Minggu, 14 Agustus 2011

GSJ News: Generasi Muda sebagai Pejuang Lingkungan

Generasi Muda sebagai Pejuang Lingkungan


Konsisten dan sustainable dalam berbagai kegiatan konservasi lingkungan sangat dibutuhkan bagi siapa saja yang mengaku mencintai lingkungan. Hal itu ternyata dilakukan Mapala Humendala, Mapala Polipera dan Mapala Suluh. Terbukti pada 2010 lalu kedua mapala tersebut mendapatkan apresiasi dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam(BBKSDA) dalam kegiatan Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari.

Saat itu Mapala Humendala dari Fakultas Ekonomi Universitas Riau mendapat juara pertama dalam lomba tersebut, disusul dengan Mapala Polipera dari Universitas Pasir Pengaraian sebagai juara kedua dan Mapala Suluh, FKIP Universitas Riau sebagai juara ketiga.
Apresiasi itu tidak berhenti sampai disini saja, Mapala Humendala dan Mapala Suluh mendapat undangan untuk mengikuti workshop dalam Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di Jakarta pada 10-11 Agustus 2011 ini.
“Kebetulan hanya diminta dua utusan saja dari Riau,dan itu dipilih dari Universitas Negeri, jadi yang berangkat akhirnya perwakilan dari Mapala Humendala dan Suluh saja,”jelas Raja Rika Lisa Anraini ketua Mapala Suluh.
Workshop yang bertemakan Mewujudkan Cinta Konservasi Dalam Jiwa Generasi Muda tersebut dihadiri oleh sekitar  126 orang generasi muda yang concern terhadap lingkungan berasal dari 30 Universitas di seluruh Indonesia dan dihadiri Pejabat  Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan, Pejabat Eselon II Lingkup Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam(PHKA), dan Kepala UPT lingkup Ditjen PHKA. Workshop yang diadakan di Hotel Grand Tropic Jakarta  itu di buka langsung oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
“Benar-benar kesempatan langka, bisa bertemu dengan Mapala-mapala di seluruh Indonesia, lagipula peserta yang bisa ikut dari Riau juga sangat terbatas,”ungkap Lisa yang mengaku sempat berkunjung ke basecamp Mapala-Mapala yang dekat dengan lokasi acara usai workshop berakhir.
Riau sendiri hanya mengirimkan dua utusan yakni Ryezky Ramayandez, dari Humendala dan Raja Rika Lisa Anraini dari Mapala Suluh. Disana, peserta yang mayoritas adalah generasi muda mendapat motivasi untuk menjadi pejuang penyelamatan hutan dari deforestasi yang masih saja tinggi di Indonesia.
Menurut Lisa, sejauh ini mapala yang ada di Sumatera memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan mapala di Pulau Jawa. Di Sumatera, khususnya Riau, kegiatan Mapala lebih fokus di lahan konservasi seperti penanaman pohon.
“Mungkin karena daerahnya  memiliki tingkat kerusakan hutan yang tinggi,kalau di Jawa, mapala nya lebih banyak ke adventure,” kata Lisa.
Saat ini, Ryzky dari Humendala masih berada di Jakarta untuk mengikuti lomba penghijauan dan konservasi alam wana lestari di tingkat nasional ke sampai pada tanggal 17 nanti usai upacara hari kemerdekaan di Istana Negara, karena peserta lomba juga di undang untuk mengikuti upacara disana.(asrul-gsj/new)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province