Minggu, 19 September 2010

Ironi Dinding Kaca

Siapa yang tidak kagum melihat bangunan yang full kaca? Begitu gaya dan mewah, apalagi kacanya bening dan bersih. Contoh dekatnya untuk kawasan Pekanbaru adalah gedung perpustakaan Soeman HS. Gedung baca tersebut begitu megah dan terang. Namun gedung sebesar dan semegah itu, kira-kira butuh air conditioner (AC) seberapa kuat untuk mendinginkannya?


Ok, ini hanya pertanyaan retorik? Sebab sesuai dengan judul Arsitektur Hijau kali ini, Green Student Journalists (GSJ) ingin mengajak teman-teman untuk melihat plus minusnya dinding kaca untuk negara tropis seperti Indonesia.

Iklim tropis Indonesia secara otomatis membuat kita hanya mengalami dua musim yaitu hujan dan panas. Namun sepanjang tahun wilayah di kawasan Indonesia mendapatkan cahaya matahari lebih daripada kawasan beriklim sub tropis.

Exactly, kondisi iklim tropis tidak cocok untuk penggunaan dinding kaca pada bangunan, sebab kaca akan menimbulkan panas yang berlebihan di dalam ruangan, hal ini tentu saja memboroskan penggunaan AC, meskipun pencahayaan di dalam ruangan bagus.

Namun bagi teman-teman yang tetap ingin bangunan atau rumahnya tampil trendy dengan dinding kaca jangan keburu kecil hati dulu, sebab saat ini ada kaca dengan teknologi yang mampu menahan panas. Dengan kepadatan yang cukup serta komposisi pembentuk kaca yang berbeda dari kaca biasa, kaca ini mampu menyerap sebagian sinar matahari sementara sinar panas dari cahaya matahari dipantulkan keluar.

Namun teknologi yang disebut solar stop ini, selain harganya lumayan mahal, juga menyebabkan peningkatan suhu di sekitar bangunan akibat panas yang dipantulkannya.

So, bagaimana dengan bangunan atau rumah yang terlanjur telah menggunakan dinding kaca dan tidak mungkin dibongkar lagi, ada beberapa tips yang bisa diterapkan. Teman-teman bisa membuat penyejuk dinding, seperti merancang kolam air di bawah dinding kaca, atau menjadikan dinding kaca sebagai water wall, dengan mengalirkan air dari dinding atas hingga kebawah. Hal ini selain tidak mengurangi fungsi dinding kaca, lebih ramah lingkungan dan juga menambah keindahan bangunan. (Informasi dan tips ini merupakan intisari diskusi Tya GSJ bersama Dedi Ariandi, Praktisi Arsitek di Pekanbaru)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province