Mengajak Siswa Sadar Lingkungan
Sekolah merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengajarkan kepada anak didik cara menjaga lingkungan. Namun tidak hanya seperti itu, sekolah juga memerlukan proses agar bisa memberikan keteladanan kepada para siswanya tentang cara menjaga lingkungan. Sebagai contoh , sekolah harus bisa menunjukkan bahwa upaya menggunakan sumber daya alam sebagaimana mestinya, tidak eksploitatif dan melakukan penghematan adalah wujud keramahan manusia terhadap lingkungan hidup sehingga kelestarian dan keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
Sekolah juga sebagai salah satu ruang pembelajaran, tentu melakukan upaya sadar dan penyadaran menjadi manusia seutuhnya, yang berakhlak mulia/beradab dan berbudaya, manusia yang berarti/berguna atau bermakna. Proses penyadaran tersebut memerlukan prakondisi lingkungan yang kondusif bagi kesehatan baik secara lahiriah maupun batiniah.
Secara lahiriah berarti adanya sanitasi lingkungan yaitu usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada penguasaan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan. Sarana sanitasi antara lain ; ventilasi, suhu, kelembaban, kepadatan hunian, penerangan alami, konstruksi bangunan, sarangan pembuangan, sarana pembuangan kotoran manusia dan penyediaan air bersih. Dan secara batiniah dapat diukur dengan aspek perilaku peduli lingkungan sehingga diperoleh suasana kenyamanan dalam melakukan proses pendidikan dan pembelajaran.
Siswa bisa belajar di mana saja, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, (di taman sekolah misalnya). Oleh karena itu, sinergi antara kondisi di dalam dan di luar kelas sangat dibutuhkan. Kondisi lingkungan sekolah yang asri akan membawa energi positif dalam proses belajar mengajar.
Sehubungan dengan pengelolaan lingkungan hidup, paling tidak ada dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu perlengkapan penunjang kegiatan di sekolah dan kultur sekolah. Pertama, perlengkapan sekolah meliputi sarana penunjang yang digunakan di sekolah, misalnya tong sampah, slogan-slogan lingkungan, dan sebagainya.
Kemudian ada kultur sekolah, yaitu menerapkan 7 K yaitu kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, kerindangan, kesehatan dan keamanan. Memiliki budaya yang ramah dan santun dengan nuansa kekeluargaan. Melaksanakan trias UKS (penyelenggaraan pendidikan kesehatan, penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah). Dan, memenuhi standar sekolah sehat.
Untuk mewujudkan sekolah peduli lingkungan, maka diperlukan partisipasi seluruh komponen dari masyarakat sekolah yang bersama-sama berikhtiar dan berkampanye peduli lingkungan hidup. Dimulai dari aspek keberadaan sekolah yang sehat, manajemen pengelolaan sekolah berbasis lingkungan hidup dan kegunaan lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang bertujuan untuk membangun kesadaran manusia berperilaku sehat dan peduli lingkungan hidup.
Beragam cara yang telah kita lakukan agar sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar. Serta memiliki ikatan khusus dengan lingkungan, akan memudahkan sekolah untuk memberikan kesadaran kepada para siswanya agar menghargai lingkungan. Hal tersebut juga akan menjadikan dampak timbal balik bagi lingkungan dan sekolah, di mana sekolah akan semakin bersih dan memiliki mutu pendidikan baik, sementara lingkungan tetap terjaga dengan baik. Sebab seluruh warga sekolah peduli dengan keadaan lingkungan saat ini. Semoga kita bisa menjadi sekolah yang baik. Amin.***
Kiriman:
Sulistia Budi
Wakil Kepala Sekolah Bagian K3
SMAN 1 Pekanbaru
Wakil Kepala Sekolah Bagian K3
SMAN 1 Pekanbaru
0 komentar:
Posting Komentar