Kamis, 10 September 2009

Peternakan Lebah di SMAN 1 Pangkalankerinci

Selain berkompetensi di bidang sains, teknologi dan olahraga, SMAN 1 Pangkalankerinci (SMANSA PANK) juga memiliki kegiatan yang tidak kalah saing dan menarik dari sekolah lainnya. Salah satunya adalah kegiatan berternak lebah di sekolah.

Kegiatan beternak lebah ini, boleh dibilang kegiatan satu-satunya di Pangkalankerinci bahkan di Riau. Tujuannya untuk menambah kreativitas siswa dan meningkatkan pengetahuan serta menambah pengalaman hidup. Kegiatan ini dilaksanakan di bawah bimbingan ibu Salmiyati MPd atau biasanya dipanggil dengan nama Cik Salmi. Sementara para siswanya, disebut “tim anak lebah”.

Kegiatan itu dilatarbelakangi karena melihat kondisi lingkungan sekolah yang asri, terjaga dan masih banyaknya tumbuhan berbunga. Sehingga sangat memungkinkan untuk beternak lebah. Apalagi pihak sekolah sangat mendukung, tak terkecuali Kepala Sekolah Bapak Darisman. Itu bisa dilihat dari pemberian semangat, arahan dan keikutsertaannya dalam proses perawatan lebah tersebut.

Walaupun kegiatan ini belum lama diadakan, tetapi sudah mendapat respon positif dari masarakat sekitar sekolah. Seperti yang dituturkan oleh Ibu Sri, yang ingin sekali memesan madu lebah dari sekolah kami. Namun berhubung ini kegiatan awal maka tim anak lebah belum bisa mendistribusikan ke luar sekolah.

Sebelum melaksanakan peternakkan lebah, kami terlebih dahulu melakukan observasi lapangan ke Rimba Kepungsialang di Desa Lubuk Kembangbunga dan ke peternakan lebah di Kabupaten Kampar. Termasuk mendatangkan instruktur untuk melatih di sekolah kami. Kami juga menyiapkan berbagai fasilitas, di antaranya alat pengasap untuk menjinakkan lebah madu yang agresif, kotak atau tempat koloni lebah madu, gelonggongan terbuat dari kayu suren atau mahoni dan batang kelapa, masker pelindung serangan lebah madu, dan lainnya. Selain itu, siswa yang ikut harus menguatkan mentalnya karena harus banyak berkorban waktu dan siap-siap tersengat lebah.

Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di gua-gua, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Tetapi sekarang sudah dapat dibudidayakan dengan memakai gelodog kayu seperti yang telah diterapkan di SMANSA PANK.

Serangga betina memiliki peran penting dalam kelompok serangga ini. Perilaku dari lebah sangat ditentukan oleh perilaku dari lebah betina. Beberapa lebah betina dari spesies tertentu hidup sendiri (soliter) dan sebagian lainnya dikenal memiliki perilaku sosial.

Lebah masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Jenis–jenis lebah yang dapat diternakkan adalah Apis cerana, Apis mellifera, Apis Dorsata, dan Apis Florea. Dari empat jenis lebah itu, tim anak lebah menternakkan jenis Apis melliefera karena jenis ini sangat unggul dan mudah untuk diternakkan dan hasilnya pun sangat memuaskan. Lebah yang diternakkan terdiri dari 12 kolono (kotak). Setiap kolono terdiri dari beberapa sisir, dan di sisir itulah nantinya lebah akan membuat sarang dan tempat madunya.

Setelah kami memelihara lebah beberapa bulan dan perkembangannya pun juga bagus, Rabu 12 Agustus 2009 tim lebah yang didampingi oleh Cik Salmi memulai untuk memanen madu dari lebah tersebut. Pemanenan dilaksanakan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri-ciri madu siap dipanen adalah sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin tipis. Sisiran yang akan dipanen dibersihkan dulu dari lebah yang masih menempel kemudian lapisan penutup sisiran dikupas. Setelah itu sisiran diekstraksi untuk diambil madunya.

Agar proses pengambilan madu lancar sebaiknya dilakukan pada pagi hari hingga siang hari atau malam hari. Hal itu dimaksudkan agar lebah tidak mengamuk dengan ganas karena jika hari semakin siang atau panas maka lebah akan semakin ganas dan susah untuk di jinakkan, sehingga tim anak lebah memilih pagi hari untuk memanen madu lebahnya, sebelum memulai menagambil madu lebah tim lebah harus mengikuti prosedur yang berlaku seperti memakai masker, sarung tangan, dan beberpa alat untuk memanen madu lebah seperti pengasap, pisau, dan tempat madu.

Dalam proses pemanen madu kami sebagai tim anak lebah mempunyai tugas masing- masing yaitu dua orang yang memakai masker bertugas mengambil madu, satu orang membuat asap untuk melemahkan lebah. Satu per satu setiap koloni kami buka dan diambil madunya, waktu semakin siang kami masih belum siap memanen madu. Pada saat pemanen pada koloni terakhir tim lebah mengalami sedikit masalah. Lebah–lebah sudah mulai mengamuk dan hasilnya kami disengat lebah. Walupun kami disengat beberapa kali tapi tidak terlalu bahaya walaupun sedikit bengkak pada bagian tubuh. Hal itu tidak akan memutuskan semangat kami untuk menambah pengalaman hidup.

Hasil memanen madu untuk pertama kalinya yang kami peroleh tidak sia-sia, kami cukup banyak memperoleh madu lebah, Untuk memperoleh madu yang berkualitas ada beberapa hal yang harus dilakukan misalkan menanam pohon jagung atau sejenisnya di sekitar kotak madu yang telah didapat belum bisa dikonsumsi karena madu masih terdapat pada sarang-sarang lebah. Setelah madu dan sarangnya kumpulkan, madu yang masih terdapat di sarang-sarang lebah harus diperas terlebih dahulu sampai madu tersebut berbentuk cair. Setelah itu barulah madu dapat dikemas dalam botol dan dapat dikonsumsi secara langsung atuapun sebagai bahan campuran minuman dan makanan. Keuntungan lain dari beternak lebah madu adalah membantu dalam proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yang lebih maksimal.

Tulisan Agus Yogi Radin Pradipta (Kelas XI-IPA 2)
Pembina : Salmiyati, MPd (Guru Biologi) SMAN 1 Pangkalankerinci

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province