Senin, 17 September 2012

Mikroba Endefit, Si Makhluk Kasat Mata

MIKROBAM merupakan makhluk hidup yang hanya terdiri dari satu sel. Segala keterbatasan yang terdapat pada mikrobatidak menjadikan makhluk tingkat rendah inimenjadi tidak berguna. Dan siapa sangka bahwa dibalik ukurannya yang kecil justru memberikan suatu pengaruh besar dalam kehidupan ini. 
Bahkan kehidupan manusia pun tak luput dari jasa mikroba. Seperti pada proses pencernaan saja misalnya, setelah nutrisi dalam makanan diserap oleh usus, selanjutnya proses pembusukan ampas makanan yang tak diserap tubuh dilakukan oleh bakteri Escherichia coli sebagai sisa dari hasil metabolisme tubuh. Fenomena pada proses pencernaan hanyalah satu diantara banyaknya fenomena lain yang di perankan oleh dunia mikroba.
Di lain sisi, terdapat istilah pada sebagaian masyarakat yang sering menyebut bakteri sebagai “kuman”. Namun kuman sendiri dalam dunia kesehatan lebih diidentikkan terhadap jenis mikrobapenyebab infeksidan penyakit mulai dari tingkat rendah bahkan hingga penyakit yang membahayakan. Tapi bukan demikian kiranya, mengingat besarnya keanekaragaman jenis mikrobaitu sendiri, maka tidak semua “mikroba” adalah “kuman”.
“Dari beragamnya jenis mikrobayang terdapat di jagad raya ini, ada jenis-jenis mikrobayang memiliki manfaat besar bagi kehidupan manusia,” tutur Siti Halimah, Mahasiswi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Riau (FMIPA UR) yang tengah fokus dengan dunia mikrobiologi.
Mikroba Endofit sebagai contoh lainnya. Endofit pertama kali ditemukan oleh Darnel dan teman-temannya dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 1904 dan menyepakati endofit sebagai mikroba yang hidup di dalam jaringan internal tumbuhan hidup tanpa menyebabkan efek negatif langsung. Sejak saat itu banyak penelitian-penelitian yang dilakukan guna mengetahui potensi mikroba endofit lebih jauh lagi. Potensi mikroba endofit yang telah terungkap misalnya dalam bidang pertanian, kesehatan bahkan dunia konservasi.
Hampir semua tumbuhan sehat pasti terdapat endofit. “Keberadaanmikroba endofit dapat berasosiasi dengan baik terhadap tumbuhan inangnya bahkan kehadiran mikrobaendofit memberikan kuntungan bagi tumbuhan yang di diaminya,” jelas Siti.
Hal ini dikarenakan mikroba endofit dapat menghasilkan suatu senyawa yang menguntungkan bagi perkembangan tumbuhan itu sendiri. Uniknya lagi, mikroba endofit dapat menghasilkan senyawa yang dapat melindungi tumbuhan inangnya dari serangan penyakit,” ucapnya.
Di dunia pertanian, mikroba endofit dapat dimanfaatkan sebagai musuh alami hama. Contoh lain dari manfaatmikroba endofit adalah kemampuannya dalam meningkatkan ketahanan tanaman kentang (Solanum tuberosum) terhadap serangan hama cacing atau nematoda sista kuning (Globodera rostochiensis). Selain itu, mikroba endofit juga dapat digunakan untuk pembuatan formulapupuk hayati.
Dimanamikrobaendofit mampu dengan sangat baik mengikat unsur N2 atau nitrogen, salah satu unsur yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Mikrobaendofit juga mampu memproduksi fitohormon, meningkatkan produksi penyerapan mineral, fiksasi Nitrogen, mengurangi kerusakan akibat perubahan cuaca dan meningkatkan ketahanan tanaman dari penyakit.
Potensi makhluk mikro yang kasat mata tersebut juga dapat diaplikasikan sebagai penghasil senyawa obat-obatan sehingga tidak perlu meramu obat dari tanaman maupun hewan. Dengan begitu kemungkinan untuk menghasilkan senyawa-senyawa yang di butuhkan dalam kehidupan manusia hanya akan dilakukan dalam sebuah ruangan yang mana “karyawannya” adalah mikrobaendofit.  Selain itu, kemampuan mikrobaendofit dapat membantu proses konservasi dan kelestarian alam karena tidak perlu lagi menggunakan tanaman maupun hewan yang berpotensi menghasilkan senyawa aktif, sehingga kelestariannya di alam tetap terjaga dengan baik. (diah-gsj/dac)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province