Minggu, 03 Juli 2011

GSJ News: Mengisi Liburan Kembali ke Alam

Mengisi Liburan Kembali ke Alam

BERAGAM cara dilakukan oleh para pelajar untuk mengisi liburan mereka. Ada yang berkunjung ke kota-kota yang memiliki objek wisata menarik, ada juga yang hanya di rumah namun mengisi liburanya dengan kegiatan lain. Demikian juga para pelajar di Desa Mayang Sari, Pangkalan Lesung, Pelalawan, mereka mengisi liburan dengan konsep kembali ke alam untuk mengenal lebih jauh tentang lingkungan desa mereka.
Kamis-Jumat (30-1/6-7) para pelajar Desa Mayang Sari, Pangkalan Lesung, Pelalawan yang terdiri dari siswa SD 007 Mayang Sari dan siswa SMP 3 Pangkalan Lesung mengisi liburan mereka dengan mengikuti menjelajahi hutan dan perkebunan desa (hiking). Kegiatan yang bertemakan Kembali ke Alam ini merupakan serangkaian kegiatan yang telah di programkan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau, gelombang ke dua tahun 2011. 
“Kembali ke Alam merupakan kebalikan dari Kembali ke Sekolah yang selalu menjadi slogan ketika para siswa usai liburan,” terang Andri Saputra, Ketua Kelompok Kukerta Universitas Riau untuk Desa Mayang Sari. Kegiatan ini dilaksanakan selain untuk mengisi waktu libur juga untuk memberikan pemahaman kepada para generasi muda bahwa alam pedesaan menyimpan berbagai ke anekaragaman hayati. Bukan hanya tanaman perkebunan yang ada di sini seperti sawit. Namun lebih dari itu, masih banyak tanaman-tanaman langka yang menjadi kekayaan hayati desa. Oleh karena itu, generasi muda harus dikenalkan kepada lingkungan mereka sendiri secara langsung, tutur Andri begitu panggilannya menjelaskan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan konsep hiking. Namun, selain harus memperhatikan petunjuk arah dalam perjalanan antar pos,  para peserta juga harus mengetahui berbagai tumbuhan yang mereka kenal. Kemudian akan melaporkannya kepada para penjaga pos. “Permainan inilah yang menjadi salah satu point pengenalan keanekaragaman hayati secara langsung kepada para pelajar tersebut,” terang Junier Rafael, Koordinator kegiatan. Sebab sebagai generasi muda yang tinggal di pedesan mereka haruslah yang paling mengenal tentang likungan dan alam di tempat mereka, tambahnya.
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Riau ini juga menjelaskan, bahwa sangat disayangkan sekali masih banyak diantara para pelajar yang mengikuti kegiatan tersebut yang tidak mengetahui maskot fauna Riau, yaitu serindit. “Hal-hal umum seperti itu masih banyak yang belum di ketahui oleh peserta. Oleh karena itu, melalui game-game yang kita berikan dalam kegiatan ini, diharapkan para pelajar di Desa Mayang Sari, tidak hanya menikmati waktu liburan mereka, namun juga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tambahan,” ujarnya kemudian.
Liburan dengan konsep kembali ke alam ini, dilaksanakan selama dua hari yaitu Kamis dan Jumat, di akhir bulan Juni dan awal bulan Juli. Peserta yang ingin mengikuti kegiatan ini diharuskan mendaftarkan dirinya dulu kepada panitia kegiatan. Mengingat medan serta jarak tempuh selama mengikuti kegiatan ini, maka peserta di batasi, yaitu siswa SD dari kelas tiga hingga kelas enam dan siswa SMP, kelas tujuh dan delapan.
Kegiatan yang diikuti oleh peserta dimulai dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 13.00 WIB. Peserta di haruskan mengikuti tanda jejak yang telah ditentukan, kemudian memasuki pos-pos yang berjumlah lima pos. di setiap pos siswa akan diberi sebuah permainan. Misalnya di pos pertama siswa akan diberi pertanyaan tentang seberapa banyak tanaman yang telah mereka lihat dan ketahui di sepanjang perjalanan.  
“Tidak semua anak mengisi liburan mereka dengan pergi ketempat wisata tertentu,” terang Rita Yusniati, sekretaris kelompok Kukerta tersebut. Oleh karena itu, ucapnya lagi, kami ingin mengisi liburan mereka dengan hal-hal yang menarik dan positif namun juga bersifat edukatif. Konsep liburan di alam ini kami rasa cukup mewakili hal tersebut.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada kakak-kakak Kukerta yang telah mengadakan kegiatan ini. Sebab kami bisa mendapatkan pengalaman baru dan mengerti bahwa lingkunga desa kami juga sangat kaya dengan keanekaragaman hayati,” ungkap Fauzi Akbar Rifai, siswa SMP N 3 Pangkalan Lesung dalam pidato pesan dan kesannya selama mengikuti kegiatan tersebut. (tya-gsj/new)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province