar  mengakui bahwa permasalahan sampah di jalan protokol dan dijalan perumahan sedang dilakukan penertibannya secara optimal oleh petugas. Walaupun, masalah sampah di kecamatan menjadi tanggung jawab pihak kecamatan, namun pihaknya tetap selalu berkoordinasi dengan pihak kecamatan terkait masalah sampah akhir-akhir ini
 ‘’Kita tidak ingin permasalahan sampah menjadi masalah mendapatkan penghargaan Adipura. Maka itu, petugas kita sudah bekerja melakukan pembersihan sampah yang masih saja dibuang sembarangan oleh masyarakat. Harapan kita masyarakat juga sadar untuk tidak buang sampah sembarangan,’’ imbuhnya.
Berbicara mengenai sampah menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekanbaru, sampah ini sebenarnya bisa didaur ulang. Tergantung kreativitas masyarakat saja. Bagaimana menjadikan barang tidak berharga menjadi bernilai.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekanbaru, Drs Adriman MSi, mengatakan, pengolahan sampah menjadi barang-barang kerajinan yang mempunyai nilai lebih tinggi sudah disosialisasikan kepada masyarakat Kota Pekanbaru. Termasuk limbah sampah
Barang-barang kerajinan tersebut bisa disimpan sebagai hiasan atau juga bisa dijual sehingga. Artinya, sampah bisa menjadi keuntungan bagi masyarakat. Salah satu kerajinan yang dibuat dari sampah adalah tas yang terbuat dari pembungkus plastik makanan ringan.
''Kita bisa membuka lapangan kerja hanya dengan menggunakan sampah,'' ujarnya
Untuk menangani sampah secara menyeluruh, perlu diadakan pengelolaan yang baik dan benar terhadap sampah. Salah satu pengelolaan sampah yang dilakukan pemerintah adalah dibentuknya petugas kebersihan yang membersihkan sampah dan membuka lahan tempay pembuangan akhir (TPA) sampah.
Hal itu sudah dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif dari sampah. Selain itu masih banyak cara pengelolaan sampah yang bisa dilakukan. Maka dari itu, pemerintah juga akan meneliti mengenai cara apa saja yang bisa dilakukan untuk mengolah sampah.
''Ratusan ton sampah yang dihasilkan masyarakat kota bertuah setiap hari bisa menjadi peluang bisnis,'' ungkapnya. Bagaimana caranya memanfaatkan limbah plastik menjadi peluang bisnis sudah dilakukan oleh beberapa mitra BLH Pekanbaru.
 ''Pemko Pekanbaru menyediakan lahan di daerah Palas. Ada investor yang akan masuk untuk melakukan pengelolaan limbah pembuangan rumah tangga di Pekanbaru. Kita akan berusaha meraih Adipura lagi. Koordinasi sudah dilakukan dengan instansi terkait dalam persiapan Adipura,'' ungkapnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 tahun 2006, disebutkan bahwa kawasan yang dipantau meliputi: perumahan, sarana perkotaan, sarana transportasi, perairan terbuka, sarana kebersihan. Melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pekanbaru, sebanyak 350 orang tenaga OP PU dikerahkan membersihkan selokan, saluran drainase, dan anak sungai.
PPTK saluran dan drainase, Dinas PU Zulkarnain mengatakan, bekerja semaksimal mungkin. Bahkan saat ini, tim OP menambah durasi pembersihan drainase dan selokan dari dua menjadi empat kali dalam sepekan.
Selain menambah durasi, ratusan OP juga dibagi menjadi beberapa tim. Di antaranya, tim yang menangani kebersihan drainase dan sungai kecil di dalam kota serta tim yang membersihkan sampah di jalur pengeluaran menuju ke Sungai Siak. Sementara yang lainnya bertugas memperdalam sungai dengan alat berat untuk mempermudah air mengalir.
 Menurutnya, penyumbatan drainase yang selama ini dibersihkan memang terjadi akibat sampah. Bahkan selama pembersihan dilakuan sudah lebih dari sampah plastik diangkat dari drainase dan gorong-gorong. Akibatnya jalannya air tidak lancar dan menjadi penumpukan dan meluap hingga ke jalan.
‘’Gorong-gorong dan sungai kecil di Pekanbaru akan kita bersihkan. Jika belum maksimal akan kita keruk dengan alat berat, hanya itu langkah yang baru bisa kita lakukan. Yang pasti kita selalu membersihkan saluran drainase baik di pasar, jalan dan kawasan se Kota Pekanbaru,’’ katanya.***

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province