Rabu, 29 Desember 2010

Green Student Bener-Bener H2C



Sabtu(21/11) pukul 5.30, 50 peserta Green Student berkumpul di halaman depan Kantor Riau Pos, Panam. Bukan untuk aksi demo lingkungan, tapi bersiap-siap akan melaksanakan kegiatan Happy Hiking in Chevron (H2C). Kegiatan ini sendiri merupakan hasil kerja sama Save Earth Foundation (SEFo) Riau Pos dengan Department HES CPI Chevron.

Memasuki komplek PT.Chevron sangat terasa sekali suasana yang asri, ini terlihat dari lingkungan komplek yang banyak pohon, tanaman bunga, rumput yang tertata rapi, dan tidak ada sampah dijalanan. Yang menarik perhatian adalah banyak spanduk yang bertuliskan motivasi untuk bekerja bagi para pekerja PT.Chevron. ini terbukti bahwa Chevron tidak hanya peduli pada lingkungan bahkan kepada para pekerja, PT.Chevron sangat peduli.
Kedatangan 30 peserta telah ditunggu oleh panitia H2C dan 20 peserta asal luar pekanbaru untuk sarapan pagi bersama-sama, ”makan yang banyak, biar kuat mengikuti hiking. Ada susu, jus” begitu lah ujar Rinta selaku panita H2C. Setelah menyantapi sarapan pagi, panitia membagikan souvenir berupa topi,peta dan baju. Tampak seluruh peserta sangat antusias untuk segera memakai baju dan topi yang nantinya akan dipakai selama mengikuti kegiatan H2C. Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi oleh Departmen HES CPI, presentasi ini disampaikan oleh salah seorang enginering PT.Chevron, Budi Koesomo. Saat dimana perusahaan besar lainnya menghancurkan alam tapi berbeda dengan PT.Chevron.
Sesuai dengan visi lingkungan hidup PT.Chevron sendiri, yaitu ”Menjadi perusahaan energi global yang dihormati atas kinerja perlindungan lingkungan tingkat dunia”.PT.Chevron tidak main-main dengan penyelamatan lingkungan, sebagai perusahaan terbesar dunia, PT.Chevron mulai memgurangi emisi gas yang terbuang ke udara. Strategi chevron dalam perlindungan lingkungan mulai digalakkan, seperti penghentian Flaring (Suar Bakar) dan venting, pengelolaan gas rumah kaca, pengelolaan limbah, keanekaragaman hayati dan program penghijauan.
Dalam hal pengelolaan limbah, chevron memiliki cara tersendiri, dalam membeli bahan bangunan, chevron membelinya dalam bentuk curah. Sebagai perusahaan terbesar bergerak dibidang eksplorasi minyak, chevron melakukan pengeboran ke dalam dasar bumi, namun yang diambil hanya minyak bumi saja, sedangkan air tanah yang ikut terangkat akan dikembalikan ke dalam dasar bumi.
Banyak sebagian orang yang mengangap kalau lampu neon yang telah rusak tidak ada gunanya lagi, namun hal ini sangat berbeda di chevron, dalam lampu neon terdapat gas merkuri yang berbahaya jika dibuang begitu saja ke alam. Lampu neon dimasukkan ke Alat penghancur Fluorescent, alat ini mennyerap gas merkuri yang kemudian dapat dipakai kembali. Selain itu pemanfaatan lumpur untuk dijadikan paving blok. chevron juga ikut melestarikan keaneragaman hayati. Saat ini chevron memiliki kurang lebih 400 ha hutan alami.
Suasana presentasi yang tegang, akhirnya pecah ketika Budi Koesomo memberikan pertanyaan, bagi peserta yang dapat menjawab akan mendapatkan hadiah. Terlihat peserta sangat antusias menjawab pertanyaan yang diberikan. Selain itu para peserta dapat mengajukan pertanyaan mengenai penyelamatan lingkungan.
