Al Gore
Juru Kampanye Perubahan Iklim
Juru Kampanye Perubahan Iklim
Al Gore adalah mantan wakil presiden Amerika Serikat ke-45. Tepatnya pada masa pemerintahan presiden Bill Clinton, periode 1993-2000. Pria kelahiran 31 Maret 1945 ini merupakan aktivis lingkungan yang sangat gencar mengkampanyekan masalah perubahan iklim. Beragam cara dilakukanya untuk mengkampanyekan pemanasan global dan perubahan iklim. Mulai dari membuat buku, membuat film hingga kampanye secara live dengan berkeliling dunia.
Buku berjudul Our Choice A Plan to Solve the Climate Crisis (2010) merupakan salah satu karya Al Gore. Jeniusnya lagi, seratus persen dari keuntungan penjualannya disumbangkan demi upaya penyelamatan lingkungan. Sementara film dokumenter Al Gore, An Inconvenient Truth (2006) yang menceritakan tentang pemanasan global mendapat penghargaan Academy Award.
Upaya Al Gore untuk mengkampanyekan kepedulian dunia terhadap perubahan iklim tidak lantas mulus dan lancar. Banyak hujatan pernah diterimanya, bahkan dari rakyat Amerika sendiri yang menganggap Al Gore hanya berkhayal, tanpa pembuktian ilmiah. Namun berkat kegigihanya, upaya Al Gore mulai diterima oleh dunia.
Hal itu terbukti dengan rutinnya Al Gore melatih para juru kampanye lingkungan di berbagai negara. Seperti di Indonesia pada Januari 2011 lalu. Kegiatan rutin Al Gore dalam upaya penyelamatan lingkungan adalah melalui kelas-kelas presentasi.
Al Gore melatih para pesohor dunia untuk menjadi juru kampanye perubahan iklim. Kemudian merekalah yang akan meneruskan pemikiran-pemikiran Al Gore.
Tahun 2000, Ia pernah mencalonkan diri menjadi presiden Amerika Serikat (namun kalah tipis dari George W Bush). Al Gore mengaku bahwa keinginanannya untuk menjadi presiden hanyalah untuk mendapatkan wewenang penuh dalam mengkomunikasikan pemanasan global. Agar warga dunia peduli dan membuat suatu perubahan untuk masa depan. Wah, salut untuk Al Gore!
Tapi, perjuangan yang dilakukannya tidaklah semudah menyusuri jalan yang lurus. Banyak hujatan pernah diterimanya, bahkan dari rakyat Amerika sendiri yang menganggap Al Gore hanya berkhayal, tanpa pembuktian ilmiah. Bahkan George W Bush menyebutnya sebagai Ozone Man.
Namun, di lain hal tekadnya sudah bulat untuk tetap menjaga bumi ini. Ia bahkan bergabung dengan kelompok ilmuwan. Kemudian mencari temuan baru yang terkait dengan isu lingkungan, dengan cara berkunjung ke berbagai belahan dunia seperti Amazon, Antartica, gunung Kilimanjaro dan perusahaan industri di negara berkembang.
Bersyukur bagi Al Gore yang mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Terutama, istrinya Mary Elizabeth Aitcheson beserta anak-anaknya Karenna, Kristin dan Sarah. Ternyata Al Gore cukup mendapat perhatian dari para pemuka dunia. Hal itu dibuktikan dengan penerimaan nobel yang diterima Al Gore pada tahun 2007, yaitu Nobel Perdamain Intergovernmental Panel on Climate Change, adalah sebuah penghargaan untuk mereka yang telah membangun dan menyebarluaskan pengetahuan mengenai perubahan iklim. (afra-gsj/new)
0 komentar:
Posting Komentar