Minggu, 06 Februari 2011

GSJ News: Berjuang Melawan Kegersangan


Setiap orang pasti menginginkan suasana yang teduh dan nyaman di sekeliling tempatnya beraktivitas. Begitupun dengan beberapa sekolah di Pekanbaru yang menyambut dengan antusias tawaran Riau Pos untuk ikut kegiatan Pekanbaru Clean Green and Fruitful (CGaF).
SDN 014 Pekanbaru merupakan satu dari beberapa sekolah dasar yang memerlukan penyejukan dengan penanaman pohon. Suasana yang terik akan terasa ketika memasuki halaman sekolah dasar yang terletak di jalan Jenderal, Kecamatan Labuh Baru itu. Halamannya yang hanya ditumbuhi beberapa pohon pelindung tak mampu mengurangi cuaca yang menyengat. Padahal saat itu, Selasa (1/2), cuaca tidak lagi terik.
GSJ berkunjung ke sekolah tersebut dan disambut oleh Hasnah guru di SDN 014. Menurut Hasnah sekolahnya memang telah terkenal dengan kegersangannya, sehingga ketika kegiatan Pekanbaru CGaF yang memprogramkan bibit pohon gratis untuk ditanam di lingkungan sekolahnya pihak sekolah antusias menyambutnya.
Menurutnya pihak sekolah sudah sering berusaha untuk menanam berbagai pohon peneduh di lingkungan sekolah. Namun ancaman dari binatang pemamah biak berupa kambing dan kurangnya perawatan dari penjaga sekolah menyebabkan penghijauan di sekitar sekolah selalu terhambat.
“Dari dulu kami selaku guru selalu berusaha untuk membeli bibit pohon dan menanamnya di sekitar sekolah. Namun pihak sekolah sendiri yakni penjaganya tidak mendukung dengan perawatannya sehingga pohon-pohon tersebut pada akhirnya akan layu kemudian mati,” ungkap guru yang sehari-hari mengajar di kelas 6 tersebut.
Tidak hanya para guru, siswa-siswa pun merasakan kegersangan yang terjadi di SD tersebut. Seperti yang diungkapkan Aditya yang duduk di kelas 6 mengatakan bahwa kalau sudah tengah hari terasa panas.
“Sepertinya pekarangan sekolah ini memang perlu di tanami beberapa pohon lagi sebagai peneduh,” katanya.
Menyikapi kondisi yang mengancam kenyamanan belajar mengajar itu maka Yulinar, salah seorang pengajar di SDN 014 mendaftarkan sekolahnya di kegiatan yang diadakan oleh Riau Pos bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru. Sebanyak 30 lubang telah dipersiapkan di sekitar lingkungan sekolah. Bahkan di halaman se-kolah yang disemen pun sengaja dibongkar dan dibuat lubang untuk ditanami pohon. Selain itu pihaknya juga akan mengusahakan perbaikan pagar sekolah untuk mengantisipasi kambing yang sering masuk ke halaman sekolah.
Selain SDN 014, sekolah lain yang menyambut hangat program penghijauan itu adalah SMPN 033 Pekanbaru. Sekolah yang terletak di jalan Sidorukun, Kecamatan Tampan itu telah menggali sebanyak 35 lubang di sekitar lingkungan sekolah. Meskipun tanahnya berupa gambut berawa-rawa dan mengandung kadar asam yang tinggi namun Asrin Hamzah selaku wakil kepala sekolah bersama siswa-siswanya tidak patah semangat. Lubang-lubang yang telah di gali kemudian diberi pupuk hitam dan ditambah lagi dengan pupuk kandang.
Asrin berharap sekolah yang baru berdiri tiga tahun lalu itu menjadi sekolah yang rindang dan mampu menjadi sekolah fruitful sehingga siswa-siswanya tidak akan kesulitan jika ingin mengkonsumsi buah. Saat ini di sekeliling sekolah tersebut sudah ditanami beberapa pokok pohon mangga.
“Saya membayangkan sekolah ini penuh dengan pelindung yang fruitful, misalnya saja 30 pohon yang berbuah semua siswa di sini pasti tak akan habis memakannya,” ujar guru yang fasih berbahasa Inggris ini tertawa.
Demikian juga dengan SMAN 8 Pekanbaru, meskipun sekolah tersebut sudah sangat rindang namun masih tetap akan menambah tanaman pohonnya dengan ikut serta dalam kegiatan Pekanbaru CGaF.(asrul-gsj/new)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province