Minggu, 15 Mei 2011

Green Community: KMPH Saatnya Petani dan Nelayan Beraksi


Bersampan: Kegiatan Bersampan merupakan salah satu cara bagi KMPH untuk memantau dan mengetahui keadaan hutan rawa gambut.

Kiriman dari:
Sugimin
Ketua Komunitas Masyarakat Peduli Hutan
Komunitas Masyarakat Peduli Hutan (KMPH) merupakan komunitas masyarakat yang berada di sekitar wilayah Cagar Biosfer GSKBB blok Bukit Batu, tepatnya masyarakat Desa Temiang, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis. Keberadaan komunitas ini akan turut menentukan masa depan kawasan konservasi tersebut . Komunitas yang terdiri dari masyarakat yang sebagian besar adalah petani dan nelayan ini bergerak dibidang restorasi atau pemulihan hutan rawa gambut yang telah terdegadrasi dan terambah illegal loging.
Awalnya  komunitas ini terbentuk karena adanya keterlibatan peneliti dari Kyoto University yang  sedang mengadakan penelitian. Lalu sedikit demi sedkit masyarakat tempatan tergerak untuk membantu beberapa peneliti tersebut. Setelah sering bergaul dengan mereka, lama kelamaan masyarakat tempatan memahami kegunaan hutan lalu mulai memikirkan hutan, masyarakat juga mulai tahu tentang perdagangan karbon, cuaca yang tidak bisa diprediksi dan dan suhu yang makin hari makin meningkat adalah akibat mulai menipisnya hutan.
Akhirnya pada pada awal tahun 2010 lalu dibentuklah komunitas ini, kegiatannya pun lebih terarah dan berkelanjutan. Bersama-sama dengan para peneliti KMPH membangun nursery atau pembibitan pohon. Pohon-pohon yang di bibitkan adalah jenis pohon yang terdapat di area konservasi tersebut.  Diantaranya ada Jelutung, Punak, Suntai, Bintangur, dan Balam.
 Beberapa bulan sesudahnya, tiga orang anggota KMPH juga pernah mengikuti pelatihan pembibitan yang diadakan oleh Dinas Kehutanan Pekanbaru. Sekembalinya ke Bukit Batu, ilmu yang didapat dari pelatihan di uji cobakan, yakni pembibitan dengan menggunakan teknik cutting. Sayangnya teknik ini ternyata tidak berkembang dengan bagus dikawasan ini.
Saat ini KMPH memiliki tiga buah bedeng untuk melakukan pembibitan dan telah menanam sebanyak 3000 bibit pohon berusia 6-7 bulan di beberapa space hutan yang rusak akibat degdrasi. Penanaman pohon tersebut juga tidak menggunakan pupuk tambahan sedikitpun karena berada di hutan alam maka cara-cara penanamannya pun secara alami.
Dari 3.000 bibit itu saat ini yang hidup sebanyak 70 persen, KMPH juga masih aktif memonitoring perkembangan bibit-bibit pohon itu. Komitmen KMPH dalam setiap kegiatan lingkungan adalah Berjuang untuk lingkungan tanpa merusak ekosistem lingkungan itu sendiri.
KMPH akan terus belajar mengenai lingkungan untuk meningkatkan sumber daya manusia para anggotanya. KMPH juga sangat mengharapkan partisipasi berbagai pihak untuk berkontribusi dalam pengembangan komunitas ini. Karena output  dari kegiatan kami adalah untuk kelangsungan lahan konservasi, dan itu berarti untuk kita semua.
Dalam beberapa waktu kedepan Balai besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) akan membuat program Model Desa konservasi (MDK), semoga program tersebut mendukung kegiatan kami. Kami memulai kegiatan dari hal yang paling kecil, yakni yang paling dekat dengan tempat tinggal kami.
Semoga pemerintah Kabupaten Bengkalis juga tergerak untuk menindaklanjuti kegiatan kami setidaknya dengan memberikan bantuan berupa alat-alat atau sarana untuk menuju daerah kegiatan yang berada di core area (area inti) Cagar Biosfer blok Bukit Batu. Atau bisa juga dengan menambah atau merenovasi nursery (tempat pembibitan) yang selama ini dibangun sangat sederhana oleh KMPH.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kegiatan kami, silahkan saja datang ke Jalan Merabung Dusun 02 RT 07 RW 04 Desa Temiang, kecamatan Bukit Batu, kabupaten Bengkalis, Riau. Kami akan dengan senang hati menerima kunjungan anda. Karena sudah saatnya para nelayan dan petani beraksi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province