Hamparan Pantai Selat Baru
Nan Eksotik
Pasirnya halus. Memiliki hamparan landai. Airnya jernih dan terlihat pemandangan luas laut biru. Pantai Selat Baru nama tempat itu. Bila memandang ke arah laut akan terlihat warna biru Gunung Ledang yang masuk dalam kawasan Negara Malaysia.
Laporan Mashuri Kurniawan, Bengkalis
Laporan Mashuri Kurniawan, Bengkalis
mashurikurniawan@riaupos.co.id
Angin semilir di tepi pantai terasa sangat segar. Burung elang laut terbang memutar di atas langit biru diatas laut. Burung ini mencari mangsa ikan kecil. Pantai yang terletak di Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis ini memiliki pemandangan yang sangat eksotik.
Angin semilir di tepi pantai terasa sangat segar. Burung elang laut terbang memutar di atas langit biru diatas laut. Burung ini mencari mangsa ikan kecil. Pantai yang terletak di Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis ini memiliki pemandangan yang sangat eksotik.
Diberi nama Pantai Selat Baru karena letaknya berada dalam wilayah Kecamatan Selat Baru. Pantai Selat Baru terletak di utara ibukota Kabupaten Bengkalis. Masyarakat sekitar menyebutnya pantai penuh berkah keindahan alam.
Dari Kota Pekanbaru bisa ditempuh dengan menggunakan jalur transportasi laut maupun darat. Jarak tempuhnya selama empat hingga lima jam. Sebuah perjalanan yang melelahkan memang, bila ingin menikmati keindahan alam pantai selat baru.
Dari jalan utama, Anda harus menelusuri jalan kecil selama lebih kurang 15 menit. Karena jalan yang cukup kecil dan kondisinya kurang bagus, sebaiknya Anda berjalan kaki atau naik sepeda motor untuk sampai ke sana. Saat mencari lokasi pantai, harus memperhatikan penunjuk jalan dengan seksama.
Karena ukuran jalannya kecil dan tertutup semak-semak. Namun usaha menyusuri jalan kecil dan berkelok akan terbayar dengan pemandangan hamparan pasir pantai putih bersih, dan birunya laut yang menyejukkan. Daya tarik dari pantai ini adalah airnya yang berwarna biru jernih karena belum terjamah tangan-tangan jahil.
Ditemani masyarakat sekitar Sulaiman (54), Riau Pos belum lama ini menelusuri bibir pantai sepanjang dua kilometer. Dengan menggunakan roda dua, terlihat jelas pemandangan disekitar pantai tersebut.
Nuansa alamnya yang sangat eksotik. Ditambah dengan keelokan disekeliling pantai menjadikannya tempat bercengkrama keluarga. Namun bukan itu yang ingin dilihat Riau Pos. Alamnya masih alami dan udara segar, tanpa polusi udara dan deru kendaraan bermotor.
Masyarakat sangat menjaga pantai itu agar terus alami. Karena, pantai ini merupakan sebuah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Memberikan kehidupan bagi masyarakat sekitar. Pohon kelapa berjejer indah ditepian pantai membuat suasana pantai nyaman.
Waktu menunjukan pukul 09.12 WIB pagi yang indah berada di pantai itu. Langit berwarna biru. Ditepian pantai, bisa terlihat riak gelombang kecil membawa pasir laut. Airnya terasa dingin. Ikan kecil juga bisa dilihat di tepi pantai.
Dari penuturan Sulaiman, ekosistim sekiling pantai sangat terjaga karena masyarakat sekitar tidak membuang sampah di pantai. Seluruh masyarakat menjaga pantai dengan baik. Penebangan pohon kelapa di sepanjang pantai juga tidak dilakukan.
Hal itu dilakukan, agar kondisi pantai tetap bagus. Dengan demikian alamnya pantai bisa dirasakan dengan indah oleh masyarakat maupun pengunjung. Di tempat ini pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan berselancar, berjemur, menikmati sunrise dan sunsite.
Pemandangan lain di Pantai Selat Baru, tanaman mangrove juga tumbuh dengan baik. Tanaman ini sengaja dibiarkan, bukan hanya karena ingin mencegah terjadinya abrasi, melainkan menjadi tempat ekosistim disekitar perairan tersebut. Pasalnya, pada areal Pantai Selat Baru juga bergantung hidup ikan, udang, kerang, dan monyet.
Saat berjalan bersama dengan Sulaiman, Riau Pos dihampiri Zakaria. Zakaria menghampiri Sulaiman dengan senyuman dan menyapa Riau Pos dengan ramah. ‘’Anak darimana?,” tanya Zakaria kepada Riau Pos. “Dari Pekanbaru pak,” jawab Riau Pos.
Zakaria pada saat itu langsung membawa Sulaiman dan Riau Pos ke sebuah pondok kayu yang berada di tepian pantai. Ditempat ini ke dua teman akrab itu bercerita tentang Pantai Selat Baru yang menjadi kebanggan masyarakat Bengkalis.
Bagi mereka, pantai ini adalah segalanya. Baik itu tempat mereka mendirikan rumah, mencari nafkah, dan bercengkrama dengan keluarga. Maka dari itulah, pantai tersebut wajib dijaga dengan baik oleh masyarakat.
’’Kami ingin Pantai Selat Baru tetap alami. Tak ada pencemaran limbah maupun pengrusakan tanaman disekitar pantai,’’ terangnya.
Zakaria mengatakan sejak tahun 1972 sudah tinggal bersama dengan kedua orangtuanya di Kecamatan Bantan. Pantai Selat Baru menjadi tempat bermain bersama dengan teman-temannya. Bahkan, menjadi tempat memancing paling mengasyikan.
Karena keindahan alamnya yang eksotik banyak wisatawan lokal dan asing datang mengunjungi pantai itu. Selain itu, kawasan itu digelar pesta pantai setiap tahunnya. Pada event tersebut diadakan berbagai perlombaan, seperti lomba perahu jong, gasing, dan layang-layang. Pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai atraksi kesenian dan budaya tradisional daerah setempat.
Bupati Bengkalis Herliyansaleh mengatakan, Pantai Selat Baru keindahan alamnya sangat bagus. Ekosistim di sekitar pantai dan lautnya dijaga dengan baik oelh masyarakat. Keistimewaan alamnya, berupa bentangan laut dan alamnya yang hijau.
Sejauh mata memandang kearah laut dari pantai, sambungnya akan terlihat pulau yang masuk dalam kawasan negara tetangga Malaysia. Pemerintah Kabupaten Bengkalis , selalu menjaga alam sekitar pantai agar tetap asri dan nyaman. Termasuk, biota yang hidup di laut.
‘’Kita ingin Pantai Selat Baru menjadi alam yang memberikan pemandangan indah dan tempat tinggal biota air. Ikan kecil, udang, dan jenis ikan laut lainnya ada di laut. Bagaimana laut itu tetap terjaga dari kerusakan, itulah yang kita lakukan,’’ ungkapnya.
Menurut Herliyansaleh, meski belum setenar tempat lain seperti Pangandaran di Pulau Jawa namun, pantai ini memiliki pemandangan yang sangat Indah. Hamparan pasir putih yang ditemani oleh gemuruh ombak tenang merupakan kelebihan tersendiri bagi .***
0 komentar:
Posting Komentar