Senin, 12 Maret 2012

GSJee: Stop Pemakaian Botol Plastik di Sekolah

 KANTIN:
Kantin sekolah SMAN 1 Pekanbaru pun tidak pernah lagi menggunakan gelas plastik sejak dibuat peraturan stop pemakaian botol plastik.
Botol plastik merupakan salah satu sampah yang sulit untuk digunakan kembali (daur ulang). Jumlahnya yang semakin mengunung, tentunya menyulitkan para pendaur ulang untuk mendaur ulang semua botol plastik.

Banyak perusahaan, peneliti yang berusaha mencari solusi untuk mengatasi sampah anorganik ini, baik dengan membuat botol plastik ramah lingkungan dan pembuatan alat canggih untuk mendaurnya kembali atau dibentuk kembali menjadi produk baru. Namun hal ini, belum terealisasikan maksimal.

Polimer satu ini membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami. Belum lagi, polimer yang kita gunakan sebagian besar merupakan plastik sintesis atau buatan yang sulit terurai. kebiasaan meminum dengan botol plastik sangat tidak dianjurkan dan dapat mengganggu kesehatan. 

Bahan botol plastik yang disebut juga Polyethylene Terephthalate (PET) mengandung zat-zat karsinogen. Zat tersebut tidak aman jika digunakan berkali-kali.Ini harusnya menjadi peringatan bagi kita, apalagi siswa yang sering menggunakan botol plastik berkali-kali.

Sebagai langkah menghindari bahaya plastik tersebut. SMAN 1 Pekanbaru memberlakukan peraturan “STOP Pemakaian Botol Plastik” dengan menghentikan penjualan minuman berkemasan plastik yang mengharuskan setiap siswa membawa botol minum sendiri dari rumah. Aturan baru tersebut mulai diterapkan sejak peringatan hari sampah 21 Februari lalu.

Tidak hanya itu, setiap kelas diwajibkan mempunyai dispenser sehingga siswa tidak perlu khawatir kehabisan air jika ingin minum. Maklum saja, SMAN 1 Pekanbaru memiliki jam belajar cukup panjang yaitu pukul 07.00 hingga pukul 15.30 WIB. Tentunya energi siswa cukup terkuras dalam waktu tersebut.

Peraturan ini merupakan salah satu program sebagai Sekolah Adiwiyata, dalam menjaga lingkungan sekolah. Peraturan ini mendapatkan respon beragam dari warga sekolah. Beberapa siswa sempat mengeluh karena belum terbiasa membawa botol minum sendiri dari rumah, sehingga ia membayar dua kali lipat apabila ingin minum di kantin.

Peniadaan botol plastik kemasan membuat pihak kantin menganti seluruh sajian minuman mereka dengan gelas, yang hanya bisa digunakan kala itu saja, dan tentu harganya lebih mahal karena kapasitasisi yang cukup banyak dibandingkan botol kemasan pada umumnya.

Pihak sekolah juga melakukan razia mendadak kekelas-kelas, apabila siswanya kedapatan menggunakan botol plastik dan makan dikelas pada jam istirahat. 

“Makan pada saat jam istirahat dikelas membuat kelas menjadi kotor, dan penggunaan plastik kita hindari karena kita sudah cukup paham dengan bahaya penggunaan plastik” ungkap Sulistia Budi, Pembina lingkungan SMAN 1 Pekanbaru.

Dengan peraturan ini, Sulistio Budi mengharapkan siswa SMA Negeri 1 Pekanbaru lebih sadar dan membiasakan diri untuk senantiasa menjaga lingkungan walaupun hanya sekedar membawa botol minuman dari rumah. Hal ini tentunya merupakan langkah awal mengurangi pemakaian botol plastik yang berbahaya bagi lingkungan. (melati-gsj/new)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province