Senin, 21 November 2011

Our Green Inspiration: (Soleman Ngongo) Penjaga Pintu Air pun Turut Jaga Lingkungan

Soleman Ngongo
Penjaga Pintu Air pun Turut Jaga Lingkungan


Dibalik kesederhanaannya ternyata ada sesuatu yang luar biasa dari Soleman Ngongo yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga pintu air. Ia merawat dan menjaga 240 pintu air primer, 140 sekunder dan 160 pintu air tersier. Dan bayangkan saja dengan penghasilan perbulan 500 ribu rupiah pun ia tetap ikhlas mengerjakan pekerjaannya tersebut.

Soleman telah menjaga pintu air selama 40 tahun sejak zaman presiden Soeharto hingga kini. Dan awalnya ia sempat tidak mendapatkan bayaran apa-apa, baru beberapa bulan kemudian dia dibayar 500 ribu per rupiah bulannya. Baginya itu tak masalah, karena tujuan utamanya adalah untuk menjaga kelestarian alam.

Lelaki yang berasal dari Desa Tematana, Kecamatan Wawena Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur ini pun mengajak masyarakat untuk menanam pohon dan menjaga hutan yang ada. Karena menurutnya pohon kini sudah banyak yang ditebangi. Dan dengan berkurangnya pepohonan akan berdampak juga pada debit air. Ini tentunya juga akan berdampak pada kehidupan masyarakat, karena air yang mengalir tersebut digunakan untuk mengairi lahan pertanian masyarakat.

Selain itu untuk menjaga debit air, ia dan kelompok taninya juga berinisiatif untuk menanam dua juta pohon di tanah adat dan di tanah milik masyarakat sendiri. Berkat hal inilah akhirnya Soleman pun bisa menginjakkan kaki di Istana Negara untuk menerima penghargaan Kalpataru pada 7 Juni 2011 lalu. Uniknya lagi ia melepas alas kakinya ketika memasuki Istana Negara. Alasannya pun sederhana, ia tidak mau mengotori Istana Negara, karena menurutnya simbol kewibawaan pemerintah memang sepatutunya dijaga agar tetap bersih dan tidak kotor. Bukan hanya lantainya atau bangunannya saja, melainkan juga kekuasaan yang bertahta harus tetap bersih berpihak kepada rakyat.

Itulah Soleman Ngongo, sang pengabdi pintu air dari Sumbawa yang tanpa pamrih. Dengan kesederhanaannya ia tetap mampu menjaga lingkungan sekitarnya. Bagaimana dengan kita? (afra-gsj/int/new)

KUTIPAN
Istana Negara, simbol kewibawaan pemerintah memang selayaknya dijaga agar tetap bersih dan tidak kotor. Bukan hanya lantainya atau bangunannya saja, melainkan juga kekuasaan yang bertahta harus tetap bersih berpihak kepada rakyat”

~Soleman Ngongo

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province