Minggu, 26 September 2010

Mengolah Limbah Cair Rumah Tangga

Konvensional
vs Modern

Ada ungkapan di masyarakat yang mengatakan jika ingin melihat bersih atau tidaknya seseorang maka periksalah kamar mandinya. Tapi kebersihan kamar mandi yang seperti apa sih? Sehingga seseorang bisa dikategorikan bersih atau tidak. Nah, kali ini Green Student Journalists (GSJ) ingin berbagi informasi dengan teman-teman tentang limbah yang dihasilkan oleh kamar mandi.
Jamaknya rumah tangga menghasilkan dua limbah, yaitu limbah padat yang kemudian lebih dikenal dengan sampah rumah tangga dan limbah cair, yaitu semua limbah dalam fase cair, baik hasil buangan dari sistem pencernaan manusia, air kotor sisa cucian ataupun air sabun sisa aktivitas berbagai penghuni rumah, hingga obat-obatan seperti syrup batuk yang tidak habis digunakan.
Limbah cair jika tidak diolah atau dikelola dengan baik maka bisa mencemari tanah dan air tanah di sekitarnya, hal ini tentu saja akan merugikan dan berdampak negatif bagi masyarakat yang berada di kawasan tersebut. Untuk itu teman-teman jangan hanya memperhatikan kebersihan di permukaan kamar mandi tanpa mempedulikan limbah cair yang dihasilkannya.
Saat ini ada beberapa metode yang digunakan dalam pengolahan limbah cair hasil produksi rumah tangga oleh masyarakat. Pertama, dengan cara konvensional. Cara ini merupakan cara yang biasa digunakan oleh umumnya masyarakat. Bahkan saking konvensionalnya masyarakat membuang limbah cair mereka dari toilet langsung ke parit atau drainase di sekitar perumahan. Coba bayangkan jika perumahan padat penduduk dengan sistem drainase yang penuh dengan tinja (salah satu bentuk limbah cair). Euy!
Cara konvesional berikutnya adalah material padat di limbah cair di endapkan di septic tank. Cara ini merupakan pengolahan limbah cair dengan cara sederhana, memakai metode resapan ke dalam tanah. Namun septic tank dengan sistem resapan ini juga bisa menimbulkan pencemaran lingkungan, sebab bakteri yang terdapat dalam limbah cair dapat mencemari tanah dan masuk ke dalam air tanah melalui lapisan tanah sebagai media pengendapan limbah. Selain itu, septic tank konvensional juga harus dikuras dalam jangka wktu tertentu jika telah penuh.
Pengolahan limbah cair berikutnya adalah memiliki metode yang lebih maju dan lebih ramah lingkungan. Yaitu, septic tank modern dengan bahan khusus hasil produksi pabrik. Septic tank modern ini berbentuk tabung, terbuat dari bahan yang tahan lama dan awet saat dibenamkan di dalam tanah. Jika septic tank konvensional bekerja dengan sistem endapan dan resapan, maka septic tank modern bekerja dengan sistem menguraikan material padat pada limbah cair dan membunuh bakteri-bakteri yang terdapat di dalam limbah cair. Hasil akhir berupa air yang sudah efisien untuk digunakan sebagai penyiram tanaman, pengisi kolam ikan atau sudah aman untuk dibuang ke drainase umum. Sehingga limbah cair yang dihasilkan rumah tangga tidak lagi mencemari lingkungan sekitar.
Keistimewaan dari septic tank modern ini di antaranya, relatif lebih murah dan membutuhkan area lebih kecil dibandingkan model konvensinal . (Informasi dan tips ini merupakan intisari diskusi Tya GSJ dan Dedi Ariandi, Praktisi Arsitek di Pekanbaru)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province