Kamis, 04 Februari 2010

Danau Sentani Papua

Danau Sentani PapuaDanau Sentani Papua Jadi Septictank Besar Warga

Alam kebanggaan Papua, Danau Sentani di Jayapura perlahan namun pasti sedang menuju kerusakannya. Danau dengan pulau-pulau kecil di dalamnya ini terancam oleh sedimentasi/pendangkalan akibat aktivitas di Pegunungan Cagar Alam Cycloops, sampah rumah tangga, hingga sampah bahan beracun berbahaya.

"Danau Sentani ini juga sudah mirip dengan septictank besar, tempat pembuangan kotoran manusia yang tinggal di tepi-tepi danau," ujar Franz Albert Yoku, Ketua Umum Badan Otorita Adat Sentani (BOAS), Selasa (19/1/2010) di Sentani Kabupaten Jayapura Papua.

Ini diungkapkannya dalam peresmian BOAS yang dilakukan Gubernur Papua Barnabas Suebu. Franz menuturkan, kondisi Danau Sentani semakin terancam oleh pertambahan penduduk yang tidak memiliki keterampilan. Ini membuat warga cenderung mengambil cara gampang untuk mengeksploitasi alam yang merusak.

Karenanya, Franz Albert menargetkan agar penduduk Sentani memperoleh pendidikan serta keahlian untuk mengelola dan menjaga alamnya. Lebih lanjut, ia pun berusaha agar Pegunungan Cycloops bebas dari permukiman penduduk, ladang/kebun, dan berbagai aktivitas manusia.

Aktivitas di Cycloops menyebabkan tanah tergerus sehingga turun ke sungai dan terbawa ke Danau Sentani. Kondisi yang berlangsung terus menerus ini dikhawatirkan menyebabkan pendangkalan di danau. Sementara itu, Gubernur Papua Barnabas "Bas" Suebu meminta agar BOAS menjaga adat istiadat serta budaya dan kearifan lokal masyarakat Sentani.

Bas yang juga asli dari suku di Sentani mengatakan nilai-nilai moral, sosial, serta etika bermasyarakat dalam masyarakat adat harus diperhatikan. Ia mencontohkan, kini banyak anak-anak suku di Sentani yang tak bisa lagi berbicara dalam bahasa lokal suku.

"Ini yang dapat menjadi kepunahan," ujar Bas. Ihwal kerusakan alam Hutan Lindung Cycloop, Bas mengatakan Pemprov Papua telah menyiapkan strategi pembangunan kota baru yang menjauhi Cycloop yaitu ke arah selatan-barat Danau Sentani. Ini diharapkan dapat mengendalikan kegiatan ke arah Cycloop.

Sumber: Kompas.Com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province