Senin, 08 Oktober 2012

Nasib Si Gajah Sumatera yang Nyaris Punah

GAJAH Sumatera adalah ikon utama dalam rubrikasi gambar ‘’Ndit Mbun’’ di For-Us Riau Pos tiap minggunya. Namun, sadarkah kita keberadaan mamalia ini terancam habitatnya masuk daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Menurut data populasinya semakin menurun Sekitar 2000 – 2700 ekor gajah Sumatera yang tersisa di alam liar berdasarkan survei beberapa tahun lalu.
Sebanyak 65 persen populasi gajah Sumatera lenyap akibat dibunuh manusia dan 30 persen kemungkinan diracuni manusia. Sekitar 83 persen habitat gajah Sumatera telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif untuk perkebunan.
Perambahan dan rawannya kebakaran hutan di rawa gambut membuat gajah kehilangan habitat dan mengalami stress berkepanjangan yang menyebabkan kematian. Spesies yang mempunyai nama latin Elephas Maximus Sumatrensis memang berpostur cenderung lebih kecil dari gajah Asia yang berasal dari India.
Namun, Jika dipelihara dengan baik gajah ini mampu bertahan hidup hingga 70 tahun, sedangkan di alam bebas dengan kondisi ancaman yang tinggi, usianya bisa lebih singkat. Tinggi gajah jantan Sumatera dewasa bisa mencapai antara 1,7-2,6 meter. Gajah Sumatera merupakan ‘spesies payung’ bagi habitatnya dan mewakili keragaman hayati didalam ekosistem yang kompleks tempatnya hidup. Artinya konservasi satwa besar ini akan membantu mempertahankan keragaman hayati dan integritas ekologi dalam ekosistemnya, sehingga akhirnya ikut menyelamatkan berbagai spesies kecil lainnya.
Dalam satu hari, gajah mengonsumsi sekitar 150 kg makanan dan 180 liter air dan membutuhkan areal jelajah hingga 20 kilometer persegi per hari. (melati-gsj/dac)


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province