Kiriman :
Fatihatul Khairani
Mahasiswa TIF Fakultas Teknik UIN Suska Riau
Mahasiswa TIF Fakultas Teknik UIN Suska Riau
Air merupakan hal yang penting bagi kehidupan makhluk hidup. Mulai dari makan, minum dan mandi bahkan mencuci kendaraan pun kita butuh air. Tapi pernahkah kita membayangkan bila ditempat kita air bersih menjadi sangat langka dan susah didapat? Sekarang mulailah untuk “care” dengan masalah ini karena dalam acara forum air dunia II (world water forum) di Den Haag pada Maret 2000 yang lalu disebutkan bahwa Indonesia termasuk negara yang akan mengalami krisis air pada tahun 2025. Bisa terbayang bagaimana rasanya hidup dengan kekurangan air bersih?
Menurut data, persediaan air di dunia ini adalah 97% air asin (air laut),dan hanya 3% sisanya yang merupakan air tawar.belum lagi dari 3% itu 2%nya masih berupa es. Kalau dihitung-hitung persediaan air tawar untuk penduduk dunia ini hanya 1%. Hal itu diperparah lagi dengan banyaknya polusi air yang terjadi. Seperti yang dapat kita lihat di Indonesia banyaknya air sungai yang menjadi kotor dan tidak layak pakai lagi karena banyaknya pabrik-pabrik yang membuang limbahnya ke sungai. Belum lagi dengan masyarakat sekitar sungai yang tidak mau kalah dengan ikut-ikutan membuang limbah rumah tangganya di sungai sehingga semakin memperburuk keadaan.
Selain sungai, kita tahu sumber mendapatkan air bersih lainnya adalah air tanah. Tapi tahukah kita, air tanah di Indonesia ini semakin berkurang, kenapa itu bisa terjadi? Hal ini dikarenakan banyaknya hutan yang ditebang sehingga membuat tanah sulit menyerap air hujan. Selain itu juga karena banyaknya tanah yang ditutupi oleh semen, seperti bisa dilihat pada halaman depan rumah-rumah penduduk dan juga bangunan-bangunan yang menutupi tanah untuk dijadikan tempat parkir menjadi salah satu penyebab sulitnya tanah menyerap air. Sedikitnya air hujan yang diserap tanah membuat persediaan air tanah menjadi sedikit. Padahal kebutuhan akan air semakin banyak.
Penyebaran air bersih di Indonesia pun tidak merata. Wilayah Indonesia bagian barat memang memiliki persediaan air bersih yang cukup, tetapi wilayah bagian timur dan selatan seperti papua sebaliknya.
Penduduk di sana harus berjalan berkilo-kilo jauhnya untuk mendapatkan air bersih. Oleh karena itu kita harus segera bertindak bersama-sama agar prediksi bahwa pada tahun 2025 Indonesia akan mengalami krisis air tidak terjadi.
Karena kasihan dengan anak cucu kita nantinya. Mereka akan merana karena kita tidak bijak dalam mengatasi masalah air ini. lalu apa yang seharusnya kita lakukan? Kita dapat melakukann banyak hal diantaranya dengan melakukan 5 R. Pertama, Reduce (menghemat). Sekarang ini banyak orang yang tidak perduli berapa banyak air yang mereka gunakan, karena bagi mereka air masih merupakan barang gratis yang dapat mereka ambil sebanyak-banyaknya dan digunakan dengan tidak bijak. Oleh karena itu sebaiknya gunakanlah air 20 liter perhari/orang, hal ini akan sangat membantu. Toh 20 liter sudah cukup banyak. Lalu Reuse (menggunakan kembali), cobalah sekarang lebih bijak menggunakan air, apabila melakukan aktifitas yang dimana kita bisa mengganti air bersih dengan air bekas seperti menyiram tanaman dan mencuci mobbil apa salahnya dilakukan. Ketiga, Recycle (mengolah kembali) seperti Air limbah yang diharapkan bisa diolah kembali sehingga menjadi layak untuk digunakan lagi. Peran pemerintah sangat diharapkan dalam hal ini. Keempat, Recharge (mengisi kembali), caranya adalah dengan membuat sumur resapan agar persediaan air tanah mereka tetap stabil. Terakhir dengan Recovery (memfungsikan kembali) yaitu memfungsikan kembali tampungan-tampungan air dengan melestarikan situ dan danau sehingga dapat menjadi sumber air bersih.***
0 komentar:
Posting Komentar