SIFAT
kreatif memang perlu dikembangkan pada setiap lini kehidupan.Termasuk
jika dihubungkan dengan sikap ramah lingkungan. Nah, inilah yang dirancang oleh
tim Pondok Baca, Kreasi dan Teknologi atau yang lebih dikenal dengan POCASI
dari Yayasan Mutiara Insan Mandiri, salah satu yayasan yang concern terhadap
dunia social pendidikan. POCASI yang memiliki motto “Show your Cretivity,
Save Our Nature” ini menerapkan sikap ramah lingkungan dalam setiap program-program
kreatif-nya.
“Di
sini kami memang mengarahkan peserta POCASI untuk bersikap kreatif namun tetap
ramah lingkungan dalam melakukan setiap kegiatan POCASI,” ujar Zia Fadhila, salah
satu fasilitator POCASI dalam bidang teknologi. Nah, berbagai kegiatan yang ada
di bawah POCASI pun dirancang sedemikian rupa agar bisa mendukung tujuannya
tersebut, tambah Zia lagi.
“Dalam
bidang teknologi pun POCASI tetap berusaha untuk meminimalisir penggunaan
barangbarang baru, seperti melakukan kanibal, salah satu istilah dalam computer
ketika kita memanfaatkan komponen-komponen dari computer yang rusak,” ungkap
Zia lagi.
Jadi,
di sini kita bisa melakukan efisiensi dalam bidang teknologi yang setidaknya mengurangi
sampah- sampah barang elektronik.
“Memang
yang paling ditekankan pada peserta adalah sikap ramah lingkungan dalam penggunaan
berbagai barang elektronik,” tambah Zia.
Tidak
hanya itu saja dalam sikap penggunaan barang elektronik, juga diajarkan sikap
ramah lingkungan kepada para peserta. Diantaranya dengan mengajarkan untuk
mencabut setiap kabel barang-barang elektronik yang sudah tidak digunakan lagi.
Ini dimaksudkan untuk menanamkan sikap hemat energy pada setiap peserta.
“Misalnya
saja jika ada kipas angin yang masih terhubung dengan stop kontak dan tidak
digunakan lagi, maka kami pun mengajarkan peserta untuk mencabutnya. Ini tentu saja
harus dimulai terlebih dulu oleh para fasilitatornya sendiri agar bisa ditiru
juga oleh peserta,” ujar Zia.
POCASI
sendiri pun juga menghadirkan kelas kreativitas yang sesuai dengan mottonya
POCASI tersebut. Jadi dalam setiap kegiatan yang ada di kelas kreativitas ini
lebih mengarahkan kepada pemanfaatan barang-barang bekas untuk “digarap”
menjadi berbagai produk baru.
Misalnya
saja dalam kelas kreativitas ini diajarkan untuk membuat berbagai produk daur
ulang dari barang-barang bekas, seperti mendaur ulang kertas koran menjadi
berbagai jenis pigura serta mendaur ulang gelas air mineral bekas menjadi gantungan
pintu serta berbagai
barang lainnya.
“Di
sini kami tidak menuntut, namun lebih kepada mengarahkan. Jadi, setiap peserta diarahkan
untuk mendaur ulang berbagai barang tersebut, dalam pembuatannya peserta diberi
kebebasan untuk mengerjakan hasil karya sesuai dengan keinginannya dan
fasilitator lebih pada pemberian konsep dan tema serta pemandu dalam kegiatan,
sehingga disinilah kreativitas peserta akan bisa lebih teruji,” ungkap Mia Ika,
fasilitator untuk kelas kreativitas ini.
Misalnya
saja peserta terkadang hanya diberikan barang seperti kertas bekas dan lem. Kemudian
hanya diberi instruksi untuk membuat berbagai produk-produk unik dan kreatif.
Selain
itu POCASI juga menghadirkan club menulis anak-anak dan remaja dengan nama Pelita
Writing Club. Di dalam klub menulis ini pun POCASI tetap dengan
tujuan awalnya sendiri, seperti yang dilakukan baru-baru ini dalam sebuah
program buat komik yuk!. Di sini peserta diminta untuk membuat komik dengan
menggunakan media kertas koran dan majalah bekas dengan tema lingkungan hidup. Jadi,
secara tidak langsung peserta diajarkan tentang sikap ramah dan cinta
lingkungan tersebut.
Meski
belum lama berdiri yakni pada Maret 2012, POCASI berkomitmen untuk menciptakan
sebuah wadah bagi anak-anak dan remaja dalam menyalurkan kreativitas. Namun
juga tidak terlepas dari komitmen POCASI untuk menanamkan sikap ramah
lingkungan dalam setiap programnya.
POCASI
sendiri mempunyai basecamp di Jalan Sembilang No 118, Limbungan, Rumbai
Pesisir. Satu atap dengan Homeschooling Rumah Belajar Pelita karena
berada payung yayasan yakni Yayasan Mutiara Insan Mandiri. (afra-gsj/new)
0 komentar:
Posting Komentar