5 Juni dalam Perspektif Remaja
DALAM rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup pada tanggal 5 Juni, Green Student Journalist (GSJ) melakukan bincang-bincang dengan beberapa remaja di Pekanbaru untuk mengetahui kepedulian mereka tentang lingkungan hidup saat ini.
Pada kesempatan kali ini GSJ bertemu dengan Wiranangghara, mahasiswa Universitas Riau. Menurutnya hari lingkungan hidup merupakan hari puncak dari segala curahan perhatian terhadap lingkungan, karena diperingati tidak hanya di Indonesia saja namun juga diseluruh dunia.
Ketika ditanya lebih jauh mengenai bagaimana dia menjaga lingkungan disekitar, Ia menerangkan mengenai kegiatan ramah lingkungannya.
“Saya selalu membuang sampah pada tempatnya, berusaha melakukan penghematan terhadap konsumsi listrik, mengurangi berpergian dengan kendaraan pribadi untuk mengurangi polusi serta meminimalisir kegiatan lainnya yang dapat menyakiti lingkungan kita,” tegasnya.
Senada dengan Wira, Muhammad Risky, mahasiswa UIN Suska Riau, juga menuturkan bahwa, Hari Lingkungan Hidup merupakan hari di mana manusia sebagai makhluk di dalam sebuah lingkungan berpartisipasi langsung untuk menjaga lingkungan hidup. Setidaknya dari lingkungan tempat tinggal manusia itu sendiri.
“Namun sepengetahuan saya, tidak semua remaja maupun masayarakat awam mengetahui perihal Hari Lingkungan Hidup yang diperingati pada tanggal 5 Juni ini. Mungkin perlu digalakkan penyuluhan-penyuluhan ke sekolah-sekolah, maupun kampus-kampus yang ada di Riau ini agar semua memahami tentang makna menjaga lingkungan hidup ini,”ujarnya
“Menurut saya remaja masih merupakan tahapan usia produktif, jadi jika ditanamkan sejak dini rasa cinta terhadap lingkungan, maka remaja dapat berkontribusi besar. Saya termasuk orang awam yang hanya mengerti sekedarmya saja mengenai lingkungan, namun demikian saya tetap berusaha untuk menjaga lingkungan di daerah saya sendiri,” tutup remaja yang akrab disapa Risky ini.
Selanjutnya GSJ mewawancarai Rangga Sadewa, mahasiswa Akuntansi UIN SUSKA Riau yang mengetahui hari lingkungan hidup dari internet.
“Menurut saya hari lingkungan hidup adalah hari peringatan untuk menyadarkan manusia pentingnya menjaga lingkungan disekitarnya, namun tidak hanya pada tanggal 5 Juni kita mencurahkan perhatian terhadap lingkungan, setiap hari kita wajib untuk berkontribusi terhadap lingkungan,” ucapnya.
“Peran serta saya terhadap lingkungan belum terlalu banyak, namun saya suka menanam tanaman buah-buahan di sekitar rumah, ikut bergotong royong dengan warga sekitar, tidak membuang sampah sembarangan, dan melakukan penghematan air,” lanjutnya.
Ketika ditanya tentang bagaimana keadaan lingkungan Pekanbaru saat ini, ia menegaskan bahwa Pekanbaru kini mulai kekurangan lahan resapan air ditengah kota. Pesatnya perkembangan perumahan, ruko, dan pembangunan lainnya tidak diimbangi dengan wilayah resapan air yang cukup. Jika hujan datang, terkadang di beberapa tempat mulai muncul genangan-genangan air.(adhit-gsj/new)
Pada kesempatan kali ini GSJ bertemu dengan Wiranangghara, mahasiswa Universitas Riau. Menurutnya hari lingkungan hidup merupakan hari puncak dari segala curahan perhatian terhadap lingkungan, karena diperingati tidak hanya di Indonesia saja namun juga diseluruh dunia.
Ketika ditanya lebih jauh mengenai bagaimana dia menjaga lingkungan disekitar, Ia menerangkan mengenai kegiatan ramah lingkungannya.
“Saya selalu membuang sampah pada tempatnya, berusaha melakukan penghematan terhadap konsumsi listrik, mengurangi berpergian dengan kendaraan pribadi untuk mengurangi polusi serta meminimalisir kegiatan lainnya yang dapat menyakiti lingkungan kita,” tegasnya.
Senada dengan Wira, Muhammad Risky, mahasiswa UIN Suska Riau, juga menuturkan bahwa, Hari Lingkungan Hidup merupakan hari di mana manusia sebagai makhluk di dalam sebuah lingkungan berpartisipasi langsung untuk menjaga lingkungan hidup. Setidaknya dari lingkungan tempat tinggal manusia itu sendiri.
“Namun sepengetahuan saya, tidak semua remaja maupun masayarakat awam mengetahui perihal Hari Lingkungan Hidup yang diperingati pada tanggal 5 Juni ini. Mungkin perlu digalakkan penyuluhan-penyuluhan ke sekolah-sekolah, maupun kampus-kampus yang ada di Riau ini agar semua memahami tentang makna menjaga lingkungan hidup ini,”ujarnya
“Menurut saya remaja masih merupakan tahapan usia produktif, jadi jika ditanamkan sejak dini rasa cinta terhadap lingkungan, maka remaja dapat berkontribusi besar. Saya termasuk orang awam yang hanya mengerti sekedarmya saja mengenai lingkungan, namun demikian saya tetap berusaha untuk menjaga lingkungan di daerah saya sendiri,” tutup remaja yang akrab disapa Risky ini.
Selanjutnya GSJ mewawancarai Rangga Sadewa, mahasiswa Akuntansi UIN SUSKA Riau yang mengetahui hari lingkungan hidup dari internet.
“Menurut saya hari lingkungan hidup adalah hari peringatan untuk menyadarkan manusia pentingnya menjaga lingkungan disekitarnya, namun tidak hanya pada tanggal 5 Juni kita mencurahkan perhatian terhadap lingkungan, setiap hari kita wajib untuk berkontribusi terhadap lingkungan,” ucapnya.
“Peran serta saya terhadap lingkungan belum terlalu banyak, namun saya suka menanam tanaman buah-buahan di sekitar rumah, ikut bergotong royong dengan warga sekitar, tidak membuang sampah sembarangan, dan melakukan penghematan air,” lanjutnya.
Ketika ditanya tentang bagaimana keadaan lingkungan Pekanbaru saat ini, ia menegaskan bahwa Pekanbaru kini mulai kekurangan lahan resapan air ditengah kota. Pesatnya perkembangan perumahan, ruko, dan pembangunan lainnya tidak diimbangi dengan wilayah resapan air yang cukup. Jika hujan datang, terkadang di beberapa tempat mulai muncul genangan-genangan air.(adhit-gsj/new)
0 komentar:
Posting Komentar