BERKONTRIBUSI terhadap pengurangan
sampah yang ada disekitar kita bisa dilakukan dengan banyak hal. Diantaranya dengan bergabung menjadi
nasabah di bank sampah seperti yang dilakukan oleh SMAN 1 Pekanbaru. Selain jadi
nasabah dengan bekerjasama dengan Dalang Collection, SMAN 1 juga mengadakan launching
bank sampah sendiri di sekolah, Kamis (24/5) lalu. Setiap warga SMAN 1 di wajib
kan untuk membawa sampahnya kesekolah.
Kegiatan tersebut di hadiri oleh kepala BLH kota Pekanbaru Drs Adriman
dan pihak dinas pendidikan, Drs Musdar SPd dan Sofia Seffen, pendiri dalang
collection. Selain launching bank sampah SMAN 1 juga mengadakan sosialisasi
adiwiyata dan melakukan MOU kemitraan dengan 15 sekolah di pekanbaru. Sekolah sekolah
yang telah menandatangani MOU itu akan menjadi sekolah bimbingan SMAN 1
pekanbaru untuk dijadikan sekolah hijau.
Dalam
kesempatan itu Drs Adriman beserta perwakilan 15 sekolah yang mengikuti
sosialisasi juga sempat mengunjungi bank sampah yang berupa kotak-kotak terpisah
berisi sampah berdasarkan jenisnya masing- masing. Ada kotak berisi botolbotol plastik,
kaleng-kaleng minuman, kertas, koran, kardus dan dedaunan.
Khusus untuk dedaunan para siswa yang tergabung di kurikulum Pengembangan
Diri (PD) mengolahnya sendiri menjadi kompos. Di Tempat tersebut juga ada mesin
penggilangan daun, dan poster-poster yang menunjukkan proses pengolahan daun
menjadi kompos.
Dalang Collection sendiri sebagai penginisiasi bank sampah, saat
ini sudah bekerjasama dengan enam sekolah yang ada di pekanbaru. Menurut Sofia
Seffen pendiri dalang collection sekolah-sekolah yang bergabung dengan bank
sampah menghasilkan hampir 10 juta perbulan.
“Jadi bank sampah ini nggak main-main. Hampir 10 juta
perbulan uang yang diterima oleh sekolah sekolah itu dari penukaran sampah
dengan dalang collection,” kata Sofia.
Menurut Drs Adriman, kehadiran bank sampah mengusung nilai yang
berarti dengan misinya mengurangi sampah agar tidak begitu saja dibuang di TPA.
“Bank sampah ini mengurangi sampah langsung dari sumbernya, jadi
kita tidak perlu membuangsampah di TPA sampai menumpuk lagi, tapi cukup
memisahkannya antara organik, non organik dan sampah kertas kemudian
menukarkannya dengan dalang collection,” ujarnya.
Drs Adriman juga mengakui bahwa saat ini BLH kota Pekanbaru juga
sudah bergabung dengan bank sampah, sehingga setiap pegawainya diharuskan
membawa sampah ke kantor setiap hari kamis.(asrulgsj/
dac)
0 komentar:
Posting Komentar