Sabtu, 06 Februari 2010

Melihat Go Green di SMAN 2 XIII Kotokampar

”Lihat, Mulai Banyak Cabangnya!”

Tak hanya kawasan Candi Muara Takus, Kecamatan XIII Kotokampar, yang menjadi tempat kegiatan Go Green PLTA Kotopanjang yang dilaksanakan oleh Riau Pos Group (RPG) dan Save The Earth Foundation (SEFo), awal November lalu. Tetapi juga dilaksanakan di SMAN2 XIII Kotokampar secara swadaya oleh pihak sekolah. Bagaimana hasilnya? Berikut hasil kunjungan Riau Pos ke sekolah yang berada di wilayah pemukiman baru, tempat pemindahan masyarakat yang kampungnya ditenggelamkan demi PLTA Koto Panjang, Selasa (26/1) kemarin.

Matahari siang itu cukup bersahabat saat Riau Pos menjejakkan kaki di halaman SMAN 2 XIII Kotokampar, Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Kotokampar. Desa ini punya historis sendiri dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kotopanjang. Pasalnya untuk mewujudkan PLTA yang mampu memproduksi listrik 114 MW itu, desa mereka terpaksa ditenggelamkan dan akhirnya pindah ke lokasi sekarang, tempat sekolah itu berdiri. Itulah sebabnya, sekolah yang memiliki siswa 263 anak ini, menjadi sekolah yang paling antusias mengikuti kegiatan Go Green PLTA Kotopanjang.

Kunjungan mendadak Riau Pos ke sekolah tersebut menjadi bagian lawatan Riau Pos untuk melihat kondisi terkini hasil kegiatan penanaman Go Green Riau Pos di kawasan Candi Muara Takus, XIII Koto Kampar. Sekaligus pemberian sertifikat kegiatan tersebut kepada pihak sekolah di Kecamatan XIII Kotokampar yang ikut berpartisipasi pada kegiatan kemping dan penghijauan bersama Menteri Lingkungan Hidup Prof Dr Gusti Muhammad Hatta, awal November lalu.

SMAN2 XIII Kotokampar, lokasinya tidak terlalu dekat dengan jalan lintas Pekanbaru–Sumbar. Untuk masuk ke sekolah ini, harus masuk sekitar 3-5 Km dari jalan lintas, tepatnya di kilometer 73. Jalan ke sekolah ini tak bisa dibilang mulus, hanya bagian awalnya saja, setelah itu sejumlah jalan rusaklah yang ditemui dan berakhir dengan jalan semen sebelum sampai ke sekolah tersebut.

Sekolah yang dipimpin oleh Anizar SPd ini, sebenarnya bukan sekolah baru. Ia berdiri sejak tahun 1999. Hanya saja, lokasi sekolahnya yang ditempati sekarang, baru dibangun pada tahun 2004, sehingga masih gersang dan memerlukan penghijauan. Itulah sebabnya saat Panitia Go Green PLTA Kotopanjang menawarkan sekolah-sekolah yang hendak melakukan penghijauan di sekolah mereka bersamaan dengan kegiatan Go Green PLTA Kotopanjang di Candi Muara Takus, sekolah ini mengajukan diri. Bahkan pihak sekolah melakukan gotong royong dan persiapan penanaman saat kegiatan Go Green PLTA Kotopanjang berlangsung.
Menurut Dendi, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, jumlah pohon mahoni dan matoa yang ditanam di sekolah mereka sekitar 100 batang. Mulai dari jalan sempit memasuki SMAN 2 XIII Kotokampar, sampai ke sekeliling halaman sekolah.

“Semua pohon yang ditanam tumbuh subur, lihat saja mulai banyak cabang barunya. Padahal umurnya baru beberapa bulan (sekitar tiga bulan). Ini berkat pupuk organik yang diberikan panita,” ungkap Anizar, sembari memperlihatkan pohon-pohon mahoni dan matoa mereka yang tumbuh subur di sekeliling halaman sekolah.

“Dua tahun lagi, saat pohon-pohon ini sudah besar, pasti cantik jejeran pohon-pohon itu,” tambah Dendi sembari memperlihatkan jejeran pohon-pohon yang ditanam di pinggir jalan menuju sekolah mereka.

Dendi juga menjelaskan, bahwa bibit pohon yang mereka minta dari Panitia Go Green Riau Pos itu tidak saja ditanam di sekolah mereka, namun sebagian juga diberikan ke sekolah-sekolah di sekitar mereka. Dengan tujuan, agar sekolah-sekolah di kawasan itu, nanti juga sama hijaunya dengan sekolah mereka yang kini belumlah rindang karena ukurannya kebanyakan masih kecil-kecil kecuali pohon glodokan yang sudah setinggi orang dewasa.

Andi Noviriyanti

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province