Selasa, 29 Juni 2010

Mewarnai dan Menggambar Bersama Alam Peringatan Hari Lingkungan Hidup BLH Riau

Keterangan Gambar : Peserta Lomba mewarnai kategori usia 5-6 tahun


LOKASI sekitar panggung utama di Alam Mayang sudah sangat ramai pada pagi Ahad (20/6). Di sana diadakan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau. Kali ini BLH mengadakan acara lomba menggambar dan mewarnai antar TK dan SD se-Riau dengan tema Keanekaragaman Hayati, Masa Depan Bumi Kita.
Pada kesempatan tersebut Duta Lingkungan Hidup Riau yang pada bulan Mei lalu terpilih yaitu Green Student Ambassador (GSA) ikut meramaikan acara lomba menggambar dan mewarnai tersebut. Para GSA yang tampil meramaikan serta berpartisipasi dalam kepanitian pada acara kali ini adalah The Chosha, Yusparizal, Fiky Two Nando, Anisya Atika Putri, Tiara Nur Tresna Hade, Teguh Budianto serta The Polar (Dini Tiara, Marissa Wahyuli dan Suci Nurulita).
Setelah rangkaian pembukaan, tepat jam 10.00 WIB lomba menggambar dan mewarnai pun segera dimulai. Bersamaan dengan itu panitia juga membagikan lembaran-lembaran kertas sebagai media gambar dan mewarnai kepada para peserta.
Tapi, sebelumnya master of ceremony (MC) yang berasal dari GSA yaitu Adjie (The Chosha) dan Marrisa (The Polar) membuka acara tersebut dengan mengajak adik-adik peserta untuk lebih rileks.
“Nanti kalau kakak tanya apa kabar? Jawabnya baik, sehat, semangat ceria dan mantap ya adik-adik,” ujar Marissa dan Adjie bersemangat.
Selain itu GSA juga mengajak adik-adik untuk melakukan beberapa gerakan senam ringan yang diiringi dengan musik. Adik-adik peserta antusias sekali mengikuti rangkaian acara pembuka persembahan dari GSA tersebut.
Di sela-sela acara, GSA kembali menghibur adik-adik peserta lomba menggambar dan mewarnai tersebut dengan penampilan dari Anisya yang membawakan beberapa lagu anak-anak yang sudah jarang terdengar akhir-akhir ini seperti ‘Balonku’.
“Kriteria lomba untuk yang mewarnai adalah yang pertama komposisinya seperti perwarnaannya, lalu yang kedua kreatifitasnya, misalkan ada ruang yang kosong di kertas mewarnai tersebut, nantinya akan diisi oleh peserta ataukah tidak. Sedangkan untuk yang menggambar, kriteria pertama sama dengan mewarnai yaitu komposisinya yang berhubungan dengan pewarnaan ditambah dengan teknik perwarnaannya dan yang kedua kesesuaian dengan tema, ketiga kreativitas dan yang terakhir finishing-nya,” ujar Effendi, Ketua Dewan Juri dalam lomba menggambar dan mewarnai kali ini.
“Selain itu juga akan ada kategori tambahan (selain TK dan SD red) yaitu dari anak-anak keluarga besar BLH. Ini dimaksudkan agar penilaiannya terbuka sehingga tidak ada pendapat kalau yang dari keluarga BLH lebih diprioritaskan,” lanjut Effendi.
Suritno, guru kesenian SMK 4 Pekanbaru yang merupakan salah satu dari anggota dewan juri juga menambahkan, “Dewan juri itu hanya mengempiriskan kriteria penilaian yang diberikan oleh panitia, jadi kami tidak akan memihak pada salah satu peserta,” ujarnya.
Dalam acara kali ini BLH Riau juga membagi-bagikan pohon secara gratis yang berjumlah seribu pohon. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah yaitu one man, one tree.
“Ibu-ibu dan bapak-bapak, nanti pohonnya ditanam ya, jangan hanya diambil saja, kita dukung gerakan penghijauan!” ujar Nelson salah satu panitia dari BLH Riau.
Ibu Nani, guru kelas 5 dari SD 016 Senapelan mengatakan,”Kami senang dengan adanya lomba menggambar dan mewarnai ini, karena bisa mengajarkan siswa untuk lebih mencintai lingkungan. Jumlah siswa kami yang mengikuti lomba ini adalah 21 orang”.
“Kami berharap bisa menang, karena sekolah kami merupakan sekolah Adiwiyata,” tambah Ibu Nurcahaya yang juga guru dari SD 016 Senapelan di sela-sela acara.
Kemudian setelah lomba menggambar dan mewarnai itu selesai dan sambil menunggu juri menilai hasil lomba, GSA kembali beraksi menampilkan beberapa atraksi seperti musikalisasi puisi oleh Fiky Two Nando, Atraksi silat oleh Yusparizal serta tarian dan nyanyian oleh The Chosha. Di sela-sela atraksi tersebut GSA juga berkampanye tentang Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu yang merupakan warisan alam Riau untuk dunia dan satu-satunya inisiasi swasta pertama di dunia. GSA juga memperkenalkan 3S yakni Starting from now, Starting with the small thing, dan starting from our self serta 3R yakni Reduce, Recyle, dan Reuse). Selain itu GSA juga mengadakan beberapa games seperti hulahop, menghias tong sampah dan menyusun puzzle bergambar flora dan fauna.
Lalu, hasil lomba pun diumumkan. Reyhan dari SD 004 Tampan menjadi jawara untuk kategori SD umur 9-12 tahun. “Reyhan memang sudah dari kecil suka gambar,” ujar Jony Alexander, orangtua dari Reyhan.
Sementara itu juara ke-2 dalam kategori ini adalah Fendy dari SD Kalam Kudus. “Bapaknya suka menggambar juga, karena itu dia juga berbakat dalam bidang ini,” ujar Ali, kakek dari Fendy ini. Dan juara ke-3 nya adalah Rivan Wijaya yang merupakan anak dari Awang. “Rivan sudah hobi menggambar sejak dulu dan dari TK dia memang sudah dilatih,” ujar Awang.
Acara Lomba kali ini pun ditutup dengan acara foto bersama dengan para pemenang.(Afra Nisa-GSJ dari UIN Suska)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province