Sarang Elang Diketinggian Tahura
Suaranya riuh membangunkan seluruh satwa di Taman Hutan Tahura Sultan Syarif Hasyim. Terbang tinggi di udara seraya berputar-putar diatas pohon yang tinggi dilakukan unggas pemangsa satwa yang lebih kecil darinya.Pemandangan itu hanya bisa dilihat dengan teropong.
Laporan Mashuri Kurniawan, Siak
mashurikurniawan@riaupos.co.id
Elang itu terlihat berputar-putar diatas pepohonan. Setelah selesai berputar elang yang terlihat berbulu berwarna hitam ini singgah diatas dahan kayu paling puncak diatas salah satu pepohonan tinggi. Mengintip kehidupan satwa liar ini dilakukan Riau Pos, akhir pekan lalu.
Mengamati dan mencermati kehidupan elang dihitung dalam satu hari tidak akan cukup. Karena, satwa pemangsa ini memiliki banyak keunikan. Mulai dari mencari makan hingga bertahan hidup. Kehidupan elang yang memang sangat keras dialam hutan sekunder, yang terletak di Kabupaten Siak, Provinsi Riau ini.
Dari penuturan Koordinator Lapangan Pusat Informasi Tahura SSH, Apep, elang dengan ciri berbulu hitam dan berputar dilihat Riau Pos adalah elang hitam. Suara burung elang hitam nyaring dan terus berputar diatas pohon paling tinggi dikawasan hutan.
‘’Elang Hitam saya pernah saya lihat berputar diatas pepohonan tinggi dikawasan hutan. Hewan ini berputar mengelilingi pepohonan tinggi. Mencari makanan untuk anaknya yang dilakukan satwa tersebut saat berputar mengintai mangsa,’’ ujar Apep kepada Riau Pos.
Elang hitam, sambungnya, terbang tinggi sama dengan jenis elang lainnya. Burung elang ini mampu terbang paling tinggi. Bahkan dalam membuat sarang hewan ini melakukannya diketinggian. Elang yang hidup didalam kawasan hutan ini bahkan membuat sarang di ketinggian.
Angin selalu bertiup sangat kencang menjadi tantangan elang dalam mebuat sarang dipuncak ketinggian pepohonan. ‘’Kalau buat sarang biasanya burung elang diatas ketinggian pepohonan. Begitulah kehidupan elang dalam membesarkan anak-anaknya,’’ ungkap Apep
Burung elang hitam bila berhasil berburu terus berputar-putar di atas sarang sambil mengeluarkan suara melengking mengundang perhatian anaknya.
Elang junior, kata Apep, akan terbang menuju ujung dahan yang paling tinggi. Saat itu pula, induk elang melepas hasil buruannya dari angkasa. Perjalanan Riau Pos untuk melihat kehidupan elang harus melalui jalan mendaki dan menurun. Tim saat itu ingin melihat danau tahura. Saat menuju danau memang cukup melelahkan. Jalan tanah kuning sepanjang dua Kilometer harus dijalani untuk menuju danau.
Selama menusuri jalanan dengan lebar lebih kurang enam meter ini harus dilalui lebih kurang empat kali pendakian dan empat kali penurununan. Kiri Kanan jalan hanya terlihat pohon hijau. Himbauan bertuliskan “Hati-Hati binatang buas” terpampang dipertigaan jalan menuju danau
Lelah memang, namun perasaan lelah itu tergantikan ketika menikmati pesona alam danau secara langsung dari dekat. Rasanya stres dan penat akan sirna seketika karena damai dan segarnya atmosfir dikawasan danau Hutan Tahura SSH. Danau ini menyuguhkan daya tarik wisata alam yang cukup beragam seperti pemandangan alam, flora dan fauna, bisa dinikmati.
Saat memandang danau tahura, mata salah satu tim tertuju pada pohon tinggi. Ternyata muncul seekor burung elang melintas diatas pohon. Elang ini melintas dari satu pohon ke pohon lainnya. Elang ini sepertinya ingin mencari makan atau hanya ingin diketahui keberadaannya oleh tim.
Disisi lain, semakin siang banyak elang-elang yang keluar dari rerimbunan pohon. Elang ini berputar-putar di udara. Dari pengamatan tim, elang yang terlihat seperti Elang Brontok dan Elang Ular Bido. Jenis kedua elang ini kehidupannya sama dengan Elang Hitam.
Burung Elang Ular Bido Berukuran sedang 50-74 cm, Rentang sayap 109-169 cm dan berat badan 420-1800 gram. Tubuh berwarna gelap. Sayap sangat lebar membulat, ekor pendek. Perut, sisi tubuh dan lambungnya berbintik-bintik putih, terdapat garis abu-abu lebar di tengah garis-garis hitam pada ekor.
Sedangkan Elang Brontok, biasanya hidup dipadang rumput daerah berhutan, kebun yang berpohon, sumber-sumber air yang ditumbuhi pohon. Perkebunan teh, hutan di perkampungan, bahkan di pinggiran perkotaan hingga hutan hijau sepanjang tahun dan gugur yang jarang. Umumnya ditemukan di bawah 1.500 m, juga ditemukan di ketinggian 2.200 m dpl.
Masih dari pernyataan Apep, jenis burung elang lain yang tinggal dikawasan Tahura SSH yang biasa melintas diantarnya Elang Ular Bido dan Brontok. ‘’Saya kurang tahu sarang elang ular bido dan brontok. Tapi, ada juga yang melihat jenis elang ini melintas dikawasan hutan Tahura. ***
0 komentar:
Posting Komentar