Minggu, 05 Juni 2011

Konservasi Air (Jufriati S.Sos): Bentuk Siswa Berwawasan Lingkungan

Bentuk Siswa Berwawasan Lingkungan
 

LINGKUNGAN sekolah adalah lingkungan kehidupan sehari-hari siswa. Jika lingkungan sekolah dapat ditata dan dikelola dengan baik, maka akan menjadi wahana efektif pembentukan perilaku peduli lingkungan.
Harus disadari bahwa usia sekolah mencerminkan kondisi di masa depan. Maka untuk membangun kesadaran terhadap upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup akan lebih baik dimulai dari usia sekolah. Dengan demikian, mulai usia sekolah mereka segera berbuat nyata agar lingkungan hidupnya lebih menjanjikan kondisi yang layak secara ekologi. Jika sejak dini setiap insan, khususnya siswa telah diajarkan untuk mengenal lingkungan di sekitarnya, sangat mungkin mereka akan tumbuh menjadi individu yang sadar lingkungan.
Di sisi lain sekolah juga diharapkan bisa menambah pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler tentang lingkungan. Kurikulum sekolah tentang lingkungan hidup menjadi penting karena dari sini bisa dilihat bagaimana guru menanamkan pentingnya kelestarian lingkungan pada siswanya. Dengan begitu siswa akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika siswa bisa menyerap informasi dan pengetahuan tentang upaya pelestarian lingkungan. Maka harapan terciptanya generasi hijau bukan sebuah impian semata. Generasi hijau secara sederhana dapat dimaknai sebagai generasi yang sadar dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Suatu hal yang sangat membanggakan apabila generasi muda selaku penerus estafet pembangunan di negeri ini peka terhadap masalah lingkungan yang terjadi. Memang, untuk mewujudkan impian ini, tidak semudah membalikkan telapak tangan dan membutuhkan kerja sama semua pihak.
Sering kita jumpai slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekolah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi isi slogan tersebut hanya sebagai hiasan belaka. Masih banyak sampah berserakan yang dibuang tidak pada tempatnya. Padahal tong sampah sudah disediahkan di depan ruangan kelas maupun ditempat lain seperti kantin.
            Jadi hal ini haruslah dipikirkan oleh pihak sekolah. mengapa siswa membuang sampah sembarangan? Mengapa siswa merusak tanaman dan lain sebagainya? Padahal slogan cinta lingkungan ini sudah kita tulis di tempat yang strategis.
            Untuk menarik minat siswa yang cinta terhadap lingkungan, haruslah menumbuhkan dan membentuk karakter siswa yang berwawasan lingkungan hidup. Siswa harus ikut andil dalam berbagai kegiatan yang berkenaan dengan lingkungan hidup seperti pelatihan daur ulang sampah, pembuatan kompos, seminar pengelolaan sampah dan  masih banyak lagi kegiatan yang perlu diikuti maupun dilaksanakan baik di luar maupun di dalam sekolah.
            Salah satu kegiatan cinta lingungan di sekolah SMAN 17 Siak warga sekolah atau siswa diwajibkan memiliki satu buah tanaman atau pohon yang dipelihara sekolah. Kegiatan ini  adalah sebuah contoh  untuk membentuk karakter setiap warga sekolah agar menyadari pentingnya menjaga kondisi lingkungan hidup mulai dari sekarang. Selain praktek langsung dalam penanaman atau pemeliharaan pohon kegiatan ini adalah sebuah contoh untuk membentuk karakter setiap warga sekolah agar menyadari pentingnya menjaga kondisi lingkungan hidup. Selain praktek langsung dalam penanaman atau pemeliharaan pohon.
            Sekolah yang hijau, bersih, tertata rapi, akan merangsang siswa  untuk belajar dengan suasana emosional dan suasana psikologis yang baik. Untuk itu para siswa dan guru disekolah SMAN 17 Siak membuat taman di depan pekarangan kelas. Taman ini ditanami dengan berbagai jenis tanaman, agar terlihat asri. Pihak sekolah juga mengadakan lomba kebersihan dan keasrian. Tujuannya agar siswa ikut andil dalam cinta lingkungan dan bersemangat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolahnya.Terus maju SMAN 17 Siak.***

Kiriman:
Jufriati S.Sos
Guru Sosiologi SMAN 17 Siak

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province