PT. Chevron Pacific Indonesia telah ada di Indonesia sejak tahun 1924. Namanya telah berkali-kali mengalami pergantian mulai dari Standard Oil Company of California, Caltex, PT. Caltex Pacific Indonesia, sampai akhirnya sekarang menjadi PT. Chevron Pacific Indonesia.Namun salah satu hal yang tidak pernah berubah adalah nilai-nilai yang dianut oleh salah perusahaan energi terbesar di dunia ini. Integritas, kepercayaan, keragaman, kemitraan, kinerja yang unggul, tanggung jawab, pertumbuhan, serta yang terakhir yang tidak banyak orang ketahui adalah perlindungan terhadap manusia dan lingkungan merupakan nilai-nilai yang terus dianut, tumbuh dan berkembang selama PT. Chevron Pacific Indonesia beroperasi di Indonesia.
Tidak banyak orang awam yang tahu bahwa PT. Chevron Pacific Indonesia memiliki komitmen yang tinggi dalam usaha perlindungan terhadap lingkungan. Begitu juga dengan kebanyakan dari 50 orang siswa dan mahasiswa yang tergabung dalam Green Student saat diundang oleh PT. Chevron Pacific Indonesia untuk melakukan hiking di Hutan Alam Rumbai, Minggu 21 November lalu. Kebanyakan dari siswa dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Provinsi Riau tersebut tidak mengetahui sebelumnya di dalam komplek PT. Chevron Pacific Indonesia terdapat hutan hijau yang terbagi dalam dua wilayah seluas 76 HA dan 28 HA. Keterkejutan mereka semakin bertambah ketika salah seorang ranger (penjaga hutan), Martius, mempresentasikan tentang keanekaragaman hayati yang ada di Hutan Alam Rumbai.
Terdiri dari 120 spesies kayu, 75 spesies burung, 14 spesies mamalia, 5 jenis primata dan 9 jenis reptil yang beberapa diantaranya merupakan spesies yang dilindungi dapat menggambarkan dengan jelas bagaimana PT. Chevron Pacific Indonesia serius dalam upaya perlindungan terhadap lingkungan. Rasanya mustahil bisa menemukan hutan seperti Hutan Alam Rumbai di wilayah lain di Kota Pekanbaru untuk saat ini.
Hampir rata-rata peserta hiking belum pernah memasuki hutan. Sehingga sudah dapat ditebak bagaimana bersemangatnya mereka dalam menjelajah Hutan Alam Rumbai pada hari itu. Peserta hiking dibagi dalam beberapa kelompok besar dan mulai memasuki hutan pada pukul 10.15. Beberapa ada terjatuh karena tesandung akar pohon dan ada juga yang tertusuk duri dari tanaman rotan yang cukup banyak ditemukan di sepanjang perjalanan. Namun berkat persiapan dan perlengkapan yang matang yang sudah dipersiapkan sebelum memasuki hutan, hambatan-hambatan tersebut tidak menjadi persoalan yang berarti. Apalagi setiap peserta sudah dilengkapi topi dan sarung tangan yang memproteksi mereka di sepanjang perjalanan.
Perjalanan semakin berat ketika peserta harus berhadapan dengan jembatan titian yang mengubungkan aliran sungai-sungai kecil yang ada di Hutan Alam Rumbai. Dengan hati-hati setiap peserta berusaha untuk menyebang agar tidak jatuh. Setiap peserta yang sudah berhasil menyebrang kemudian berusaha menolong peserta lain yang berada di belakangnya.
Di sepanjang jalur hiking jalan menanjak maupun turunan yang cukup curam menjadi tantangan lain bagi para peserta hiking. Bagi yang sudah kelelahan mereka akhirnya akan sedikit menggerutu tentang bagaimana tidak enaknya harus melewati jalan menanjak jika dibandingkan dengan jalanan yang datar. Belum lagi di sepanjang jalur hiking terdapat beberapa pohon tumbang yang mungkin tumbang karena pengaruh cuaca serta usia. Pohon-pohon ini menjadi kesulitan tersendiri bagi peserta hiking yang berpostur tinggi.
Di sepanjang perjalanan pembimbing masing-masing kelompok menjelaskan keanekaragaman hayati yang kebetulan ditemui dalam perjalanan. Tanya jawab serta diskusi di dalam hutan menjadi momen yang sangat langka bagi para peserta hiking yang pada dasarnya adalah pecinta alam. Beberapa peserta tidak mau melewatkan kesempatan langka ini untuk mengambil foto dan berpose di tengah rimbunnya pepohonan hutan. Ada yang hanya diam saja sambil menikmati alunan suara burung penghuni Hutam Alam Rumbai dan ada juga yang serius mengamati pohon-pohon serta tanaman-tanaman yang tampak menarik di sepanjang perjalanan. Setiap peserta memiliki cara masing-masing dalam menikmati perjalanan hari itu.
Di akhir perjalanan masih tergambar jelas raut-raut kegembiraan yang ada di wajah para peserta meskipun baju yang mereka kenakan hari itu sudah kotor terkena tanah dan keringat sudah membasahi sebagian baju mereka. Langkah jontai turut menandakan bahwa perjalanan hari itu cukup melelahkan bagi sebagian dari para peserta. Terlihat jelas bahwa perjalanan hari itu membawa makna tersendiri bagi tiap peserta. Tiap peserta kini punya perspektif yang baru tentang PT. Chevron Pacific Indonesia mengenai upaya mereka dalam menjaga dan melindungi lingkungan yang sebelumnya tidak mereka ketahui.
PT. Chevron Pacific Indonesia bisa tumbuh besar seperti sekarang berkat Sumber Daya Alam berupa minyak. Mereka tahu bahwa dari dan karena alamlah mereka bisa berkembang dan terus maju. Usaha perlindungan terhadap lingkungan tampaklah menjadi balas jasa dan hadiah bagi sang Maha Kuasa atas nikmat berupa sumber daya alam berlimpah yang diberikannya sehingga PT. Chevron Pacific Indonesia bisa menjadi perusahan energi yang besar seperti saat ini.
Perjuangan PT. Chevron Pacific Indonesia dalam melindungi lingkungan patut ditiru oleh perusahaan-perusahaan besar lain yang turut menjadikan Sumber Daya Alam sebagai komoditi utama perusahaan mereka. Saat seseorang mengambil banyak hal dari alam, tidak ada cara yang lebih baik untuk dapat terus memanfaatkan alam dengan cara menjaga dan melindunginya. Hendaknya usaha melindungi dan menjaga lingkungan tidak saja sekedar menjadi alat atau sekadar wacana untuk memunculkan citra postif. Usaha melindungi dan menjaga lingkungan harusnya menjadi perjuangan tanpa henti yang bertujuan agar kekayaan alam yang masih bisa dinikmati saat ini masih dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang.
PT. Chevron Pacific Indonesia sudah merevolusi cara mereka dalam menjalankan bisnisnya sejak bertahun-tahun lalu. Usaha untuk mengurangi pencemaran udara dari unit produksi, pengelolaan air, pengelolaan limbah serta penghijauan merupakan langkah strategis mereka untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Semoga semangat PT. Chevron Pacific Indonesia dalam melindungi dan mejaga lingkungan terus berkobar dan tanpa henti seperti semangat para Green Student saat melakukan perjalanan hiking penuh tantangan di Hutan Alam Rumbai.
Oleh: Boby Satria (Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika UIN Sultan Syarif Kasim)
0 komentar:
Posting Komentar