Minggu, 29 Agustus 2010

Taman, Pendingin Bangunan

Betapa menyenangkannya memiliki rumah yang asri. Dengan halaman yang luas, tertata baik serta artistik. Wah, saat menunggu berbuka puasa jadi tambah menyenangkan dengan taman yang sejuk dipandang mata.

Taman merupakan komponen penghijauan yang sangat penting, karena keberadaan taman di sekitar rumah dapat mengalirkan suhu yang sejuk ke dalam rumah. Namun agar terjadi aliran udara sejuk, taman tidak cukup hanya pada satu posisi saja. Umumnya rumah hanya memiliki taman di area depan saja.

Lebih baik jika dapat menyediakan taman di sekeliling bangunan rumah kita. Tetapi jika luas lahan rumah terbatas, dapat disiasati dengan penempatan taman di belakang atau di tengah bangunan. Taman sebaiknya ditanami pohon. Karena kerindangan pohon menyebabkan penurunan suhu udara. Sehingga udara dapat bergerak dengan adanya perbedaan suhu dan kepadatan massa udara.

Kombinasi penataan taman dengan tanaman peneduh ini akan menghasilkan aliran udara yang dapat dimanfaatkan sebagai penyejuk alami rumah kita. Selain itu pohon juga lebih banyak menyerap karbon sehingga menyebabkan udara lebih segar karena karbon yang banyak dihasilkan manusia digantikan dengan oksigen yang dihasilkan oleh pohon.

Nah, selain ditanami tanaman peneduh, jenis penutup taman juga memegang peranan penting dalam penurun suhu dan resapan air hujan. Sehingga penutup taman ini dapat kita bagi menjadi dua jenis utama, yaitu jenis yang memiliki tingkat resapan air hujan tinggi dan pantulan panas rendah, jenis ini bisa berupa rumput ataupun grass block. Sedangkan jenis yang kedua yang memiliki resapan air hujan rendah dan pantulan panas tinggi, jenis ini bisa berupa paving block dan semenisasi dengan beragam pilihan komponen estetika seperti keramik, granit, batu alam dan batu koral.

Ada perbedaan yang cukup signifikan di antara dua jenis penutup taman ini. Jika menggunakan jenis pertama, sebagian panas dan cahaya yang jatuh akan diserap sehingga yang dipantulkan ke bangunan disekitarnya akan berkurang.Tampilannya terlihat lebih segar namun butuh perawatan berkala, seperti pemotongan rumput setiap satu atau dua bulan sekali. Atau dapat disiasati dengan alternatif menarik yaitu dengan menanam rumput gajah mini yang tidak begitu sering memerlukan pemotongan. Selain itu, jenis penutup pertama ini memiliki resapan yang tinggi terhadap air hujan.

Jika menggunakan penutup jenis kedua, panas yang diserap sangat kecil dan sebagian besar akan memantul ke bangunan rumah kita yang akan ikut memanaskan suhu bangunan. Selain itu jenis ini tidak memberi kesempatan bagi air hujan untuk masuk ke dalam tanah, tetapi langsung mengalir ke selokan. Bahkan jika menggunakan paving block, dari satu meter persegi paving block hanya lima persen area yang dapat dilalui oleh air hujan untuk mencapai tanah melalui celah pertemuan unit paving block

Tapi ada satu alternatif lagi yang lebih menarik. Yups, dengan mengkombinasikan kedua jenis penutup taman ini. Di antara susunan paving dapat dibuka satu unit paving dan ditanam rumput, penataan ini dapat diulang-ulang sehingg terbentuk pola kombinasi antara paving dan rumput. Atau dengan membuat blok-blok semen berukuran 40 x 40 Cm dan disusun dengan jarak 10-15 Cm. Celah 10-15 Cm ini dapat ditanami dengan rumput.

Apalagi jika ditambah kolam ikan dan air mancur ditengahnya. Wah dijamin kita akan betah berlama-lama di taman tersebut. Jika tamannya sering diinjak-injak atau dilewati kendaraan ada baiknya rumput yang ditanam tadi adalah rumput gajah karena lebih tangguh dibanding jenis rumput yang lain. Satu langkah kecil tapi akan menimbulkan dampak yang besar bagi kelestarian bumi kita.

(Informasi dan tips ini merupakan intisari diskusi Rul GSJ bersama Dedi Ariandi, Praktisi Arsitek di Pekanbaru)


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province