Jumat, 16 September 2011

Penanggulangan Sampah (Alizar Tanjung): Kreatif dengan Sampah

 Kreatif dengan Sampah

Apakah yang terpikirkan oleh pejalan kaki, pelari, pemilik kendaran bermotor, pedagang sayur, birokrat kantor saat berhadapan dengan sampah? Hal respect yang akan dilakukan adalah menutup hidung, kemudian berujar “bau busuk”, siapa yang membuang sampah sembarangan? Sumber penyakit”. Kalau orang yang sadar lingkungan akan berujar, harus cepat ditanggulangi”. Hal berikutnya adalah menghindari. Tentunya ini kejadian umum yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi kehidupan kota dan kota metropolitan tidak akan berhenti dijamah oleh sampah.

Sebenarnya sampah bukanlah momok yang menakutkan, sehingga harus dimusuhi atau dijauhi. Sedikit guyonan kalau dia makhluk yang pandai bergerak tentu akan menuntut hak kemanusian sampahnya. Sampah juga sama seperti sayur, buah, kayu, makanan ringan yang mempunyai nilai jual. Tergantung setiap orang memanfaatkannya. Sayur akan menjadi tidak berguna kalau tidak pandai mengolahnya menjadi sayuran siap santap. Buah akan membusuk kalau tidak tahu ke mana harus dijual. Kayu akan menjadi lapuk kalau tidak mampu mengolahnya menjadi kursi, meja, lemari, lantai, dinding. Makanan ringan akan basi kalau tidak mampu memasarkannya, begitu juga dengan sampah. Sampai menjadi momok menjijikan karena tidak tahu cara mengolahnya.
Bagi mereka yang mempunyai pikiran kreatif, sampah-sampah ini akan menjadi sebuah cinta kehidupan. Sebab dapat diolah menjadi barang siap pakai. Bahkan bernilai tinggi.   
Seni akan membuat bahan-bahan sampah ini menjadi mahakarya. Seperti kain-kain perca dapat diolah menjadi kalung, tas cantik, bahkan ia bisa dijadikan gaun pengantin.
Plastik bekas dapat dimanfaatkan untuk berbagai alat kerajinan. Plastik-plastik (gelas plastik, tabung plastik, kantong plastik) itu dapat dijadikan sebagai hiasan bunga, hiasan dinding, sebagai pot bunga, Dalam dunia fashion dapat diolah menjadi pakain fashion sehingga tampil modis. Plastik juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat pembibitan bunga. Tentunya ini akan menjadi sebuah karya yang menjanjikan.
Kardus bekas dapat dijadikan alat-alat rumah tangga, seperti meja, kursi, tempat buku, tempat parfum. Caranya dengan mendesain kardus. Pembuatan meja, kursi, kalau hanya sehelai kardus akan muda rusak, tapi jika kardus-kardus itu direkatkan dalam jumlah banyak dan ditambah dengan hiasan kayu sebagai penopangnya, akan diburu oleh banyak kolektor. Begitu juga dengan kardus yang dijadikan tempat buku, tempat parfum, tempat memajang foto.
Kaca-kaca pecah juga dapat dijadikan gaun pengantin. Hal ini telah ditemukan di dalam dunia fashion barat. Kaca-kaca pecah juga dapat dimanfaatkan untuk tempelan pada benda-benda seni, seperti guci, lampion, lampu hias, kemudian diukir dengan sebagus mungkin.
Botol-botol minuman dapat dijadikan sebagai media lukisan. Botol yang telah dilukis tentu telah menjadi benda seni yang diminati banyak kolektor. Bahkan kumpulan botol kaca dapat dijadikan dinding, meja.
Sampah kayu dapat diolah menjadi berbagai bahan jadi. Potongan-potongan kayu dapat diolah menjadi kursi, meja, tempat gantungan kain yang cantik. Hal terpenting mau mengolahnya. ***

Kiriman:
Alizar Tanjung
Mahasiswa FAI IAIN Imam Bonjol Padang

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province