Jumat, 09 September 2011

Penanggulangan Sampah: Penanggulangan Sampah dengan Metode 3-R

Penanggulangan Sampah dengan Metode 3-R
 

SAMPAH merupakan konsekuensi logis dari adanya aktivitas manusia. Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, kemudian sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir. Agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan. Serta dapat mengubah perilaku dan paradigma masyarakat tentang “sampah” itu sendiri. Hal ini perlu dilakukan secara bersama dan kerja ekstra dalam mensosialisasi serta mengaplikasikan hal ini.
Pandangan sangat menarik dari para ekolog menyatakan bahwa semua organisme dalam tata kehidupan ekosistem pasti akan menghasilkan sampah. Bagi mereka yang peka, tentunya membenarkan pernyataan tersebut. Bagaimana bisa demikian? Setiap jasad yang hidup di alam bergerak dinamis dan sampah merupakan salah satu hasil dari ragam bentuk kegiatan semua makhluk hidup yang ada di alam. Tuhan begitu adil dan bijak memberikan maklumat tentang bagaimana isi alam ini bekerja dalam situasi salingtergantung. Semua tidak berdiri secara tunggal namun berada dalam satu relasi yang seolah yang membentuk siklus tertutup. Misalnya dari uraian para ekolog yang menyatakan bahwa setiap organisme menghasilkan sampah. Sebagai output, sampah kemudian beralih peran menjadi input bagi organisme lainnya, kita ada dalam siklus yang tertutup. Contoh lainnya ada dalam kehidupan kita, untuk hidup salah satunya kita membutuhkan makanan, kita makan menghasilkan sisa makanan yang kemudian diurai oleh mikroorganisme menjadi kompos, dan kemudian kompos yang dihasilkan menjadi sumber makanan yang diasup oleh tanaman yang kemudian kita makan dan demikian seterusnya.
Penumpukkan sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) merupakan akibat dari dianutnya paradigma lama penanganan sampah kota yang menitikberatkan hanya pada pengangkutan dan pembuangan akhir. TPA dengan system lahan urug saniter yang ramah lingkungan yang bisa kita lihat di Jakarta ternyata tidak ramah dalam aspek pembiayaan, karena pembutuhkan biaya tinggi untuk investasi, konstruksi, operasi dan pemeliharaan.
Untuk mengatasi  permasalahan tersebut, sudah saatnya pemerintah daerah mengubah paradigma yang lebih bernuansa lingkungan. Konsep pengelolaan sampah yang terpadu sudah saatnya diterapkan, yaitu dengan meminimalisasi sampah serta memaksimalkan daur ulang dan pengomposan disertai TPA yang ramah lingkungan. Paradigma baru penanganan sampah lebih merupakan satu siklus yang sejalan dengan konsep ekologi. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan (sustainable) yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pemerintah pusat dan pemerintahan daerah bertugas menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan.
Cara Menanggulangi Sampah dengan metode 3-R (Reduce, Reuse and Recycle) merupakan salah satu metode yang cukup efektif dan efisien dalam menghadapai masalah persampahan yang ada di negeri ini yaitu Reduce (mengurangi) adapun hal-hal yang bisa dilakukan dalam metode ini seperti membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang belanja.***
 
Kiriman:
Satria Antoni
Mahasiswa Universitas Riau

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province