Senin, 22 Februari 2010

Valentine untuk Bumi

“Mencintai bumi bisa dilakukan dengan banyak hal. Dengan cara membuang sampah di tempatnya. Mengurangi penebangan pohon agar bumi tetap sejuk. Mengolah limbah agar tidak menjadi gas yang berbahaya dan salah satunya adalah mengurangi polusi atau menciptakan udara yang segar seperti car free day ini,” terang Edo anggota GSJ panjang lebar.

Berbagai cara anak-anak muda dalam merayakan hari valentine menginspirasi Green Student Journalis (GSJ) untuk membuktikan rasa cintanya terhadap bumi. Salah satu agenda pembuktian itu adalah dengan hadirnya GSJ di car free day dan menggelar aksi kampanye cinta bumi, Ahad (14/2). Kegiatan GSJ in action di car free day selain untuk mengekspresikan rasa kecintaan terhadap bumi juga bertujuan untuk memberikan kepahaman terhadap generasi muda maupun generasi tua bahwa rasa cinta itu tidak hanya bisa diberikan terhadap manusia tetapi juga diberikan terhadap lingkungan dan bumi yang ditinggali manusia ini.

Dalam aksi itu GSJ membuat semacam baju dari karton untuk mengumpulkan tanda tangan dan testimoni dari pengunjung car free day. Selain baju dari karton GSJ juga membawa voice wall yang berfungsi sama dengan baju karton tersebut. Voice wall tersebut terlihat mencolok dengan ukuran 2,5 meter dan berwarna pink.

“Sengaja sih dipilih warna pink, biar pas sama perayaan valentine day “ ungkap Nana salah satu anggota GSJ.

Selain itu GSJ juga membagi-bagikan stiker yang bertuliskan love our earth kepada pengunjung. Dalam aksi tersebut ada Dian dan Imam dari MAN 2 Model yang ikut sukarela membantu GSJ dengan memakai baju karton dan berkeliling untuk berusaha mendapatkan tanda tangan dan testimoni dari pengunjung.

“Saya lagi kalah taruhan sama teman kak, jadi saya mau bantuin deh,” kata Imam yang dengan ikhlas dan pasrah memakai baju karton dan terlihat seperti robot berjalan.
Tanggapan pengunjung car free day sangat bermacam-macam. Sebagian besar mendukung kegiatan kampanye tersebut. Namun tidak sedikit juga yang acuh tak acuh terhadap kegiatan GSJ.

“Biar sajalah bumi ini hancur, bukankah sekarang lingkungan memang sudah mulai hancur dengan ditebanginya pepohonan,“ ungkap salah seorang pengunjung car free day sembari berlalu.

Hal lain yang terjadi adalah ada beberapa orang yang sibuk memotret aksi GSJ dengan kamera handphone tetapi ketika dimintai tanda tangan atau komentarnya tentang lingkungan langsung bergegas pergi dengan rasa tak bersalah dan senyum tanpa dosa. Namun dibandingkan yang kontra kepada aksi GSJ yang pro lebih banyak. Mulai dari komunitas sepeda onthel. Ada beberapa klub futsal yang antusias memberikan tanda tangan dan testimoni di voice wall. Ada juga bapak-bapak polisi lalu lintas (Polantas) yang bertugas menjaga garis batas area car free day dengan senang hati memberikan tanda tangan dan testimoni plus foto-foto bareng GSJ. Salah seorang Polantas juga sempat meminta penjelasan kepada GSJ tentang bagaimana kiat-kiat mencintai bumi.

“Mencintai bumi bisa dilakukan dengan banyak hal. Dengan cara membuang sampah di tempatnya. Mengurangi penebangan pohon agar bumi tetap sejuk. Mengolah limbah agar tidak menjadi gas yang berbahaya dan salah satunya adalah mengurangi polusi atau menciptakan udara yang segar seperti car free day ini,’’ terang Edo anggota GSJ panjang lebar.

