Soffia Seffen patut kita acungi jempol. Karena doski mengaku tujuannya mendirikan Dalang Collection ini adalah untuk mengurangi pencemaran sampah dan memperbaiki perekonomian ibu-ibu rumah tangga dan para pemulung yang bekerja padanya. Walaupun perbuatan mulianya tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah doski tidak pernah menyerah. Walau harus mengeluarkan uang Rp.7.000.000 per bulan dari kantongnya sendiri dan itupun tidak menghasilkan untung tapi malah buntung.
“Saya tidak berharap laku. Tapi saya ingin masyarakat menjadi mengerti dan peduli terhadap sampah,” ujarnya ketika ditanyai apakah doski tidak merasa rugi.
Pernah ada suatu cerita tentang perjuangan Soffia terhadap sampah-sampahnya itu. Doski pernah datang kesebuah perusahaan mie instant untuk mengajukan permohonannya agar perusahaan mie instant tersebut mau mesponsori Dalang Collection. Tapi pihak dari perusahaan tersebut malah mengajukan syarat kembali pada Soffia.. Bahwa perusahaaan tersebut akan menjadi sponsor, tetapi Soffia harus hanya mengelola sampah bungkus mie instant dari perusahaan tersebut. Jelas saja Soffia kecewa dan tersinggung atas tanggapan dari pihak perusahaan mie instant tersebut. Lalu akhirnya menarik kembali permohonannya.
Terharu? Tentu saja! Warga CCMD yang biasanyanya heboh itu saja hanya bisa terpaku mendengar cerita miris Soffia Seffen dalam mengelola sampah-sampahnya. Oleh karena itu, sebagai anak muda, jangan hanya bisa terharu saja. Marilah mulai sekarang menjadi Soffia-Soffia berikutnya. Itu bisa kita mulai dari tidak membuang sampah sembarangan. Kalau bisa, kita kumpulkan sampah-sampah itu dan kirim ke Dalang Collection agar dikelola oleh Soffia.
Tidak hanya itu, kita juga bisa terjun langsung ke Dalang Collection yang bertempat di Jalan Gajah Ujung No. 33, Kulim untuk belajar bagaimana cara mengelola sampah.(Wulan-GSJ/ WULAN FITRIA/ SMA 4 PEKANBARU)
0 komentar:
Posting Komentar