Minggu, 24 Juli 2011

Our Green Inspiration: Suyadi Si “Profesor Mangrove”

Suyadi
Si “Profesor Mangrove"
SUYADI, begitulah nama yang disematkan untuknya sedari kecil. Lahir di Rembang pada tanggal 15 Juni 1940, kini pun ia masih menetap di Rembang. Karena kecintaannya pada Rembang, selama 40 tahun ia menanam dan merawat hutan bakau atau yang lebih dikenal dengan mangrove di pesisir pantai Rembang, Jawa Tengah.
Meski hanya lulusan SMP, Kakek Sembilan cucu ini dijuluki “Profesor Mangrove” oleh mahasiswa yang berguru tentang konservasi pantai padanya. Hal ini bukan tanpa alas an, karena Suyadi sangat menguasai seluk beluk mangrove. Mulai dari teori hingga praktik, bahkan pembibitan dan juga perawatannya.
Bahkan tak terhitung lagi jumlah pelajar dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang belajar soal mangrove dan penghijauan di kawasan pesisir pantai padanya. Ia sudah menggeluti dunia ini sejak era 60-an. Niatnya sederhana, ia hanya ingin mengamankan tambaknya dari luapan air laut dengan cara menanam mangrove.
Setelah berhasil dengan tambak miliknya. Suyadi pun meluaskan idenya dengan menghijaukan kawasan pantai dengan menanam mangrove. Meski begitu Suyadi juga sempat mendapatkan cibiran dari warga karena menganggap hal ini suatu ketidakmungkinan.
Namun, Suyadi tetap tak kenal lelah. Ia terus menggalang warga. Dan seiring dengan berjalannya waktu akhirnya kesadaran warga pun terbentuk, hingga akhirnya lahir sebuah kelompok tani yang diberi nama Mangrove Sidodaji Maju.
Akhirnya sekarang kegigihan Suyadi berbuah manis. Sudah 64 hektare hutan mangrove telah ditanam oleh Suyadi bersama dengan kelompok taninya. Tak hanya sampai di situ, Suyadi telah menggarap 40 hektare lahan lainnya. Kini masyarakat pun telah menyambut baik upayanya tersebut.
Tak ketinggalan, jerih payahnya ini pun mendapat apresiasi positi. Pemerintah dan masyarakat di kota Rembang sempat mengusulkannya sebagai salah satu kandidat penerima Kalpataru pada 2011. Seabrek penghargaan pun telah diterimanya, seperti dari mantan Gubenur Jawa Tengah  Ismail dan Ali Mufidz. Tahun 2006 ia juga menerima penghargaan dari Rahmad Witoelar.
Terakhir Suyadi menerima penghargaan dari menteri Kehutanan Fredy Numberi tahun 2008 lalu Bahkan Suyadi pun pernah menjadi salah satu nominasi liputan 6 awards.(afra-gsj/int/new)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province