Kamis, 22 September 2011

Penanggulangan Sampah (Merissa Asrina Nenty): Sampah? Ayo Tanggulangi!

Sampah? Ayo Tanggulangi!


Sampah saat ini sudah menjadi selebritis dikalangan masyarakat. kita Tidak hanya di Indonesia, di negara-negara berkembang lainnya pun sampah menjadi permasalahan utama bagi lingkungan. Sampah yang notabane adalah material sisa yang tidak diinginkan dari suatu proses, lambat laun meningkat keberadaannya seiring dengan proses kehidupan yang dijalani oleh manusia. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia akan menghasilkan sampah sebagai sisa buangannya.
Penanganan sampah merupakan hal utama yang harus dilakukan sesegera mungkin untuk meminimalisir keberadaan sampah. Pemerintah sendiri telah turut serta berpartisipasi melalui legalitas hukum dengan mengeluarkan UU No.18 Tahun 2008 yang berisi tentang pengelolaan sampah. Undang-undang ini memuat bagaimana tatacara pengelolaan sampah diberbagai area dan pelaksanaannya. Namun, pelaksanaan undang-undang itu masih jauh dari harapan. Kenyataannya bisa kita lihat pada sampah-sampah yang masih menumpuk di jalan-jalan kota seperti halnya Kota Pekanbaru sendiri. Hal ini menunjukkan masih kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mengelola sampah.
Pada dasarnya bagaimana cara mengelola sampah dan mengurangi keberadaan sampah tidaklah serumit yang kita bayangkan. Kita tidak harus ikut serta dalam pengelolaan sampah yang ada di TPA atau turun tangan untuk memunguti satu persatu sampah yang ada dijalanan. Akhir-akhir ini yang sedang booming nya dikalangan masyarakat adalah kegiatan daur ulang sampah. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah yang terdiri dari kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk bekas pakai. Sederhananya, kegiatan ini cukup dilakukan dengan memilah sampah organik dan non organik. Setiap rumah maupun bangunan lain dapat menyediakan dua jenis tong sampah dan memberi label organik serta non organik. Setelah terkumpul, sampah organik dapat di daur ulang dengan dilakukan penimbunan di tanah sehingga dapat dijadikan pupuk kompos yang dapat menyuburkan tanaman. Sedangkan sampah non organik dapat digunakan kembali seperti kaleng bekas dan botol bekas dapat dibersihkan dan dimanfaatkan sebagai peralatan rumah tangga atau dijual kembali maupun diberikan kepada pemulung. Nah, sangat sederhana bukan??
Hal sederhana lain yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dan mengurangi keberadaan sampah adalah menggunakan prinsip 5R. 5R berarti reduce, reuse, recycle, replace dan replant. Reduce berarti meminimalisasi pemakaian barang, karena semakin banyak barang yang kita gunakan, semakin banyak sampah yang dihasilkan seperti, hindari pemakaian produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar, biasakan membeli barang yang dapat diisi ulang dan memberikan kemasan hanya pada produk yang benar-benar membutuhkan kemasan. Reuse dilakukan dengan sebisa mungkin memilih barang-barang yang dapat digunakan kembali seperti, menggunakan kembali wadah atau kemasan barang untuk kepentingan lainnya, biasakan berbelanja dengan membawa kantung belanjaan dari rumah sehingga meminimalisasi pemakaian kantung plastik.
Recycle berarti kegiatan mendaur ulang. Tidak semua barang dapat kita daur ulang, namun sekarang telah banyak industri rumah tangga nonformal yang mendaur ulang limbah anorganik menjadi barang yang bernilai ekonomis. Replace dilakukan dengan meneliti barang-barang yang kita gunakan sehari-hari dan menggantinya dengan barang yang lebih ramah lingkungan, seperti mengganti penggunaan kantong plastik dengan keranjang belanjaan, hindari wadah plastik dan styrofoam sekali pakai karena bahan ini tidak dapat diuraikan secara alami dan mencemari lingkungan jika dibakar. Replant adalah melakukan penanaman kembali dan penghijauan lingkungan sekitar. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk untuk menyuburkan tanaman.***


Kiriman
Merissa Asrina Nenty
Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNRI

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province