Sepuluh Prinsip Solusi Krisis Air
PESATNYA perkembangan penduduk dunia memberikan pengaruh terhadap kebutuhan air. Di dalam tubuh manusia terkandung 71% air. Dan, dunia ini mempunyai air bersih yang tersimpan di dalam tanah, permukaan bumi dan atmosfera. Air juga merupakan hal yang diperlukan bagi kelangsungan hidup dari semua bentuk kehidupan di bumi, baik manusia, hewan dan tumbuhan.
Perkembangan daerah memberikan pengaruh dan dampak pada lingkungan sekitarnya. Apabila tidak direncanakan dengan baik, akan berakibat pada penurunan kualitas perairan yang ada dipermukaan bumi. Oleh karena itu, tidak heran jika saat ini sangat marak masyarakat yang mengalami kekurangan air, terutama air bersih.
Air permukaan merupakan salah satu stok air yang dimiliki oleh manusia. Seperti sumber daya air laut. 2/3 dari permukaan bumi merupakan lautan, Ini bisa dijadikan sebagai sumber kehidupan. Selain air laut, tentu saja kita juga bisa memanfaatkan sumber daya laut lainnya, seperti hayati dan non hayati.
Laut juga dinilai mempunyai prospek ekonomi dimasa yang akan datang. Di mana selain kekayaan alamnya yang tidak ternilai. Laut juga bisa dijadikan sebagai stok air yang potensial dan banyak. Tentu saja apabila dilestarikan dengan baik secara bersama-sama.
Namun bagaimanapun juga laut bukanlah sumber daya air yang tidak akan pernah habis. Kondisi pemanasan global yang menyebabkan penguapan air laut semakin kuat, tidak menutup kemungkinan air laut juga akan menyusut.
Selain itu, pemakaian air permukaan serta air tanah yang terlalu berlebihan menyebabkan persediaan air di planet kita menjadi terkuras. Untuk itu, demi mengurangi jumlah konsumsi air secara nyata, umat manusia memerlukan pendekatan yang baru.
Berikut ini saya paparkan sepuluh prinsip solusi krisis air bersih yaitu : Pertama, kita harus menyadari bahwa air adalah sumber segala kehidupan. Bayangkan jika air menghilang, apa yang akan dilakukan oleh manusia? Imajinasi ini akan membuat kita semakin berhati-hati memperlakukan sumber daya air.
Kedua, air adalah milik bumi dan seluruh makhluk hidup. Oleh karena itu jangan rakus dengan sumber air.
Ketiga. Jagalah air untuk tetap mengalir dari sumbernya. Ini berarti kita harus menjaga lingkungan tempat air mengalir.
Keempat konservasi air. Kelima, air yang tercemar harus segera dibersihkan kembali. Keenam, melindungi air secara khusus. Cara ini bisa dipraktekkan dengan prinsip bahwa pelestarian hutan atau kawasan tertentu demi menjaga keberadaan air di sekitarnya.
Ketujuh, menanamkan rasa bahwa setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan air bersih, jadi jangan pernah mencemari air. Karena dengan mencemari air berarti mencemari hak azazi manusia.
Kedelapan, penjaga air yang terbaik adalah masyarakat atau warga tempatan. Beri kepercayaan dan pembinaan kepada masyarakat di dekat sumber air, bahwa daerah atau lokasi tempat tinggal mereka merupakan sumber bagi kehidupan manusia.
Kesembilan, masyarakat umum harus berpartisipasi dengan pemerintah untuk melindungi air. Kapan perlu dianggap sebagai mitra sejajar. Sebab upaya pemerintah dalam menjaga air akan sia-sia tanpa dukungan dari masyarakatnya. Serta yang terakhir, adalah kebijakan-kebijakan globalisasi ekonomi harus mendukung keberlanjutan air (water sustainable).
Gampangkan? Intinya adalah menetapkan dalam diri sendiri bahwa air merupakan kebutuhan vital. Dan setiap orang berhak untuk mendapatkan sumber air bersih. Terbebas dari polutan dan pencemaran. Jika prinsip ini telah ditanamkan dalam jiwa manusia, maka krisis air tidak akan terjadi kecuali jika alam berkehendak lain.***
Kiriman:
Fuji Kharisma
Mahasiswa Pemanfaatan Sumberdaya Perairan (PSP)
FAPERIKA-UR
Mahasiswa Pemanfaatan Sumberdaya Perairan (PSP)
FAPERIKA-UR
0 komentar:
Posting Komentar