Senin, 28 September 2009

Semakin Sedikit dan Dekat Sampah Dikelola

Pengelolaan Sampah di SMA Negeri 1 Pangkalankerinci

Di sekolah kami, SMA NEGERI 1 Pangkalankerinci sampah organik diolah dengan cara composting (pengomposan). Pembuatannya dilakukan dengan bantuan alat penggiling sampah yang dimiliki oleh sekolah kami.

Kami tidak sendiri dalam melakukan kegiatan pembuat pupuk kompos ini. Kami dibimbing oleh Ibu Salmiati yang biasa kami panggil dengan nama Cik Salmi. Selain guru Biologi kami itu, kami juga dibimbing oleh guru lainnya yakni Bu Dede, Bu Nina dan Bu Linda. Kepala sekolah kami Bapak Darisman, juga sangat mendukungnya.

Sampah yang kami olah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan di lingkungan sekolah baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Terdiri dari sampah organik dan anorganik. Sampah organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.

Selanjutnya sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.  Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.

Di sekolah umumnya komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik, sebesar 60 – 70 persen, dan sampah anorganik sebesar ± 30 persen.

 Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti filosofi pengelolaan sampah. Yakni semakin sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.

Pemanfaatan sampah anorganik sampah tersebut dapat kami olah dan dimanfaatkan baik secara langsung maupun tidak langsung.  Dalam proses pemanfaatan kembali secara langsung, kami dapat mengolahnya misalnya dalam membuat kerajinan, menjadikan botol-botol plastik, gelas plastik,dan kaleng-kaleng minuman sebagai media pot pembibitan bunga yang berasal dari barang bekas yang sudah terpilah di tepat sampah yang telah di sediakan oleh pihak sekolah. Bahan baku dari sampah yang berupa plastik, kaleng dan sebagainya. Sedangkan pemanfaatan kembali sampah anorganik secara tidak langsung kami lakukan misalnya dengn menjual barang bekas seperti plastik, kaleng, botol, gelas plastik dan botol air minum dalam kemasan.

Untuk sampah kertas kami manfaatkan dengan cara mendaur ulang kertas-kertas tersebut dengan alat yang sangat sederhana yang kami miliki. Proses mendaur ulang kertas-kertas ini sangatlah menguji kesabaran, ketelitian serta keuletan kita dalam menjalani pekerjaan ini. Bila hal tersebut dapat kita kuasai maka hasil yang kita perolehpun akan semakin baik. Dari proses pendaurulangan kertas ini menghasilkan kertas yang dapat dipakai atau digunakan kembali oleh sekolah untuk siswa bahkan seluruh warga sekolah.

Setelah proses pemilahan demi pemilahan di lakukan maka sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan kembali secara ekonomis baik dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik anorganik, jumlahnya mencapai kurang lebih  sepuluh persen, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) di Sekolah. Lalu akan di angkut oleh petugas kebersihan untuk di buang ke tempat pembuangan sampah umum.
Dengan melakukan pengelolaan sampah yang baik dengan sisa sampah akhir yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar sepuluh telah menurunkan biaya pengangkutan sampah bagi sekolah dan memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh banyak pemerintah daerah.

Sejak awal kami mempunyai komitmen untuk menghijaukan sekolah kami. Lahan kami sempit. Untuk tidak terlalu panas kami berusaha memanfaatkan lahan yang ada untuk mengisinya dengan beberapa taman. Hal ini atas keputusan Bapak Darisman sebagai kepala sekolah SMA NEGERI 1 Pangkalankerinci yang memberikan keleluasaan pada siswa untuk berkreasi dalam menata lahan di masing-masing lingkungan kelasnya.
Dalam lahan yang tidak terlalu luas inilah, kami di bimbing oleh Cik Salmi mengajak siswa lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam mencintai lingkungan.

Dalam lahan ini siswa diajak menanam dimulaidari pembibitan tanaman, lalu tanaman yang dapat ditanam dalam pot-pot hingga tanaman yang langsung bisa ditanam di tanah dengan membuat lubang yang cukup dan di isi dengan tanah subur. Dalam aktivitas keseharian, seluruh siswa diajak untuk turut serta dalam pemeliharaan taman-taman sekolah tesebut.

Hasil dari kegiatan pengolahan sampah yaitu berupa kompos sangat membantu menyuburkan tanaman yang ada di lingkungan SMA NEGERI 1 Pangkalankerinci ini dengan pupuk yang diproduksi oleh siswanya sendiri sehingga selain menjadi kebanggaan sekolah, juga mengirit pengeluaran dalam pembelian pupuk untuk tanaman-tanaman yang ada di lingkungan sekolah. Sehingga kegiatan ini sangat membantu sekali dalam hal mewujudkan sekolah yang berpola hidup bermutu dari program Green School.

Dari kompos tersebut tanaman-tanaman pembibitan, tanaman-tanaman yang ditanam dalam pot-pot, sangat subur sekali sama halnya dengan tanaman-tanaman yang di tanam langsung di tanah. Untuk menambah motivasi para siswa-siswi SMA NEGERI 1 Pangkalankerinci pihak sekolah mengadakan perlombaan yang biasanya dilaksanakan pada perayaan Hari Kemerdekaan RI setiap bulan Agustus.

Kebun-kebun siswa yang ada di sekitar lingkungan kelas mereka masing-masing dilombakan. Dan diharapkan dengan cara seperti ini dapat menumbuhkan rasa kecintaan siswa pada lingkungan akan tumbuh-tumbuhan. Perwujudan sekolah hijau adalah sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis dan inovatif mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan dalam seluruh aktivitas sekolah. Sekolah dengan visi, misi, tujuan dan kebijakan yang mengacu pada mutu sekolah, sangat berkepentingan mewujudkan pola hidup bermutu melalui program Green School ini.


Tulisan: Muhammad Andri (Xi IPA 2)
Pembimbing : Salmiyati, MPd
SMAN 1 Pangkalankerinci


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province