Minggu, 27 November 2011

Cara Gaul Jaga Lingkungan: (M.Mukhlis) Menjaga Lingkungan Saat Pembangunan

Menjaga Lingkungan Saat Pembangunan

Kiriman:
Muhammad Mukhlis
Mahasiswa Fakultas Syariah & Ilmu Hukum
UIN Sultan Syarif  Kasim Riau

Lingkungan yang sehat tentunya dambaan dan keinginan kita semua. Namun apakah keinginan ini hanya melalui sebuah harapan saja, tanpa dilakukan usaha untuk menjaganya. Tentu tidak bukan? Kebersihan lingkungan haruslah dimulai dari kebersihan diri sendiri. Bagaimana mungkin kita bisa menjaga lingkungan sekitar, jika dirumah kita sendiri berantakan. Dalam ajaran agama Islam diajarkan bahwa “Kebersihan Itu adalah sebagian dari Iman”. Bahkan pada setiap tuntunan agama diawali dengan Bab Thaharah yang artinya adalah suci. Agama Islam juga telah mengajarkan kita untuk menjaga kesucian dan kebersihan. Setiap hati nurani manusia pasti menginginkan yang terbaik.

Bicara mengenai kebersihan lingkungan, ini merupakan kebiasaan yang harus kita terapkan secara rutin. Sekarang kita melihat bagaimana cara menjaga lingkungan saat masa pembangunan. Kita contohkan di kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang kini dalam masa pembangunan. Dimasa pembangunan tentu mempunyai dampak terhadap lingkungan di kampus Islami ini. Kita lihat terjadi penerbangan pohon, pengalian parit, dan banyak tanah yang masuk untuk penimbunan. Kerena memang kampus UIN Suska yang berada di Panam ini lokasi berada di tanah dengan jenis rawa-rawa, sehingga kalau setiap ingin membangun harus ditimbun dulu.

Di saat kondisi ini terjadi banyak dampak yang ditimbulkan, contohnya saja seperti terganggunya aktivitas pengguna jalan, ekosistem dan tumbuhan-tumbuhan yang punah, bahkan bisa menjadi sarang penyakit. Dengan kondisi ini kita harus bisa menjaga diri, misalnya jangan sampai kita mencuci kaki dari air parit yang tak jernih, hal ini emang sepele. Namun, terkadang inilah yang menjadi salah satu penyebab sakit gatal-gatal dan lain-lain. Kondisi ini bukanlah sesuatu yang ideal, sehingga kita harus lebih berhati-hati. Terlebih lagi sekarang ini merupakan musim penghujan, perubahan cuaca yang tidak menentu sehingga membuat kita harus mempunyai daya tahan yang kuat.

Terkadang juga dalam pembangunan di kampus UIN Suska Riau saya melihat perencanaan yang kurang matang. Sehingga banyak bangunan yang dibuat dengan tidak adanya tempat penyaluran air, kalau pun ada hanya seadanya saja. Jika hari hujan tetap saja banjir, bahkan ada lagi air limbah dapur salah satu kantin yang berdekatan dengan Gedung fakultas. Tentunya hal ini menimbulkan sesuatu yang tidak nyaman. Tempat penyaluran air dan limbah tentunya juga harus menjadi perhatian penting dalam pembangunan. Karena ini akan berdampak signifikan pada lingkungan yang tidak kondusif dan juga masalah kenyamanan.

Untuk itu mari bersama kita menjaga lingkungan sekitar kita, kita mulai dari hal kecil saja. Misalkan ada sampah plastik dari sisa makan maka janganlah dibuang sembarangan tapi buanglah pada tempat yang tersedia. Juga jangan membiarkan sampah-sampah lama bertumpukan, kalau sudah kering segeralah dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) agar bias ditanggulangi dengan semestinya. Hal yang selalu membuat sulit dan merasa berat itu adalah karena persoalan yang mudah selalu ditunda penyelesaiannya. Sehingga meski terkadang itu mudah akan sama saja dengan sulit jadinya karena menunda dan malas tadi.Oleh karena itu jangan pernah menunda untuk masalah kebersihan ini. Kalau bukan kita siapa lagi yang menjaga diri dan lingkungan kita. Karena lingkungan yang sehat dan nyaman tentunya menjadi harapan kita bersama. Indonesia Bersih!***

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province