Foto: Epmi DM
Sebelumnya, perkenalkan saya bernama Epmi Daspi Marza. Saya merupakan guru olahraga di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadyah II, agar lebih praktis orang-orang lebih sering menyebut sekolah ini dengan SMK Muda. Alamat tepatnya di jalan KH Ahmad Dahlan, Pekanbaru.
Secara khusus saya mengajar kelas 11 dan kelas 12 sehingga secara teknis saya banyak menghabiskan jam-jam pelajaran dengan praktek olahraga bersama para siswa. Selain itu saya juga menjadi salah satu tutor ekstrakurikuler sekolah yaitu pencak silat. Dengan olahraga dan ekstrakurikuler ini kami berharap bisa menciptakan para generasi muda yang memiliki minat dan bakat terhadap dunia olahraga, sehingga bisa menjadi atlit nasional hingga internasional. Amin.
Meskipun secara langsung olahraga dan lingkungan seperti tidak memiliki hubungan khusus. Namun lingkungan merupakan salah satu aspek penentu kenyamanan para atlit atau orang-orang umumnya ketika ingin berolahraga. Misalnya saja ketika kondisi tempat untuk berolahraga, sebutlah halaman sekolah, lapangan basket, lapangan sepakbola, atau arena pencak silat yang akan dipakai tidak terawat dengan baik. Sampah di mana-mana, maka hal ini dapat menurunkan mood berlatih seorang anak.
Oleh karena itu, pelajaran olahraga yang secara umum dinamakan dengan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjas) juga memiliki hubungan vital dengan lingkungan yang baik. Mengenalkan kebiasaan polusi kepada siswa terlebih dahulu akan di praktekkan dalam pelajaran ini, sebab jasmani yang sehat tidak aka tercapai tanpa lingkungan yang baik dan mendukung untuk itu. Selain itu, meskipun kekebiasaan merokok juga sangat dilarang di sekolah-sekolah. Namun dalam penjas para siswa akan diberi contoh khusus dampaknya bagi kesehatan dan lingkungan. Sebab mereka tidak akan bisa berlatih dengan baik tanpa kondisi kesehatan yang prima dan lingkungan merupakan salah satu faktor penunjang untuk kesehatan tersebut.
Timbal balik antara hubungan kesehatan dan lingkungan yang diajarkan dalam penjas. Menuntut para pendidik di mata pelajaran ini untuk lebih kreatif dalam memberikan pembelajaran kepada para siswanya.
Misalnya saja dalam materi tentang olahraga permainan, seperti basket ball, volly ball, sepak bola ataupun tenis meja, suasana di sekitar atau sarana dan prasana tempat olahraga harus dipastikan bersih dan layak untuk di pakai terlebih dahulu. Hal ini tentu saja menuntut para siswa untuk membersihkannya sehingga secara tidak langsung mereka telah memahami bahwa suasana disekitar tempat latihan menunjang efektivitas latihan.
Selanjutnya jika lapanga tempat bermain sepak bola becek karena hujan ataupun genangan air. Maka guru penjas dan guru-guru bidang studi lainnya, seperti biologi harus bekerjsama bagiamana mengajarkan kepada siswa tentang cara menghilangkan atau mengatasi genangan air tersebut. salah satunya melalui metode biopori.
Secara khusus metode ini bukanlah bagian dari mata pelajaran penjas. Namun metode ini bisa membantu para siswa untuk memahami dan mengerti tentang cara-cara mengatasi lingkungan.
Jadi meskipun secara khusus pelajaran penjas sepertinya jauh dari konsep-konsep cinta lingkungan. Namun jangan salah. Bahwa tidak akan tercipta jiwa yang sehat tanpa lingkungan yang baik.***
Kiriman:
Epmi Despi Marza SPd
Guru Penjaskes SMK Muhammadyah II
0 komentar:
Posting Komentar