RABU, (12/9) Yayasan Mitra Insani mengadakan Kick Off Meeting dengan masyarakat Siak Kiri, serta Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Dinas Peternakan Kabupaten Siak. Pertemuan tersebut membahas tentang rencana biodaigeister yakni konversi kotoran ternak sapi menjadi biogas.
Rencana kegiatan tersebut disambut baik oleh masyarakat maupun dinas terkait seperti dinas Peternakan. Kerena hal iniu berhubungan dengan program dinas peternakan yakni menjadikan beberapa kecamatan di kabupaten Siak sebagai sentra peternakan.
Proyek ini merupakan hibah dari Energi Environment Partnership (EEP) Indonesia dengan mitra lokal dari Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL) Jakarta. Dan untuk kali ini kegiatan akan pertama akan difokuskan di kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak, mengingat di kecamatan tesebut memiliki potensi yang besar karena masyarakatnya sebagian besar beternak sapi.
“Beberapa kecamatan lain juga banyak yang berternak sapi, sayangnya saat ini masih banyak yang berternak secara liar, tanpa menggunakan kandang. Hal itu akan mempersulit proses pengumpulan kotoran sapi yang akan dijadikan biogas,” ungkap Hisam Setiawan dari YMI.
Menurutnya pembuatan biogas dari kotoran sapi ini cukup mudah, namun kadang juga mengalamai kendala seperti tabungnya bocor, kemudian takaran jumlah kotoran dari berapa sapi yang bisa mencukupi untuk satu kali pengkonversian. Selain itu masih banyak masyarakat yang belum menyadari manfaat limbah kotoran sapi. Maka untu mengatasi kendala tersebut akan diadakan pelatihan kepada masyarakat pada akhir September nanti.
“Namun dalam hal ini yang terpenting adalah kemauan dan komitmen masyarakat,” kata Hisam.
Pihak YMI sendiri dan penghibah menginginkan keberlanjutan dari program ini. Untukpembangunan biodigister lengkap akan disubsidi 50 persen oleh penghibah dan 50 persennya lagi merupakan dana dari masyarakat dengan sistem kredit. Konversi kotoran sapi menjadi biogas ini diharapkan mampu membantu masyarakat dalam menangani limbah sekaligus memudahkan masyarakat dalam mengatasi kelangkaan minyak tanah maupun peredaran gas elpiji yang sulit didaerah pedesaan. (asrul-gsj/dac)
Tweet
0 komentar:
Posting Komentar