Senin, 27 Februari 2012

Cara Mengajak Teman Menjaga Lingkungan: Lingkungan Butuh Kita dan Kita Butuh Lingkungan


   MEMANG tidak dapat kita menghindar dari fakta yang satu ini. Menjaga lingkungan adalah dua kata yang jarang sekali terlintas dalam benak anak muda zaman kini. Sering kali mereka lebih terfokus pada hubungan social mereka dan cuek dengan lingkungan alam di sekitar mereka. Jujur, miris sekali melihat kondisi ini karena kalau bukan para kaum muda, siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan menjaga lingkungan alam kita yang indah ini?
   Saya, sebagai salah satu anggota kaum muda yang ada di dunia ini, sangat menghargai yang namanya lingkungan alam yang bersih, indah, dan terawat. Tentu saja, tidak akan mungkin jika hanya kita dan anggota keluarga kita saja yang menjaga lingkungan ini. Kita juga membutuhkan bantuan tangan – tangan lain untuk ikut menjaga lingkungan ini. Salah satu yang terdekatnya selain keluarga adalah teman kita. Saya mempunyai beberapa ide atau gagasan dalam mengajak teman kita untuk ikut menjaga lingkungan alam ini.

   Cara pertama yang saya lakukan adalah mulai dari diri kita sendiri, dan mulailah dari hal yang terkecil. kita secara pribadi harus bertingkah laku bahwa kita mencintai lingkungan. Sampah dari jajanan di kantin sekolah kita buang pada tempatnya. Sehingga, teman kita yang melihat pun tergerak untuk membuang sampah pada tempatnya juga. Jika mereka menitipkan sampahnya pada kita untuk ikut di buang, itu sudah menunjukkan pertanda baik karena mereka mulai menjaga lingkungan. Selanjutnya bisa ditingkatkan dengan menyuruh mereka untuk membuang sampahnya sendiri. Selain mengajak untuk menjaga lingkungan agar bersih, kita juga secara tidak langsung mengajar agar teman kita bertanggung jawab dengan sampah - sampah bungkus makanan yang mereka miliki

   Saya juga mengajak teman saya untuk menjaga lingkungan dengan berdiskusi, berpikir dan berimajinasi tentang hal – hal terburuk yang terjadi jika kita tidak menjaga lingkungan ini. Salah satu contoh imajinasinya adalah, ketika es yang berada di kutub mencair semua, maka, daratan yang akan tenggelam. Otomatis, kita lambat laun akan tenggelam. Saya juga sering menyampaikan kepada teman saya untuk menjaga lingkungan dengan candaan atau sindiran ringan. Contohnya seperti, mengatakan mereka seperti anak kecil yang sampah makanannya masih berserakkan. Secara psikologi, anak remaja tidak mau disamakan atau dibilang anak kecil, karena mereka merasa seperti sudah dewasa, padahal kenyataannya, mereka berada diantara kedua masa tersebut. Contoh lainnya lagi, seperti, “ Bagian kebersihan kelas, tapi kok buang sampah sembarangan ya? “. Itu membantu agar mereka sadar diri dan tidak mengulangi perbuatan yang salah lagi.

   Ide yang satu ini, selain menjaga lingkungan, bisa juga untuk menguntungkan kreatifitas kita dan juga dalam hal ekonomi. Contohnya dengan mengajak teman berkolaborasi mengkreasikan sampah daur ulang menjadi kreatifitas yang dapat menghasilkan sesuatu. Hal itu lebih baik daripada membakar sampah – sampah, misalnya plastik, karena hal tersebut juga merusak kesehatan kita yang tercium asapnya. Selain menjaga lingkungan, persahabatan dan bersosial pun semakin baik.***
Dikirim Oleh:
Cynthia Novelia
SMA Cendana Pekanbaru

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province