Chevron memiliki suatu club lingkungan yang beranggotakan 200 orang, club ini dinamakan Ecology Club. Dalam kesempatan tersebut, Martius selaku ketua Ecology Club menjelaskan, saat ini hutan alam rumbai memiliki banyak keanekaragaman hayati. Terdapat 120 spesies kayu, 75 spesies burung, 14 spesies mamalia, 5 jenis primata dan 9 jenis reptil. Baik itu yang dilindungai oleh pemerintah ataupun tidak.
Komitmennya menjadikan hutan alam rumbai shevron agar terjaga dan alami membuat chevron banyak kedatangan tamu yang datang mengujungi hutan alam rumbai chevron salah satunya tahun 2007, orang australia datang untuk meneliti hutan tropik. Usai presentasi, Inilah acara yang ditunggu-tunggu oleh para peserta, saatnya untuk memasuki area West Park,
Masing-masing peserta diwajibkan memakai topi,kaos dan sarung tangan. “agar aman dalam hutan nanti” begitulah ujar Joni, yang dalam hal ini sebagai pemandu peserta dalam hutan.
Para peserta dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 10 anggota. Masing-masing kelompok akan di arahkan oleh park ranger agar tidak tersesat memasuki hutan. Memasuki hutan alam rumbai chevron, udara sejuk, dingin penuh suara burung menyambut kedatangan 50 peserta H2C. Hutan sebagai paru-paru dunia haruslah dijaga, saat ini jarang sekali hutan alami yang terjaga.
Chevron dibantu oleh park ranger(pemantau hutan) mengawasi selalu keberadaan hutan alami tersebut. Tiap minggunya para park ranger memasuki hutan untuk memantau keadaan dalam hutan. Dalam kesempatan mamasuki hutan alam rumbai chevron tersebut, para peserta tidak melewatkan kesempatan yang ada. Mereka dapat bertanya dengan para park ranger yang memandu para peserta memasuki hutan.
Isu yang berkembang saat ini, kedepannya riau akan menjadi provinsi yang ambrol kedasar bumi di akibatkan oleh ekspoitasi minyak secara terus-menerus yang mengakibatkan bagian dari lapisan bumi akan kosong. Namun hal ini dibantah oleh Budi Koesomo, dalam kesempatan menjelajahi west park chevron, “dilapisan bumi, minyak tidak terdapat dalam bentuk danau atau kawah yang jika diambil minyaknya akan mengakibatkan lapisan atas bumi akan ambrol, namun minyak bumi yang diambil melalui batuan dalam lapisan bumi, sehingga jika minyak tersebut telah disedot oleh pipa kilang minyak, maka batuan tersebut akan terisi air”.
Jarak tempuh peserta dalam menjelajahi west park lebih kurang 5,2 km. Meski perjalan yang ditempuh sangat melelahkan, namun sesuai dengan nama kegiatan ini yaitu Happy (senang) para peserta tetap semangat melanjutkan perjalanan. Ini terlihat ketika para peserta diajak untuk melihat kantung semar, dan jalur perjalanan Tapir. Meski hanya mendapati jejak kaki Tapir saja, para peserta menyempatkan diri berfoto bersama diarea yang banyak tumbuh kantung semar dan jejak-jejak kaki Tapir tersebut.
Malu bertanya seset dijalan, pribahasa yang mengungkapkan jangan malas untuk bertanya. Namun jika dalam hutan tersesat, bagaimana untuk bertanya. Dalam perjalanan menjelajahi hutan alam rumbai chevron. Para pengunjung tidak akan mengalami sesat, selain para pengunjunga hutan dipandu oleh park ranger, pada jalur perjalanan terdapat pita merah sebagai tanda jalan akses menjelajahi hutan, selain itu ada panduan patok yang berdiri kurang lebih 80 cm.patok tersebut memiliki tiga warna, kuning, kuning-biru dan biru bertuliskan angka. Jarak antara patok satu dengan patok lainya berjarak 100 meter, Jadi tetep happy hiking in chevron.

Laporan Fitriandini-GSJ dari UIN Suska Riau

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province