Gambut merupakan lahan yang terbentuk dari tanaman-tanaman yang membusuk dan bahan organik yang tergenang oleh air. Kemudian terurai secara lambat dan terdekomposisi pada berbagai tingkatan. Ciri khas lahan gambut adalah kandungan bahan organiknya yang tinggi (lebih dari 65%). Gambut yang terbentuk dapat mencapai kedalaman lebih dari 15 meter. Catatan untuk gambut GSK-BB mencapai kedalaman 20 meter.
Lahan-lahan gambut mempunyai fungsi ekologi yang penting karena dapat mengatur air di dalam dan di permukaan tanah. Sifatnya yang seperti spon, menyebabkan gambut dapat menyerap air yang berlebihan, kemudian secara kontiniu melepaskannya secara perlahan-lahan.
Hal ini menyebabkan air akan tetap mengalir secara konsisten. Itu juga dapat menghindari terjadinya banjir dan kekeringan. Selain itu lahan gambut juga areal penyimpan karbon yang sangat penting. Namun semua itu bisa terjadi jika kondisinya masih alami.
Permasalahan gambut diantaranya adalah sangat gampang terbakar. Jika sudah terbakar, apinya sangat sulit untuk dipadamkan. Hal itu mengingat tingginya ke dalaman gambut itu sendiri.
Cara terbaik untuk mencegah kebakaran di lahan gambut adalah dengan cara mengkonservasinya dalam keadaan alaminya. Serta memberikan perhatian khusus terhadap aspek-aspek pengelolaan air yang baik, pemanfaatan lahan yang sesuai, dan pengelolaan hutan yang lestari. Artinya, drainase/pengeringan dan konversi kawasan rawa-gambut harus dicegah.
Oleh karena itu, melalui metode pengelolaan cagar biosfer. Diharapkan GSK-BB yang telah terbentuk sejak 16 Juni 2009 lalu, mampu menjaga kondisi alami lingkungan lahan gambut di kawasan tersebut. (tya-gsj/new)
0 komentar:
Posting Komentar