Senin, 01 Februari 2010

Indonesia Usulkan Bentuk Pusat Perubahan Iklim di Asia

Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) ditugaskan untuk melakukan penjajagan atas usulan pembentukan pusat perubahan iklim (Regional Centre for Climate Change) di Indonesia.

Usulan itu merupakan salah satu keputusan rapat pleno DNPI yang dipimpin Menko Kesra Agung Laksono di Kantor Kementerian Kesejahteraan Rakyat, Jakarta Pusat, Senin (25/1/2010) petang.

Menko Kesra Agung Laksono mengatakan, DNPI diharapkan bisa melanjutkan penjajagan dan mengomunikasikannya dengan negara-negara tetangga. Indonesia dinilai sebagai negara yang cukup strategis untuk menjadi pusat perubahan iklim di regional Asia.

Ketua Harian DNPI Rachmat Witoelar mengatakan, usulan tersebut masih berupa embrio. Namun, DNPI akan menjajakinya dengan serius. "Hingga saat ini masih belum ditentukan titiknya dimana. Tapi, kita rugi kalau centre itu di luar Indonesia, karena kita juga berkepentingan," kata Rachmat seusai rapat pleno.

Jika usulan tersebut disepakati, Indonesia akan segera melakukan lobby dengan negara-negara Asia. "Alasan kita kenapa? Karena Indonesia posisinya sangat tepat, kita negara kepulauan. Ideal menjadi pusatnya perubahan iklim," ujar mantan Menteri Lingkungan Hidup ini.

Perkuat DNPI

Keputusan lainnya dalam rapat pleno kali ini untuk mendukung pelaksanaan Copenhagen Accord yang menjadi kesepakatan hasil pertemuan COP15 di Kopenhagen pada Desember 2009 lalu, yakni agar struktur di DNPI akan diperkuat.

Penguatan fungsi koordinasi DNPI di antaranya dengan memindahkan administrasi kesekretariatan di bawah koordinasi kantor Kementerian Koordinator Kesra. Selain itu, DNPI juga akan dilengkapi dengan pokja-pokja dari instansi terkait untuk menyukseskan Copenhagen Accord.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province