BEKERJA SAMA: MAsyarakat dan peneliti mencoba bekerja sama membangun bedeng sederhana persemaian.
Saatnya masyarakat menyelamatkan hutan rawa gambutnya sendiri. Itulah yang tengah dilakukan oleh Center Tropical Peat Swamp Restoration and Concervation (CTPRC) atau disebut juga pusat restorasi dan konservasi hutan rawa gambut tropis. Dalam pelaksanaan kegiatannya CTPRC ini terbagi menjadi dua pelaksana yaitu kelompok masyarakat peduli hutan dan komunitas penyelamat hutan rawa gambut tropis.
“CTPRC ini terbuka untuk umum dan seluruh lapisan masyarakat yang peduli dengan ekosistem hutan rawa gambut. Untuk saat ini aksi yang dilakukan CTPRC terfokus untuk hutan rawa gambut tropis Suaka Margasatwa Bukit Batu di Kabupaten Bengkalis,” ungkap Haris Gunawan salah satu pendiri CTPRC
Menurut hasil penelitiannya, hutan rawa gambut blok Suaka Margasatwa Bukit Batu mengindikasikan dua tipe formasi hutan yaitu hutan rawa gambut campuran dengan perbedaan assosiasinya dan hutan bintangur.
Pada masa lalu masyarakat mempunyai ketergantungan yang sangat tinggi terhadap sumberdaya alam ekosistem hutan rawa gambut. Selain memanfaatkan kayu, mereka juga memanfaatkan hasil-hasil hutan lainnya, seperti rotan, biji-bijian, daun, dan ikan. Sungai Bukit Batu yang membelah blok hutan Suaka Margasatwa Bukit Batu, telah menjadi sumber kehidupan yang sangat penting. Air hitam yang jernih dimanfaatkan sebagai sumber air minum dan tempat berbagai jenis ikan hidup dan berkembang biak
Pada masa kini, kondisi blok hutan Suaka Margasatwa Bukit Batu sangat mengkuatirkan. Sebagian besar kondisi hutan dan lingkungan telah berubah. Di beberapa tempat telah menjadi hutan-hutan belukar, sungai dengan air hitam yang keruh, dan perubahan tutupan hutan menjadi kebun-kebun karet masyarakat, terutama di sepanjang tanggul-tanggul sungai.
Kondisi demikian akan mengancam keberadaan blok hutan Suaka Margasatwa Bukit Batu dengan keunikan ekosistem dan fungsi-fungsi lingkungannya pada masa datang. Hal tersebut mendasari CTPRC ini untuk melakukan usaha-usaha yang sistematis dalam rangka penyelamatan ekosistem hutan rawa gambut tropis di blok hutan Suaka Marga Satwa Bukit Batu.
Kegiatan aksi penyelamatan yang dilakukan oleh komunitas yang bermarkas di Manlau Permai nomor F11 Jalan raya Pekanbaru-Bangkinang KM 11,5 Pekanbaru ini telah dimulai sejak akhir Desember 2010 lalu. Dengan berbagai jenis kegiatan di antaranya adalah penelitian ekologi hutan rawa gambut, monitoring dinamika hutan, konservasi habitat dan budget karbon, pembentukan komunitas penyelamatan ekosistem hutan rawa gambut tropis, penggalangan dana dan sosialisasi kegiatan dan pentingnya ekosistem hutan rawa gambut tropis di Cagar Biosfer Giam Siak kecil dan Bukit Batu, terutama blok margasatwa Bukit Batu.(Asrul Rahmawati-GSJ dari UMRI)
0 komentar:
Posting Komentar