Minggu, 15 Mei 2011

Green Community: PAB, Regenerasi dengan Sekolah Alam

BELAJAR: Darwis M Saleh sedang menunjukkan bentuk daun, buah dan batang bakau kepada para siswa Sekolah Alam yang tengan belajar langsung dari alam. 
 
Kiriman:
Darwis Mohammad soleh
Ketua PAB
 
Pecinta Alam Bahari merupakan sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang concern terhadap pelestarian alam bahari khususnya penyelamatan Kawasan Hutan Mangrove Kuala Sungai Dumai. LSM ini berdiri sejak Mei 1998. Bulan tersebut merupakan bulan yang bersejarah bagi kami termasuk bagi bangsa ini, karena pada masa itu gejolak terjadi di mana-mana, melalui reformasi.
Dengan tekad yang membaja dan tidak peduli terhadap makian yang kami terima. Maka kami terus melangkah hingga kini telah beranjak umur belasan. Misi utama kami adalah penyelamatan hutan mangrove di lokasi Kuala Sungai Dumai. Selain begitu kuatnya peran bakau di kawasan ini, tempat tersebut diyakini oleh masyarakat kota Dumai berkaitan erat dengan area situs Legenda Putri Tujuh.
Kerisauan melihat makan Putri Tujuh terlantar begitu saja. Serta mehilangnya hutan bakau yang melindungi bibir pantai Kota Dumai, tepat di mana makam Putri Tujuh bersemayam. Maka PAB mulai berkonsentrasi menyelamatkan bakau yang masih tersisa, demi kelestarian legenda Putri Tujuh.
Selain kegiatan menyelamatkan bakau dikawasan Kota Dumai. Kami juga menggiatkan kegiatan pendidikan lingkungan. Kegiatan ini diberi nama dengan Sekolah Alam Bandar Bakau. Di sini pendidikan lingkungan hidup diajarkan pada siswa-siswi tingkat sekolah dasar dan menengah. Alam adalah sumber belajar yang tidak akan pernah habis untuk dieksplorasi, dikembangkan dan dijadikan media pembelajaran yang menarik bagi siswa didik. Alam mengajarkan banyak hal tentang kehidupan, tentang nilai-nilai, tentang kebaikan dan keburukan yang dikomunikasikan dengan bahasanya sendiri.
Secara formal, pendidikan lingkungan menjadi salah satu alternatif yang rasional untuk memasukkan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum. Sekolah Alam Bandar Bakau merupakan salah satu cara PAB untuk mencoba memperkenalkan mangrove kepada generasi muda sejak dini. Sekolah Alam ini bertujuan agar generasi-generasi muda Kota Dumai mau memberikan andil serta peduli terhadap keberlangsungan hutan mangrove Sungai Dumai dan menjaga kelestarian situs dan sejarah kota Dumai. Diharapkan kelak merekalah yang akan menjadi penerus kader-kader konservasi mangrove serta memiliki jiwa-jiwa kepedulian khususnya terhadap kelestarian alam khususnya wilayah pesisir.
Kegiatan Sekolah Alam kami dimulai rutin setiap hari Minggu, mulai pukul 09.00-16.30. Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi kegiatan ekstra kurikuler bagi para siswa sekolah. Secara berkala kami juga melakukan ujian kenaikan tingkat  maupun studi banding mangrove.
Kegiatan belajar dan mengajar para siswa Sekolah Alam Bandar Bakau dilaksanakan di area konservasi mangrove, alamat lengkapny aadalah Komplek Bandar Bakau Jalan Nelayan (laut ujung) Kampung Tua Kedondong, Purnama Dumai Barat.
Untuk menambah pangalaman, siswa-siswi Sekolah Alam pernah melakukan perjalanan ke Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, yang dijadikan sebagai lokasi Ujian Kenaikan Tingkat. Syarat untuk menjadi siswa-siswi Sekolah Alam, antara lain terdiri dari berbagai usia mulai dari Kelas V SD hingga Tingkat SMA/sederajat.
Selama para siswa tersebut bersekolah dan tinggal menetap di kota Dumai, maka keanggotaan mereka di  Sekolah Alam akan terus aktif. Namun jika ada siswa yang ingin melanjutkan pendidikan atau karena sesuatu hal harus pindah keluar kota. Maka PAB akan mengeluarkan sertifikat pendidikan mereka. Sejauh ini PAB telah mendampingi siswa-siswi Sekolah Alam yang keseluruhannya berjumlah 25 orang dengan tingkatan pendidikan sekolah umum, mulai dari SD hingga SMA di Kota Dumai.***

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province