Ada kelompok eskul EYES, semacam Sispala dari SMA 8 yang di ketuai oleh Habib, memberikan tanda tangannya dan mereka merasa GSJ adalah wadah yang cocok untuk komunitas yang cinta kepada lingkungan. Sementara yang paling ramai dan seru ada Challenger Mountain Bike Club (CMBC) yaitu klub sepeda gunung.

“ CMBC ini terbentuk karena hobi yang pertama, yang kedua klub sepeda ini kan tiap minggu off road di sepanjang jalan Tenayanraya hingga rumbai, jadi ya bisa dibilang komunitas ini adalah komunitas yang ramah lingkungan. Karena dengan bersepeda kita bisa mengurangi emisi, setidaknya seminggu sekali,” tutur Debby satu-satunya perempuan di CMBC Pekanbaru.
Menurut penuturan Debby CMBC ini memiliki banyak klub di luar pekanbaru seperti di Perawang dan Duri. Jadi ketika ada event-event, klub yang dari Perawang dan Duri bergabung dengan klub yang di Pekanbaru.

“Anggota CMBC tidak dibatasi oleh umur kok, siapa saja bisa gabung asalkan mempunyai hobi bersepeda dan naik gunung, bahkan yang dari Perawang ada lho yang masih SD,” papar Debby yang sehari-hari bekerja sebagai konsultan ini.

Agenda CMBC ini juga lumayan padat. Terbukti pada tanggal 26 mendatang mereka akan ke Medan dan akan mendaki gunung yang ada di Medan dengan sepeda.

CMBC memang termasuk komunitas yang peduli dengan alam dan lingkungan. Karena seperti yang telah dituturkan Debby sepeda adalah kendaraan yang tidak menimbulkan polusi bahkan bersepeda bisa mengurangi lemak dan melemaskan otot kaki. Lagipula komunitas ini sering mengunjungi gunung untuk membuktikan cintanya pada bumi dan lebih dekat dengan lingkungan.
Selain GSJ in Action di car free day juga diramaikan dengan senam massal. Di pagi itu ada juga pertunjukan barongsai karena selain valentine day hari Ahad tersebut bertepatan dengan hari raya Imlek. Tak jauh dari tempat GSJ standby terdapat mobil Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru yang mengadakan acara pemeriksaan kesehatan gratis.

Dalam aksinya GSJ juga membawa kantong plastik besar untuk mengumpulkan sampah. Jika pemerintah mempunyai semboyan “one man one tree” atau satu orang satu pohon untuk perbaikan bumi maka GSJ mempunyai semboyan “satu orang satu sampah” untuk perbaikan lingkungan. GSJ in action di car free day berakhir pada pukul 09.00 WIB bersamaan dengan waktu berakhirnya car free day yang dimulai dari pukul 05.00 – 09.00 WIB. Sebelum bubar GSJ sempat berfoto-foto di depan tugu pahlawan dan meneriakkan yel-yel tentang lingkungan membuat pemakai ruas jalan yang sudah dibuka untuk kendaraan menoleh kepada GSJ. Ada yang tersenyum.Ada yang menggeleng tak mengerti. Namun ada juga yang mengangguk-angguk.

“Hari ini GSJ ingin menyerukan kepada semua generasi, khususnya generasi muda untuk lebih mencintai lingkungan, mencintai bumi, dan memahami apa itu arti valentine day. Bahwa rasa cinta itu nggak hanya untuk sesama manusia apalagi hanya untuk pasangannya saja, bumi dan lingkungan juga membutuhkan kasih sayang kita, karena itu mari kita sama-sama menjaga bumi kita agar global warming maupun bencana-bencana alam yang lain tidak sampai terjadi lagi,” ucap Ivit Sutya koordinator GSJ dengan berapi-api.

“Setuju…”seru anggota GSJ yang lain dengan penuh semangat.(Asrul Rahmawati, GSJ dari Fasilkasi UMRI)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province